Nave Capovolta (NCT OT23 GS)

MARRIED BY ACCIDENT (5)

Main Cast :
Doyoung x Taeil (as Taerin)

[5. Pertanggung Jawaban]

Aula di dalam sekolah sekarang tengah ramai diisi oleh siswa dan siswi yang akan menunggu kelulusan mereka sebentar lagi. Begitupun dengan Taerin, Seulgi dan Irene.

"Hue~ Kita sebentar lagi akan berpisah~" Rengek Seulgi.

"Bukan berarti berpisah teman kan? Semua orang dewasa akan sibuk di masa depan." Ujar Taerin sambil terkekeh melihat tingkah temannya itu.

"Benar sekali, hahahaha."

Tiba-tiba seseorang datang dan itu adalah salah satu siswi yang ada di SMA itu. "Permisi aku ingin mencari Taerin Eonnie." Ucap gadis berambut sebahu itu.

"Aku? Ada apa?" Gadis itu menarik Taerin sedikit menjauh, dan membisikkan sesuatu. "Baiklah nanti aku kesana." Kemudian Taerin menyusul teman-temannya. "Tunggu ada sedikit urusan." Dan Taerin pun pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu.

"Kemana?! Hey! 30 menit lagi akan mulai!" Teriak Seulgi. Kebiasaan Taerin jika genting ia tak akan memberitahu siapapun.

Taerin berjalan diantara lorong-lorong dan menaiki beberapa anak tangga. Tujuan Taerin adalah menuju rooftop sekolah.

Tadi Taerin diberitahu bahwa ada orang penting yang ingin menemuinya. Awalnya ia ragu, tapi gadis itu memaksa. Alhasil Taerin pun menurut karena ia juga penasaran siapa orang yang memanggilnya itu.

Hingga akhirnya Taerin sampai didepan pintu rooftop sekolah. Ia membuka pintu itu dan telihat seorang lelaki berdiri memunggunginya.

Taerin menjadi ragu untuk mendekat, tapi sudahlah barangkali lelaki itu ingin menyampaikan hal penting.

"Permisi?" Panggil Taerin. Orang didepannya tidak menggubris sama sekali. "Hey?"

Tak lama orang itu membalikkan badannya dan langsung memeluk Taerin erat.

Tentu saja hal itu membuat Taerin kaget dan sedikit memberontak.

"Hei! Lepas! Apa-apaan ini?! Lepas! Jika tidak aku akan berteriak!" Berontak Taerin.

"Noona...." Seketika Taerin berhenti memberontak.

"D-Doyoung....?" Orang ini adalah Doyoung! Taerin yakin seratus persen.

"Noona... Kenapa kau berbohong padaku, hm? Kau membuatku semakin berdosa."

Taerin mengangkat kedua alisnya. Ia tak mengerti apa yang sedang Doyoung bicarakan.

Taerin melepas paksa pelukannya. "Maksudmu?" Jantung Taerin berdegub kencang. Perasaannya menjadi tidak enak.

"Kenapa kau berbohong? Ini kah yang membuatmu menjauhiku? Kau mengandung anakku Noona.... Dia.... Kau membohongiku tentang ini. Malam itu dan karena diriku kau harus menderita. Jangan membuatku seperti pendosa." Lirih Doyoung sambil menahan air matanya.

Taerin detik itu juga tak bisa membendung air matanya, isakan tangis juga mulai keluar.

"Aku.... Aku tak ingin kau menunda karir dan mimpimu karena aku. Kau harus hidup tenang dan bahagia tanpa diriku. Aku tak ingin membebanimu dengan bayi ini."

"Kau salah! Aku semakin terbebani karena kau membohongi rahasia sebesar ini! Kenapa Noona? Biarkan aku juga merawat kalian." Doyoung merasa sedih.

"Cukup kau tahu Doyoung...."

Doyoung segera memeluk Taerin, sekarang semakin erat ia tak akan melewatkan ini lagi.

"Aku akan melamarmu, kita akan segera menikah. Jangan pikirkan tentang sekolah. Pernikahan kita akan tersembunyi tenang saja." Ucap Doyoung mengelus rambut Taerin. "Dan aku mencintaimu." Tubuh Taerin melemas. Ia tak menyangka dengan semua ini. "Aku sangat mencintaimu, Moon Taerin...."