Ketemu Berondong (END)

Extra Part

Tandai Typo Readers
Happy Reading
***

Seorang gadis kecil berlarian mengejar kucing liar yang masuk ke halaman rumahnya. Ia berteriak senang melihat pergerakan kucing yang sedang berlari berusaha menyelamatkan diri dari tangkapan si gadis kecil.

"Hayoo, mau lari kemana kucing?" tanyanya membuat si kucing seakan mengerti dirinya terancam akan tertangkap sehingga mempercepat langkahnya dan melompat untuk memanjat pohon.

Gadis kecil berdecak kesal. Ia memperhatikan sekitar, hingga sebuah kayu di samping jemuran menarik perhatiannya. Segera ia mengambil kayu itu.

Begitu sudah dalam genggamannya, kayu tersebut ia arahkan untuk memukul kucing itu agar turun dari pohon.

"Zoyaa!! Jemuran bunda kamu apain?"

Terdengar teriakan perempuan yang lebih tua darinya. Menghampiri si gadis kecil dan memperhatikan kayu jemuran yang ada dalam genggaman tangan kecil itu.

"Haduhh, pusing kepala bunda lihat kelakuan kamu. Nurun siapa sih kamu ini?"

"Ih bunda marah-marah mulu. Aku kan mau nolong kucing yang ke sangkut di pohon."

"Mana kucingnya?"

Si gadis kecil menunjuk ke atas pohon. "Itu loh, masa bunda nggak lihat?"

Menghela napas lelah, perempuan itu mengalah. Ia ikut membantu menurunkan kucing yang katanya tersangkut di pohon itu untuk turun.

"Kasi aku bunda. Biar aku jaga kucingnya."

"Jangan pikir bunda nggak tau ya. Kamu itu mau nakalin kucingnya."

Gadis itu cemberut. Ia ketahuan, dengan memasang wajah sedihnya ia berlari kerumah tetangga.

"Heh Zoyaa, kembaliin dulu tiang jemuran bunda."

Zoya—si gadis kecil tadi—berlari menghampiri rumah tetangganya.

"Tante Sarah!" panggilnya heboh.

Sarah yang sedang berjalan-jalan santai di halaman rumahnya berbalik. Ia tersenyum menyambut si kecil Zoya yang mendekat ke arahnya.

"Loh kenapa sedih begitu?"

"Di marahin bunda," jawab Zoya.

"Pasti Zoya yang nakal ya, makanya bunda marah."

Gadis kecil itu menggeleng. "Nggak Tante. Itu tuh bunda emang suka marah-marah terus."

Sarah tertawa pelan mendengar perkataan anak tetangganya ini.

Semenjak seminggu setelah acara pernikahannya dan Ben. Mereka pindah ke kompleks perumahan ini, dan sudah menetap disini selama delapan bulan. Sarah nyaman disini, lingkungan yang asri juga tetangga yang ramah membuat dirinya betah. Apalagi tetangga sebelah kirinya yang baiknya minta ampun, iya orang tua Zoya ini.

Ben dan Sarah dekat dengan semua tetangga di kompleks ini tapi paling dekat dengan keluarga Zoya.

"Mbak Sarah nggak usah dengerin Zoya. Anaknya memang pinter banget akting."