Bab 12

18.3K 1.2K 17
                                    

"Boleh gandeng tangan?"

Sarah menoleh kearah Ben ketika mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir pria disampingnya ini.

"Kayak mau nyebrang aja," canda Sarah.

Ben menggaruk leher yang tak gatal. Merasa kikuk sendiri.

"Yuk, liat stan lain," ajak Sarah seraya menarik tangan Ben.

Mereka berjalan melihat berbagai stan yang ada. Mulai dari stan camilan, aksesoris, sampai stan permainan untuk anak-anak.

"Capek?" tanya Ben.

Sarah menggeleng dengan senyum yang terpatri di bibirnya. Walaupun sedikit lelah, tapi rasa itu buyar ketika ia minat beberapa anak kecil yang bermain dan berlari di sekitarnya. Suasana di tempat itu juga mendatangkan kegembiraan tersendiri bagi Sarah. Sudah beberapa kali ia mengunjungi tempat seperti ini tapi kali ini terasa beda. Hari ini ia menikmatinya dengan senyum.

"Pengen es krim." Sarah menunjuk stan eskrim di dekatnya berdiri saat ini, banyak anak-anak kecil yang mengantri bahkan ada sepasang muda mudi yang ikut mengantri sambil bergandengan tangan.

"Saya beliin. Mbak mau rasa apa?"

"Strawberry aja," jawab Sarah.

"Oke. Tunggu sebentar." Ben melenggang pergi menuju stan es krim.

"Saya tunggu di situ ya." Sarah menunjuk sebuah kursi kosong dekat salah satu wahana disana.

Ben mengangguk. Ia melanjutkan langkah untuk membeli es krim pesanan Sarah.

Dengan senyum geli dari tempat ia duduk, Sarah memperhatikan tingkah Ben. Ada beberapa anak kecil yang mengajak Ben berbicara.

"Sarah?"

Sarah menoleh ke sumber panggilan. Memutus perhatiannya dari Ben yang sedang menanggapi ocehan anak kecil di depan stan es krim.

"Eh beneran kamu."

Sarah tersenyum seraya menyapa. "Kesini cuma berdua?"

"Bertiga sama Arkan. Dia lagi berjuang disana," ujar Shasa seraya menunjuk salah satu stan permainan menembak kaleng, dimana terdapat Arkan disana.

"Hai Ravin," sapa Sarah pada putra dari sepupunya ini.

"Tante kesini mau main kayak Ayah juga?" tanya Ravin.

"Oh nggak, Tante kesini cuma jalan-jalan aja." Sarah mengacak rambut Ravin lembut.

"Sama siapa?" Sarah menaikkan alis mencerna pertanyaan Shasa.

"Oh itu sama dia," jawab Sarah. Ia menunjuk kearah dimana Ben berada.

"Yang lagi ngobrol sama anak kecil itu?" tanya Shasa memastikan.

Sarah mengangguk.

"Udah berapa lama?"

Sarah terkekeh kecil mendengar pertanyaan Shasa. "Belum jadi. Masih proses."

"Oh," ujar Shasa. Ia tak ingin bertanya lebih lanjut, takut di anggap terlalu ikut campur.

"Lama ya mbak? Itu antriannya lumayan panjang." Ben menghampiri Sarah dengan dua buah cup eskrim di tangannya. Menyerahkan salah satu es krim rasa strawberry pada Sarah.

"Nggak apa-apa. Aku ada temen ngobrol." Sarah melirik kearah Shasa.

Dengan senyum sopan Ben memperkenalkan dirinya pada Shasa. Begitu juga sebaliknya.

"Om, pacarnya Tante Sarah ya?" Pertanyaan yang terlontar dari Ravin membuat Ben salah tingkah.

"Tau dari mana sih tentang pacar-pacaran." Sarah mengacak gemas rambut Ravin.

Ketemu Berondong (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang