XVII. HEAVY HEARTS

254 25 40
                                    

Seunghyun sedikit terkejut mendapatkan Siwon yang terlihat "berantakan" dan sekarang sedang terduduk di sisi mejanya sambil menatap ke arah luar jendela ruangannya. Berkas-berkas hasil meeting yang tadi ditinggalkannya tampak terbuka dan tersebar di atas mejanya. Sulit menerka apakah berkas tersebut telah selesai dibaca atau hanya sekedar dilihat saja.

"Siwon, kamu sakit?" Seunghyun segera bertanya ketika melihat wajah adiknya yang terlihat sedikit pucat. Siwon sedikit tersentak dari lamunannya, menjawab pertanyaan Seunghyun dengan sedikit gagap.

"Eh Abang, kapan masuknya?"

"Udah beberapa menit yang lalu sampe aku sempet merapikan berkas-berkas kamu ini" Jawab Seunghyun sambil menunjuk ke arah berkas yang sudah tersusun di atas meja Siwon. Siwon tersenyum tidak enak, kemudian duduk di kursinya sambil menarik berkas - berkas tersebut.

"Bang, gue udah baca sekilas mengenai berkas ini, ada beberapa hal yang perlu gue pelajari lagi..tapi..."

"Kamu kenapa Siwon?" Seunghyun menyela kalimat adiknya. Ia tahu ada hal yang sedang mengganggu pikiran Siwon. Sambil menanti jawaban, Seunghyun mendudukkan diri di kursi sebrang meja Siwon dan mencondongkan tubuhnya ke depan dengan kedua tangannya diletakkan terlipat. Matanya lurus memandang ke arah Siwon. Ini gestur mengintimidasi secara halus khas Seunghyun. Ia menuntut jawaban dan Siwon tahu itu.

"Gue? Gue baik-baik aja bang." Siwon mengelak.

"But you look so..messy, bro just tell me!" Intonasi Seunghyun tidak selembut tadi, cenderung tegas. Siwon panik. Mana mungkin dia jujur mengenai apa yang berkecamuk di pikirannya sejak siang tadi. Mana mungkin ia mengatakan jika Kyuhyun adalah kekasih yang dulu terpaksa ditinggalkannya dan menghilang tanpa jejak. Siwon menarik nafasnya dalam-dalam dan memaksa senyumnya mengembang selebar yang ia mampu.

"Gue...gue,,kayaknya gue grogi deh. Otak gue blank tiba-tiba masa pas liat semua berkas laporan ini. Mungkin karena terlalu excited." Sebelah alis Seunghyun terangkat setelah mendengar penuturan Siwon. Ia tahu adiknya memang seperti ini, tapi ia tidak menyangka jika ciri khas ini bertahan bahkan hingga ia dewasa.

"Hemm....kamu tuh kaya anak baru masuk kuliah aja. Masa CFO panikan cuma karena liat laporan." Ujar Seunghyun sedikit menggoda sekedar untuk menghibur adiknya. Siwon membuang nafas lega kali ini. Biarlah sang kakak mungkin menggodanya, tapi setidaknya ia tidak akan bertanya lebih jauh lagi.

Selama beberapa menit, Siwon dan Seunghyun hanya saling diam. Hingga muncul Niat di benak Siwon untuk menanyakan kondisi Kyuhyun, karena sebenarnya hanya pria cantik itu yang memang mengganggu pikirannya sejak Seunghyun membawanya ke klinik.

"Bang, Kyuhyun tadi kenapa? Tiba-tiba pingsan gitu?" Siwon berperan seolah-olah atasan yang peduli pada karyawannya.

"Dokter bilang sih sebenernya nggak ada masalah sama kondisi fisiknya. Tapi mungkin Kyuhyun lagi mikirin sesuatu yang akhirnya berpengaruh ke kesehatannya." Siwon kembali tercenung. Ia sangat yakin ia adalah penyebabnya. Sejak matanya dan mata Kyuhyun saling menatap dia aula tadi, raut wajah gelisah dan takut benar-benar terpancar dari Kyuhyun. Belum lagi, wajah Kyuhyun yang perlahan memucat dan bagaimana Kyuhyun menghindari untuk sekedar memperhatikan ketika Siwon berbicara dalam rapat tadi. Siwon merutuki nasibnya dalam hati. Ia semakin menyesali mengapa harus Bamantara yang menjadi ayahnya.

"Tapi, dia sekarang udah lebih baik kan Bang?"

"Semoga dia baik-baik aja, tadi pas abang anter pulang sebenernya kondisinya masih lemah. Jalan aja masih dibantu."

"Oh, abang nganter ke rumahnya yang panti asuhan itu?" Siwon mencoba mencari penegasan.

"Loh, kok kamu tau Won. Kamu kenal Kyuhyun?" Siwon ragu menjawab pertanyaan Seunghyun yang ini, beberapa detik ia berpikir sebelum akhirnya menjawab.

Crossroads - 4 Ways LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang