8. Jamkos

444 34 105
                                    

Hai, hai! Update lagi. Jangan lupa vote dan komennya, okey!
Tandai kalau ada typo.

Happy reading!

"WOI HAYU KITA KE KAMAR MANDI," teriak Jihan keras membuat kelas yang tadinya ramai menjadi senyap.

Hari ini setelah jam istirahat memang seluruh kelas mengalami jamkos sebab para guru sedang mengadakan rapat dengan kepala sekolah. Jadi, tak heran jika keadaan kelas yang seharusnya sunyi senyap karena pembelajaran sedang berlangsung, kini menjadi ramai tak terkendali.

"Hayuk, Han, gaskeun!" sahut Rio cepat membuatnya mendapatkan lemparan botol tepat mengenai kepalanya karena ulah Jihan.

"Gue nggak ngajakin lo, Rio anjir!"

Rio meringis, mengusap kepalanya yang terkena botol tadi. "Lah tadi lo teriak ngajakin ke kamar mandi."

"Ya, gue emang teriak ngajakin ke kamar mandi. Tapi, bukan ngajakin anak cowok ogeb."

"Orang gue ngajakin anak cewek," lanjutnya lagi.

"Anjir lo mau ngapain ke kamar mandi rame-rame?!" tanya seorang cowok yang sibuk membenarkan jambulnya. Dimas namanya.

"Mau gosip lah. Ya, nggak guys?" timpal Adel yang mendapatkan anggukan dari teman-teman perempuannya yang lain.

"Kagak elite banget lo semua ngegosip di kamar mandi. Ngegosip tuh di cafe gitu, sambil nongki-nongki. Lah, ini di kamar mandi anjir."

"Sirik aja lo Jamaludin," sahut Della, perempuan dengan rambut panjang sebahunya yang di curly.

"Dellanjing, nama gue Akmal, Nyet!" sungutnya tak terima namanya diubah-ubah.

"Nama gue juga Della doang, nggak pake njing."

"Ya, suka-suka gue lah. Mulut-mulut gue," kata cowok itu menyebalkan.

"LO! BENER-BENER, YA. NGAJAK RIBUT?!" teriak Della kesal. Tangannya melipat lengan bajunya ke atas bersiap untuk menghajar Akmal.

"Dahlah, jadinya lo semua mau ikut kita ke kamar mandi kagak, woi?!" tanya Kesya kepada teman perempuannya yang lain.

Ya, Kesya memang sudah akrab dengan teman-teman sekelasnya. Menurutnya mereka orang-orang yang asik untuk diajak berteman. Mereka juga menerima kehadiran Kesya dengan baik, jadi sangat mudah untuk mereka cepat akrab seperti sekarang. Walaupun Kesya baru masuk pagi tadi, tak membuat mereka canggung. Kesya juga merupakan tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain, jadi tidak heran jika sekarang mereka terlihat seperti sudah berteman sejak lama.

Siska sang bendahara kelas menyahut, "Nggak deh, Sya. Kita gosipnya nanti aja kalau pas pelajaran olahraga."

Kesya mengangguk. "Okelah kalau gitu. Gue sama mereka aja, yuk guys," ujarnya kemudian berjalan keluar bersama ketiga sahabat barunya.

Sebelum melangkah keluar pintu, Kesya menyempatkan diri untuk berbalik membuat ketiga orang di sampingnya ikut berbalik.

"Della, Akmal lanjutkan baku hantamnya kawan." Setelah mengucapkan itu ia melanjutkan langkahnya kembali keluar kelas. Memang tidak ada akhlak Kesya ini, teman sedang baku hantam malah didukung.

_____

"Si Kesya nggak ada akhlak, njir! Temen mau baku hantam malah didukung," ucap Adel setelah mereka sampai di toilet.

"Tapi nggak papa, gue dukung," katanya lagi tersenyum pongah ke arah Kesya yang dibalas acungan jempol oleh gadis itu.

"Eh, ngomong-ngomong si Lidya kemana, ya? Tumbenan banget nggak keliatan, biasanya aja suka nempel mulu ke si Bastian," ujar Jihan heran mengawali per-ghibahan-nya.

SEBASTIAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang