Phira mengumpat dikamarnya setelah melihat ponselnya. Dia sangat sangat merutuki Sahabatnya itu. Dia berniat jika Putri sudah sampai dikamarnya, ia akan mutilasi Putri dan memberi makan kucing kucing kompleks dengan daging itu.
"pengen nampol sumpah kesel!" umpat Phira melemparkan ponselnya ke ranjang. Beruntungnya ponselmya itu tak jatuh ke lantai.
Saat ini Putri sedang menuju rumah Phira. Tapi dijalan dia juga menemukan jajanan pinggir jalan kesukaan Phira, Tahu bulat. Putri tentu membeli jajanan itu juga untuk cemilan.
Setelahnya Putri langsung pulang kerumah Phira untuk kemudian sama sama menyantap makanan yang sudah dibeli olehnya. Putri juga membeli semua ini dengan tabungannya, yaitu hasil dari jeri payahnya menggeluti dunia Perbasketan.
*****
"assalamualaikum" Ucap Putri memasuki rumah Phira.
Ia lalu pergi ke dapur dan menyiapkan semuanya, tak lupa juga dia memberikan beberapa bingkisan pada Mama Phira.
Saat Putri sedang berjalan menaiki tangga, tiba tiba telinga nya berdengung. Entah pikiran dari mana, dia merasa ada satu hal yang akan terjadi diatas sana.
"kenapa ya kuping gua? Apa karna kena angin tadi?" gumamnya sambil terus menaiki tangga.
Setelah sampai diatas, ia langsung menuju kamar Phira. Ya, didalam kamar itu Phira sudah menunggu dengan raut wajah yang tak bersahabat. Dia tampak... Ngambek sepertinya.
"sini sini.. Kenapa si?" ucap Putri masih sibuk dengan makanannya.
Phira menyodorkan Hpnya yang menampilkan History Istagram Putri. Putri yang melihat itu pun paham Sahabatnya kenapa.
"ga sengaja ketemu" ucap Putri enteng.
"ya gausah foto foto kan bisa!" nada cukup tinggi itu keluar dari rahang Phira. "ketemu ketemu aja"
"belum tentu besok ketemu lagi.. Dah ah orang cuma penggemar biasa. Ga kaya kamu bisa deket sama aku, kan?" Putri menatap Phira dengan sangat tulus. Ia tau Phira tak suka tapi apa salahnya jika dia mengenal orang lain diluar lingkungannya.
Phira masih terdiam ditempat. Raut wajahnya yang cemberut itu tampak mulai reda sekarang. Putri tau pasti Phira sedang berusaha mencerna perkataannya.
"mau makan ga?" tawar Putri menyodorkan semangkuk Mi Yongi yang tadi ia beli.
Tak kunjung mendapat jawaban, Putri menarik tangan Phira untuk duduk di dekatnya. Setelahnya Putri menyendokkan Mi Yongi itu berniat menyuapi sang sahabat.
"buka mulutnya" dengan sigap Phira menerima suapan itu dan memakannya lahan. "kita itu ga sengaja ketemu tadi.. Trus dia juga katanya suka Permainan Basket aku. Jadi kita gada apa apa, cuma kebetulan ketemu"
"yaudah" Phira mengambil makanan yang Putri pegang dan memakannya sendiri.
"masih ngambek?" ucap Putri yang melihat Phira menikmati makanan itu
Phira hanya menggeleng sambil terus mengunyah makanannya. Putri tau pasti dia akan cepat pulih dari marahnya itu.
*****
Tingg
Instagram: Pndj88 mulai mengikuti anda
Putri melihat ponselnya dan sedikit kaget. Bagaimana Pandji bisa tau nama akun ig nya? Siapa yang memberi tau?
Putri hanya berfikir itu karna nama ig nya gampang di temukan dan lagipun tidak dimode kunci olehnya.
"kenapa?" tanya Phira melihat Putri yang sibuk stalking Pandji.
"ohh ini Kak Pandji follow aku.. Tapi aku gatau siapa yang kasih tau akun ku" Phira juga terkejut mendengar penjelasan sahabatnya.
Putri di follow kenapa dirinya tidak? Apa Kak Pandji menyukai Putri? Apa ini pertanda Phira harus melupakan Kak Pandji? Mungkin itu yang di pikirkan Phira saat ini.
Tingg..
Instagram:
pandj88: follback yaDengan sekali gerakan, Putri menuruti permintaan Kakak Kelasnya itu dan hanya pesan singkat itu yang saat ini terjadi.
***
Sore hari setelah Putri pulang, Phira overthinking soal Kakak Kelas yang mulai ia sukai. Pikirannya kenapa baru ingin mulai tapi sudah di pukul mundur kenyataan?
Kenapa bukan dirinya yang di follow dan di dm oleh kakak kelasnya itu? Kenapa selalu Putri yang dapat apa yang dia inginkan? Dan tiba tiba ide licik muncul diotaknya.
"ya kali gue gegabah buat rebut Pandji dari Putri? T-tapi... Gue juga ga rela kalo nantinya Pandji suka sama Putri. Kan gue yang suka duluan sama Pandji" gerutunya yang kini tengah duduk di pinggir ranjang kamarnya.
Sementara Putri, yang memang sejak awal hanya kagum dengan Pandji mungkin tak ada perasaan lebih. Entah perasaan itu akan muncul hari esok, yang pasti Putri akan fokus pada pendidikannya.
Tingg...
Pandj88: Sore PutriPutri membuka layar ponselnya dan dia melihat notif itu. Cukup terkejut tapi tak membuat seorang Putri Prameswari merasa 'Salting'.
Iya kak, sore juga
Kamu suka Basket dari kapan?
Kayanya udah sukses banget di BasketDari SD kak.. Waktu itu ayah kenalin aku sama Mas Bima, mantan ajudannya ayah dan kebetulan beliau suka Basket jadi aku sering diajak main bareng
Oohh gitu.. Kenal Phira udah lama juga ya?
Waktu SMP sih kak tttpiuua
"eh typo" gerutunya dengan cepat menghapus pesan itu
Delate
Maaf kak typo, maksud saya kita kenal dari pas SMP"dia menarik sih.. Ah dilema gua gara gara mereka" batin Pandji melihat tingkah laku Putri di DM itu.
Siapa yang tak terkesima melihat tingkah laku yang mungkin bisa dibilang 'Salting' dan siapa yang tak merasa geer saat lawan bicaranya menunjukan hal itu secara spontan.
Putri masih biasa saja dengan kehadiran Pandji yang mencoba mendekatkan diri padanya. Putri juga masih menganggap itu hal biasa karna Pandji sudah bertemu mereka saat awal masuk sekolah di tragedi jatuhnya Phira.Putri bukan sosok jual mahal jadi ia ramah kepada orang orang baru yang senantiasa menyapanya walaupun ia baru bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved One
Fanfiction"Sahabat itu adalah dia yang masih tetap bertahan walaupun sudah tak dianggap berharga bagi dia yang dipercayai nya" -Putri Prameswari P.S "Jangan pernah sia siakan dia yang begitu baik terhadap mu, bahkan dia rela menjadikan dirinya yang paling ter...