B-Pear

22 2 0
                                    

"besok ayah yang rapat ya mbak" ucap Ibu padaku yang baru saja pulang dari lapangan. Oke baiklah besok akan menjadi hari dimana anak anak pasti jadi bimbang untuk dekat denganku.

"bukannya Ayah besok dinas bu?"

"Ayah dinas agak sore Mbak kebetulan juga jam rapatnya bisa ngepas ayah berangkat jadi gapapa abis rapat langsung berangkat" sahut Ayah yang baru saja selesai mandi.

"Yaudah.. Mbak mandi dulu"

Setelahnya Aku bergegas kekamarku untuk mandi, memang setiap kamar pasti memiliki kamar mandi tapi Ayah kadang mandi dikamar mandi bawah. Selama mandi yang kurasakan adalah kesegaran badan yang sudah keringetan sejak tadi.

Mungkin lama waktu aku mandi tak selama waktu mandi perempuan perempuan diluar sana, tapi percayalah sensasi mandi singkat justru lebih terasa segarnya.

***

Ting...

Baru saja Aku akan mengambil ponselku tapi sudah berbunyi lebih dulu. seperti tak sabaran untuk dipegang hahaha.

Tapi, sesaat setelahnya Aku tertegun. APA INI HAH?

Pndj88:

"Sore.."

"K-kak Pandji" gumamku cukup K-Geat

"Iya, Sore"

"Saya ganggu?"

"Ngga sama sekali"

"Boleh tau nomer wa nya? kalo disini agak boros data xixixi"

"eh?! apaan nih?!" kejutku setelah membaca pesan terakhir itu. Tapi mungkin ini kesempatanku, dan sesaat kemudian aku mengetikkan nomor whatsapp ku.

kulihat dia hanya membaca dm ku tapi tak berselang lama ada nomor baru masuk dalam whatsapp ku.

"Gercep banget si" komentarku.

Dan setelahnya Aku lanjut chatting chatting dengan Kak Pandji tanpa mengingat Phira sama sekali. Bukan melupakan tapi jujur Aku lupa.

"Kamu lucu juga.."

Sial Aku salting hanya karna kalimat itu. tapi saltingku terhenti ketika layar ponselku berubah menjadi tampilan telfon. terpampang jelas siapa nama itu, pasti setelah ini akan ada macan mengamuk.

"KENAPA CHATT AKU GADIBALES HAH?!" teriak seseorang dari sebrang sana yang kalian pasti tau siapa dia.

"jangan triak triak dong"

"KALO GAMAU DITRIAKIN JANGAN NAKAL!"

"iya iya ga nakal iya"

"AKU NGAMBEK! BESOK GAUSAH JEMPUT!"

"gini amat"

"APA HAH?!"

"ngga"

"AKU GA BUDEK!"

Tuttt

"Singa itu kenapa si tuhannnn" ucap ku prustasi.

Tapi setelah itu Aku lanjut chattingan dengan Kak Pandji hingga cukup larut malam karna saking asiknya. Bahkan baru beberapa jam saja, Aku sudah dibuat salting berulang kali olehnya.

*****

"Bu.. Phira ngambek sama mbak" adu ku pada Ibu pagi ini.

"Ko bisa?" sahut Ibu

The Beloved OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang