XXVII. Disguise

201 27 32
                                    

Makan malam di Rumah Gembira berlanjut seperti biasa meski dengan interaksi yang minim antara Siwon dan Kyuhyun. Sepanjang makan malam, Kyuhyun tidak pernah mau menatap wajah Siwon. Ia hanya fokus makan dan menanggapi Ibu, Jiyong atau Seunghyun seperlunya.

Setelah makan malam selesai dan anak-anak kembali ke kamar masing-masing untuk belajar, Kyuhyun dan Jiyong membantu Ibu sebentar untuk membereskan alat-alat makan. Jiyong meminta Siwon menunggu untuk membicarakan soal pagelaran busana besok lusa. Seunghyun pun memutuskan untuk menemani sang adik di teras rumah, dengan Sedikit harapan Kyuhyun meluangkan waktu untuknya sebelum Dia pulang nanti.

"Jadi, lo udah sedeket apa sama Kyuhyun Bang?" Siwon membuka percakapan karena didorong rasa keingintahuannya. Saat ini kedua bersaudara ini sedang duduk bersisian di teras.

"Belum deket yang gimana-gimana kok Won. Cuma, sepertinya Kyuhyun mulai bisa terima keberadaan aku selain sebagai atasannya. Dia mau terima pemberian aku seperti hari ini contohnya." Ujar Seunghyun dengan senyuman yang tidak pernah lepas dari wajahnya. Siwon tersenyum getir. Hatinya masih pedih mengingat ucapan Kyuhyun ketika mereka berdua di dapur tadi, terasa semakin sakit ketika menyaksikan senyum kakaknya yang tidak pernah Siwon lihat sebelumnya.

"Oh, good to hear that."

"Kamu sendiri,gimana kamu sama Jiyong?" Siwon tercekat, Ia sama sekali tidak memiliki perasaan apapun pada Jiyong. Kebaikan yang Ia berikan, semata hanya karena rasa bersalahnya yang pernah menabrak Jiyong. Perasaan Siwon hanya untuk Kyuhyun dan tidak pernah terbagi pada siapapun. Namun hari ini, Kyuhyun dan bahkan kakaknya sendiri berbicara seolah-olah Ia dan Jiyong saling menyukai.

"Ya nggak gimana-gimana Bang. Gue sama Jiyong pure berteman aja kok."

"Hmm gitu ya. Tapi kayaknya anak itu naksir kamu deh."

"Ngaco aja lo ah, nggak mungkin lah."

"Ya mungkin kamu belum sadar aja Won. Tapi apapun itu, aku cuma minta kamu jangan mainin dia. Selama ini kamu banyak deket sama orang, tapi kamu nggak pernah kenalin ke aku satu orangpun sebagai pacar. Jiyong anak baik dan aku yakin dia sama baiknya dengan Kyuhyun. Hidup mereka juga kurang beruntung. Alangkah jahatnya kalau sampai kita melukai mereka." Perkataan Seunghyun barusan seperti menggarami rasa sakit yang malam ini Siwon rasakan. Setelah tadi Kyuhyun dengan terang-terangan menolak dirinya kembali karena dulu Siwon terpaksa meninggalkan Kyuhyun, perkataan Seunghyun seolah-olah menyadarkan Siwon jika memang Ia sudah sangat melukai Kyuhyun.

"Semua yang deket sama gue dulu emang cuma temen aja kok. Untuk Jiyong, ya gue memang suka berteman dan nolong dia. Kebetulan juga kan kemarin gue yang menyebabkan dia kehilangan pendapatannya." Siwon menormalkan intonasi bicaranya. Setengah mati Ia menahan getaran suaranya.

"Aku nggak ngerti kenapa sampai saat ini kamu belum juga ngenalin seseorang yang berarti buat kamu Siwon. Padahal teman dekat kamu kan banyak. Apa, kamu masih belum ngelupain mantan kamu lima tahun yang lalu itu? Hum?"

"Itu...ya mungkin memang karena itu Bang. Dulu juga gue terpaksa ninggalin dia karena situasi kita serba terjepit. Waktu itu, nggak mungkin juga gue egois dan membahayakan Mami."

"Siwon, aku minta maaf. Seharusnya Aku dan Bang Taejoon bisa bergerak lebih cepat untuk nemuin mantan kamu dan ngejelasin semuanya."

"Udah Bang. Soal itu gue udah terima dengan lapang. Gue sangat mengerti posisi Bang Hyun dan Bang Tae Joon."

"Tapi Won, aku bahkan belum tau sama sekali siapa sebenarnya mantan kamu itu. Waktu itu Bang Taejoon belum sempat untuk ngasih tahu aku."

Tubuh Siwon menegang. Bagaimana mungkin Ia menceritakan soal siapa mantan kekasihnya kepada Seunghyun ketika orang yang dimaksud adalah orang yang saat ini Seunghyun dekati.

Crossroads - 4 Ways LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang