Tandai typo Readers
Happy Reading
***Dengan gerakan malas-malasan, Lody menyuapkan makanan kedalam mulutnya. Ia sesekali mengecek ponsel yang sedari tadi ribut dengan notif pesan masuk.
"Kenapa sih?" Tanya Sarah melihat tingkah laku sahabatnya.
"Males banget gue sama atasan. Padahal udah di kasi izin libur selama dua hari. Katanya bonus karena pekerjaan gue di luar kota selama tiga hari kemarin lancar, eh sekarang malah di suruh masuk. Ada urgent sih katanya," kesal Lody.
"Beneran urgent berarti. Buru gih masuk kantor, di pecat baru tau rasa."
"Ini lagi ngumpulin niat," kata Lody.
"Mbak Lody tuh emang pemalas," celetuk Ben. Ia berjalan dari arah pantry, membawa segelas kopi di tangannya. Ikut bergabung ke meja makan, dimana Sarah dan Lody sedang sarapan.
Lody hanya berdecak kesal. Tidak berniat meladeni ejekan sepupunya. Hari ini rasa malas sangat mendominasi dirinya, inginnya tidur seharian.
"Izin sakit aja deh. Bener-bener belum bisa masuk kerja, badan gue pegal-pegal semua," putus Lody. Ia menandaskan jus jeruknya, lalu beranjak ke kamar tamu di apartemen Sarah. Dia butuh tidur, kepalanya juga sedang sakit. Jadi ia tidak mengarang bahwa harus izin sakit.
"Beliin obat di apotek bawah dong Ben." Sarah menatap kekasihnya. Rasa kemanusiaannya terpanggil melihat bagaimana lesu dan pucat wajah Lody.
"Kamu sakit?" tanya Ben. Ia memeriksa dahi Sarah. "Nggak panas," sambungnya.
Sarah memukul lengan Ben. "Ish, bukan aku. Tapi Lody."
"Mbak Lody sakit?"
"Kamu tuh kurang peka ya. Nggak lihat tadi gimana lemes dan lesunya dia pas makan, belum lagi jalannya sempoyongan gitu."
"Aku kira akting aja itu," celetuk Ben.
"Udah sana cepet beliin obat. Aku mau ngecek dia di kamar."
Sarah beranjak dari ruang makan, ia menghampiri kamar tamu. Tempat Lody istirahat.
"Iya ay," kata Ben.
Sarah bergidik. "Biasa aja manggilnya. Apaan gitu, alay."
Ben hanya tertawa geli melihat ekspresi Sarah.
***
Selepas kepergian Ben. Sarah menghampiri Lody yang terlihat berbaring dengan di tutupi selimut sebatas dadanya dan bermain ponsel di tangannya.
"Udah sih, nggak usah mainin ponsel terus."
Lody melirik Sarah sejenak sebelum kembali asik dengan ponselnya.
"Bentar, lagi debat nih sama bos."
"Nggak di izinin emang?" Tanya Sarah. Ia duduk di tepi tempat tidur. Memperhatikan Lody yang sesekali berdecak kesal.
"Katanya alesan aja. Karena gue bisa bales chat dia, makanya di kira bohong."
"Yaudah nggak usah di bales sih."
"Mana bisa? Entar malah di kira sengaja mengabaikan atasan. Duh pusing gue sama ini bos, lebih parah dari cewek. Nggak ngerti maunya apa," kesal Lody.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketemu Berondong (END)
Romantizm(spin off - Pengantin Sementara) "Mbak, mau jadi pacar saya nggak?" "Nggak." "Kenapa? saya kan ganteng." "Saya nggak suka berondong." Start : 15 Juli 2021 Finish : 13 Mei 2023