HOPE (1)

2K 75 32
                                    

Main Cast :

Taeyong x Jaehyun (as Jaehya)

[1. Bolehkah Ia Berharap?]

Jung Jaehya. Seorang gadis yang kini hanya bisa menangis dan selalu berangan-angan tentang kebebasannya.

Ruangan yang hanya seluas 4x4 M itu menjadi tempat dimana ia harus mendekam bertahun-tahun dari penculikan seorang psikopat gila bernama, Lee Taeyong.

Tanpa jendela, gelap dan hanya disinari oleh lampu bercahaya tipis. Keadaanya Jaehya bisa dibilang miris.

Banyak sekali luka lebam dan bagian pakaiannya yang robek. Rambutnya juga kusut dan berantakan. Kakinya dirantai begitupun juga lehernya.

Jelas Jaehya tidak bisa kemana-mana. Apalagi melawan pria bajingan itu.

Tapi tidak selamanya Jaehya begitu. Jika mood Taeyong sedang bahagia, Jaehya bisa saja diajak jalan tapi hanya disekitaran rumah Taeyong yang amat besar dan luas.

Jika sudah waktunya, Jaehya pasti akan dikurung lagi.

Oh ya! Fakta terakhir. Jaehya sudah keguguran 2 kali dari hasil pemerkosaan Taeyong. Pertama karena ia dan Taeyong sering berhubungan seks dan kurang istirahat serta asupan makanan.

Dan yang kedua, saat itu kandungannya sudah berusia 5 bulan. Tapi Jaehya sangat ceroboh, ia terpeleset saat mencari angin segar dengan Taeyong, dan saat itu ia menuruni tangga yang lumayan licin dan terjatuh dibawah.

Darah pun langsung merebes keluar sekaligus Jaehya pingsan. Dan hadiahnya ia tak dapat bonus keluar lagi alias diperlama masa kurungan.

Seperti biasa Jaehya hanya termenung dengan wajah lemasnya. Duduk di lantai yang dingin sambil menyenderkam tubuhnya di tembok.

Yang terakhir ia ingat hanya saat SMA saja dan berakhir disini.

Jaehya menghela nafasnya. Ia mengusap perutnya yang berulangkali kehilangan bayinya itu.

"Haha.... karena Mama kau tak jadi hadir ya? Memang sudah sepantasnya aku mati saja."

"Siapa yang mengatakan kau pantas mati?"

Mendengar itu Jaehya sedikit tersentak kaget. Ia melihat kearah pintu dan orang yang ia benci masuk kedalam sambil memasukkan tangannya kesaku celana.

Jaehya kembali menundukkan kepalanya, badannya bergetar lagi. Ia tak berani menatap mata Taeyong, apalagi badan Taeyong penuh darah.

Jaehya yakin Taeyong pasti baru saja kembali dari menghabisi korbannnya.

Trauma juga sempat membuat Jaehya ketakutan luar biasa dengan Taeyong. Karena saat itu Jaehya diajak menonton. Ya, menonton bagaimana sadisnya Taeyong membunuh korbannya dengan senyuman paling mengerikan itu.

"Siapa hm?" Taeyong berjongkok didepan Jaesya.

Tidak ada jawaban dari lawan, Taeyong mencekik pipi Jaehya.

"Katakan sayang...." Nada Taeyong berubah lembut, tapi itu bukanlah pertanda baik.

Tetap saja gadis itu tak mau menjawab.

"JAWAB ATAU AKU AKAN MEMPERKOSA MU LAGI!!!" Geram Taeyong penuh tekanan. Seketika sekujur tubuh Jaehya merinding.

"A-aku...akhh!" Taeyong melepas cengkramannya, lalu menyambar bibir Jaehya kasar.

Jaehya yang saat ini telah berada di dalam kukungan Taeyong hanya bisa pasrah. Memberontak pun pasti akan menjadi bahaya besar untuknya.

"S-sudah!" Lirih Jaehya, ia masih berusaha melepas lumatan liar Taeyong.

Nave Capovolta (NCT OT23 GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang