Ujian dan Hujan

76 19 2
                                    

Assalamualaikum,Annyeong yarobun!
Akhirnya aku up lagi wkwk.

Typo bertebaran tolong diingatkan!

Jangan lupaa vote+komen<3
Semoga sukak ya part ini.

Happy reading 💙

Sudah jangan menangis, lihat ke kaca dirimu begitu berharga.

semua murid kelas 12 saat ini sedang dihadapkan dengan ujian nasional, mereka semua sudah berada di depan ruangan masing-masing.

Tidak semua murid berfokus pada buku-bukunya, tetapi ada yang bermain hp, ada yang tidur dengan alibi agar saat ujian tidak mengantuk, dll

Kayla sedari tadi membaca-baca materi dengan tenang, sedangkan Sasa dan Wati membuka bukunya tetapi tidak mereka baca, katanya untuk formalitas saja.

"Aduh pusing aing teh" keluh Wati

"Belum juga mulau wat" sahut Kayla

"Iya sih, mana hari pertama bahasa Indonesia, soalnya  beuhh panjang-panjang pasti" keluh Wati lagi

"Yaudah nanti dikerjain aja"

Beberapa menit kemudian bel masuk pun berbunyi, saat Kayla akan memasuki ruangan Kayla berpapasan dengan Arkhan, ya karena Arkhan dan Kayla memang satu ruangan.

Kayla menunduk, Arkhan pun juga langsung menunduk kan pandangannya, mereka tak saling sapa. Tetapi sempat tadi satu detik kurang mereka berkontak mata.

Semangat kay. Batin Arkhan. Selanjutnya ia tersenyum simpul

Semangat Arkhan. Batin Kayla. Dan saat sadar ia menepuk pelan mulutnya.

"Eh kenapa aku jadi nyemangatin dia lewat batin sih" gerutu Kayla

Guru pengawas pun datang, setelah berdoa semua murid diberi soal bahasa Indonesia. Sudah bisa dipastikan soal bahasa Indonesia nya sangat panjang-panjang. Bahkah 1 soal satu cerpen bacaannya.

"Ini gurunya ngasih soal apa obat tidur sih" kesal Wati, lalu membolak-balik soalnya

"Ya Allah banyak banget lagi, gue kalo overdosis obat tidur gimana nih ya" ucapnya lagi pelan

Di lain ruangan Gery dan Brian sedang dalam mode kode-kode an, biasalah karena memang kapasitas otak Brian dan Gery sebelas dua belas.

"Sstt..sstt. yan nomor 1" ucapnya tanpa mengeluarkan suara, sambil memberikan isyarat dengan jarinya, Brian menjawab dengan gelengan pertanda ia belum mengerjakan nomor satu.

"Buset baru nomor satu udah tanya aja tuh bocah" gerutu Brian, pasalnya Brian sama tipe orang yang mengerjakan dari nomor akhir terlebih dahulu bukan dari awal.

Gery pun tetap celingak-celinguk melihat keadaan sekitar.

"Gery bisa diam tidak, dari tadi seperti gangsingan muter-muter terus kepalanya" Tegur guru pengawas

"Ehh enggak pak, ini loh kepala saya pusing malanya saya puter-puter" alibi nya

"Gery kalo setau bapak, yang namanya muter-muter kepala itu bisa nambah pusing"

Love In Prayer [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang