XV. OM SEUNGHYUN

238 29 47
                                    

Jiyong tidak bisa berhenti mondar mandir sejak Ibu memutus sambungan telepon dengan Kyuhyun. Saking paniknya, ia sampai lupa untuk bertanya pada Siwon bagaimana bisa Kyuhyun jatuh pingsan. Padahal pagi tadi, mereka masih sempat saling bercanda sebelum Kyuhyun berangkat ke kantor. Berbagai pikiran buruk menyambangi Jiyong mengenai penyebab kakaknya yang mendadak kehilangan kesadaran. Jiyong menunggu kedatangan Kyuhyun di teras rumah, sementara Ibu segera melanjutkan kegiatan memasaknya di dapur setelah memastikan bahwa kondisi Kyuhyun tidak apa - apa di telepon tadi.

Sudah sekitar 15 menit Jiyong menunggu, hingga ia melihat sebuah mobil mewah berwarna hitam memasuki area halaman Rumah Gembira. Jiyong sempat tertegun karena kehadiran mobil mewah yang tidak biasa tersebut. Lamunan Jiyong bubar ketika melihat seorang pria berusia sekitar 30-an tampak keluar dari dalam mobil sambil menggulung lengan kemejanya. Pria itu berlari kecil ke arah pintu kursi pemumpang dan membukanya. Ketika Kyuhyun muncul dari dalam mobil tersebut dan berjalan sambil dipapah oleh pria tadi, Jiyong segera menghampiri sang kakak dengan raut wajah menahan kesal.

"Massss!" Jiyong berjalan cepat menuju tempat Kyuhyun dan Seunghyun yang terdiam karena teriakannya. Tanpa banyak basa basi, Jiyong menarik pinggang Kyuhyun dan memindahkan lengan Kyuhyun ke pundaknya. Seunghyun terkejut dengan gerakan tiba-tiba tersebut hanya menatap heran ke arah Jiyong sebelum ia juga berteriak kesakitan karena Jiyong menginjak kakinya dengan sekuat tenaga.

"Aaakk" Teriak Seunghyun.

"Kamu siapa? Kamu apain kakak saya?" Ucap Jiyong dengan wajah menahan marah. Ia mencurigai Seunghyun sebagai penyebab pingsannya Kyuhyun. Seunghyun belum bisa menjawab karena menahan sakit di kakinya sambil melompat-lompat kecil untuk mengurangi rasa perih hasil karya Jiyong. Merasa diabaikan, Jiyong kembali menyerang Seunghyun dengan menginjak sebelah kaki Seunghyun yang lain. Kyuhyun yang sempat terdiam karena terkejut dengan keganasan adiknya, segera menarik tubuh Jiyong sebelum adiknya ini menyerang Seunghyun dengan lebih.

Sementara itu Ibu yang keluar ketika mendengar suara mobil memasuki halaman, langsung berlari menghampiri Jiyong, Kyuhyun dan seorang pria yang belum dikenalnya, begitu juga dengan Pak Henry yang sempat menyaksikan aksi Jiyong tadi.

"Adek...berhenti!" Perintah Kyuhyun kepada Jiyong saat berhasil menjauhkan tubuh mungil Jiyong dari Seunghyun.

"Waduh..Kyuhyun, Jiyong ini kenapa ribut-ribut gini. eh ..eh Jiyong sudah-sudah." Pak Henry ikut menyeret Jiyong sedikit menjauh dari posisi berdiri Seunghyun.

"Ini ada apa lagi? Jiyong kamu kenapa teriak-teriak terus sih nak ya ampun?" Kali ini Ibu Yuri yang bersuara. Kyuhyun menarik nafas dalam-dalam sedikit menahan lelah. Jiyong meskipun bertubuh lebih kecil darinya, memiliki tenaga yang jauh lebih besar darinya. Apalagi dia baru saja pingsan sehingga saat ini ia merasa dua kali lebih lelah.

"Eh Om, punya mulut nggak? Bisa jawab pertanyaan saya kan? Kamu siapa dan kamu udah apain kakak saya sampe dia pingsan? Cepetan jawab gak?" Jiyong masih menodong Seunghyun dengan pertanyaan - pertanyaan hasil kecurigaannya. Semakin kesal karena Seunghyun tidak juga menjawab, Jiyong kembali memasang kuda-kuda bersiap siap menghantamkan tubuhnya ke arah Seunghyun.

Jiyong seketika membeku, ketika Kyuhyun membuka suara dengan intonasi sedikit tegas, "Ini Pak Seunghyun Ji, atasannya Mas!"

"Ha?" Jiyong terkejut, matanya membulat. Tubuhnya kaku dan perlahan wajahnya memerah. Ibu dan Pak Henry sama terkejutnya dengan Jiyong apalagi saat menyadari bahwa baru saja Jiyong secara sepihak menyerang Seunghyun dan menuduh tanpa dasar yang jelas. Seunghyun yang masih merasakan pedih di kedua kakinya, mencoba untuk tetap ramah dan tersenyum. Sesekali ia memandang ke arah Jiyong yang mulai terlihat canggung.

Pak Henry yang menyadari situasi yang tidak mengenakkan tersebut, segera memecah keheningan dengan menawarkan bantuan untuk memapah Seunghyun. Injakan Jiyong tadi benar-benar sangat bertenaga. Seunghyun menggunakan sepatu pantofel hitam berbahan kulit yang cukup tebal, namun ternyata itu tidak dapat mengurangi rasa sakitnya.

Crossroads - 4 Ways LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang