Happy Reading......
Tandai typo ya readers, nggak sempet di cek soalnya nulis ini di tengah-tengah kesibukan buat tugas kuliah
°°°°°°°
Ben bersiul girang dengan jari yang memutar kunci mobil di tangan kanannya.
"Seneng banget pak bos," tegur Doni ketika berpapasan dengan Ben di koridor apartemen. "Habis dari mana?" tanyanya lagi setelah melihat penampilan Ben yang masih sama seperti di kantor tadi.
"Apelin cewek," jawab Ben dengan senyum lebar di wajahnya.
"Duh, dari auranya bakalan lepas masa lajang bentar lagi nih." Ben terkekeh mendengar celetukan sahabatnya ini.
"Doain doi jawab iya ketika gue ngelamar."
Doni ikut terkekeh lalu menepuk pundak Ben sebelum berjalan kearah berlawanan dengan Ben. Selain satu tempat kerja, Doni juga satu lingkungan apartemen dengannya. Jadi tidak perlu kaget jika mereka akan bertemu di tempat kerja ataupun saat ia pulang.
***
Sarah sudah pernah bilang belum sih kalau dia mau membuka hati? Kalau belum maka sekarang kalian tau. Capek rasanya mau menyangkal terus, jadi dia terima saja. Lagipula tidak ada yang salah jika dirinya mulai membiarkan Ben masuk dalam hidup juga hatinya.
Tapi Sarah kan nggak suka berondong.
Ya, Sarah akui itu. Tapi hati siapa yang tau kapan dan sama siapa dia jatuh cinta? Hati Sarah udah di isi Ben, gimana dong? Masa dia harus merelakan Ben cuma karena gengsinya, oh tentu tidak.
Anggap saja perkataan Sarah yang dulu itu pikiran khilaf, mana bisa dia menolak pesona Ben yang imut-imut begitu.
"Tau deh yang sedang fall in love sama berondong. Auranya tuh berbunga-bunga, berasa muda ya Bu," ejek Lody ketika mendapati wajah berseri-seri sahabatnya ini.
"Harus berterimakasih sama gue. Kalau nggak gue tinggalin kalian berdua, udah pasti tuh gengsinya masih nangkring di diri lo."
Sarah memutar bola mata malas mendengar ucapan Lody. Bisa tidak sahabatnya ini diam, moodnya kan jadi sedikit menurun.
"Gue traktir makanan," ujar Sarah membuat Lody berseru senang. Kapan lagi Sarah baik begini.
Sarah memberikan ponselnya pada Lody. Biarkan saja cewek itu memesan makanan sesuka hati melalui ponselnya. Sarah sudah kenyang makan masakan Ben, jadi dia tidak lapar sekarang.
Mengabaikan Lody yang sudah fokus dengan ponselnya, Sarah melanjutkan merevisi naskah cerita yang deadlinenya sudah dekat. Harus segera di selesaikan sebelum pihak atas mengomel pada dirinya.
Lelah juga rasanya walau pekerjaan yang ia lakukan hany duduk dan mengetik di depan laptop. Selain itu perlu kerja otak juga untuk merevisi ulang naskah jika pihak atas merasa ada yang kurang atau tidak pas sesuai keinginan. Duh pusing kalau di hadapkan sama pihak atas yang kerjaannya cuma bisa mengkritik atau mengkoreksi tapi tidak memberi bantuan untuk mempermudah revisinya.
Pengen aja gitu udahan, tapi ya duit datangnya dari sana. Bisa makan apa Sarah kalau tidak ada uang.
"Udah nih." Lody menyerahkan kembali ponsel berwarna putih itu pada pemiliknya.
"Nggak mahal-mahal kan makanan yang Lo pesen? Duit gue lagi dikit nih akhir bulan gini." Dengan seksama Sarah memeriksa total pesanan makanan. Sekarang makan enak, bisa-bisa besok dia cuma makan nasi sama kerupuk. Kan bisa minta tolong Ben masakin. Itu suara dari mana sih, gengsi dong masa baik ke Ben kalau ada maunya aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketemu Berondong (END)
عاطفية(spin off - Pengantin Sementara) "Mbak, mau jadi pacar saya nggak?" "Nggak." "Kenapa? saya kan ganteng." "Saya nggak suka berondong." Start : 15 Juli 2021 Finish : 13 Mei 2023