Nave Capovolta (NCT OT23 GS)

NON SEI SOLO (3)

Main Cast :
Ten x Johnny (as Jehnny)

[3. Shopping]

"Jackson!!" Panggil seorang wanita yang saat ini sedang berdiri di samping pohon. Yang merasa terpanggil pun langsung menoleh.

Pria bernama Jackson itu baru saja sampai di kantor perusahaan tempatnya bekerja. Dengan Setelan kemeja bercorak garis-garis dan membawa tas hitam di tangan kanannya. Senyuman selalu ia tampilkan jika bertemu dengan siapapun.

"Kau kelihatan bersinar sekarang Jack." Puji Krystal yang bekerja sebagai pegawai perusahaan 'Chittachorp'

"Ahh... bisa saja kau." Ucap Jackson malu-malu yang mana itu membuat Krystal geli.

"Diam atau ku pukul kepalamu dengan ini!" Ancam Krystal menunjukan map merah ditangannya.

"Ohooo! Jangan main kasar hey! Omong-omong dimana bos kita yang tercinta ini?" Jackson sama sekali tidak melihat kehadiran mobil sang pemegang perusahaan ini.

"Pria tidak ada kehidupan itu? Lebih baik tidak datang daripada merepotkanku saja disini."

Memang pada dasarnya Krystal malas bekerja dan sering mengandalkan karyawan lain untuk mengerjakan pekerjaannya.

"Kenapa kau berkata seperti itu? Ah iya, karena kau itu malas!" Sarkas Jackson. Krystal tidak menjawab sebelum akhirnya mobil yang Jackson tunggu pun tiba.

Seorang pria tampak keluar sendirian dari dalam mobil sambil menenteng tas kerjanya.

"Selamat siang bos." Sapa Jackson dan Krystal secara bersamaan, yang hanya dibalas anggukan oleh Ten.

Jackson dan Krystal saling melihat, ini sudah biasa terjadi. Jackson menghela nafasnya, lalu berjalan masuk menyusul Ten.

◻◻◻

Ten baru saja sampai di ruangannya. Menarik kursinya dan duduk merebahkan diri dengan lengan kanannya menutup kedua matanya.

Namun Ten tersentak saat seseorang mengetuk pintunya. "Masuk." Setelah mengatakan itu, seseorang pun masuk dengan senyum cerahnya. "Jackson?"

Ya, itu Jackson.

"Aku ingin membawa berkas kemarin malam." Jackson melangkah maju ke depan dan menyerahkan sebuah map kepada Ten.

"Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Jackson melangkah mundur dua langkah. "Tunggu." Jackson menatap Ten dengan raut wajah bertanya.

"Susun data-data kerja sama dengan Tuan Liu. Periksa semua struktur proyeknya, lalu berikan besok." Ujar Ten menatap ke arah Jackson. Jackson mengangguk lalu keluar dari ruangan Ten.

Ten menatap pintu ruangannya yang perlahan tertutup rapat. Ia melempar berkas itu di atas mejanya lalu memijat dahinya.

Mengontrol perusahaan sendirian bukanlah hal yang mudah, apalagi Ten sudah mulai melakukannya sejak ia remaja. Mengontrol seluruh hidupnya sendirian sejak insiden itu terjadi.

Namun tidak sepenuhnya sendirian. Sejak umur 5 tahun Ten sudah dihidupi atau lebih tepatnya di urus oleh Pamannya, hingga ia berhasil lulus dari perguruan tinggi.

Lalu bagaimana dengan kedua orang tua Ten? Kemana mereka selama ini?

Kedua orang tua Ten sudah tidak ada, tetapi tidak sepenuhnya. Sang Ibu meninggalkan Ten saat Ten berusia 5 tahun, dalam sebuah kecelakaan hebat hingga mengakibatkan Ibunya tewas di tempat. Sedangkan Ayahnya? Menghilang begitu saja seminggu setelah kematian sang istri tanpa berpamitan dengan Ten atau memberitahu Ten kemana ia pergi.