eps 17

130 20 1
                                    

Aku pun tiba dirumah dan langsung masuk ke kamar

Sayang , aku pulang... kau dimana? *tanyaku*

Eonnie ....*lirih umji*

Umji tiba-tiba merangkulku

Maafkan aku ...*ucap umji*

Untuk apa? *tanyaku*

Aku terlalu egois mementingkan kebutuhan biologisku , aku tidak memikirkan kesehatanmu , maafkan aku...*lirih umji*

Sayang , jangan bicara seperti itu , kita melakukannya suka sama suka kan? *ucapku*

Kondisimu semakin memburuk , aku takut kehilanganmu..*lirih umji*

Bukankah jika aku mati kita akan bersama ? *ucapku*

Tidak eonnie , jika kau meninggal maka jiwamu akan pergi...*ucap umji*

Aku mengecup kening umji dan menutup obrolan kami

Kajja , berikan aku ciuman termanismu...*ucapku*

Tidak eonni...*ucap umji*

Umji-ya kumohon jangan membuatku kehilangan semangat ..*ucapku*

Istirahatlah , aku akan merawatmu...*ucap umji*

Umji membaringkanku diatas ranjang

Sejak saat itu , umji tidak pernah mengajak berhubungan badan lagi

Kini setiap pagi tubuhku selalu tertutup rapi

Namun disuatu malam , aku terbangun pukul 3 dini hari

Aku melihat umji seperti sangat kedinginan , wajahnya sangat pucat

Sayang ,kau baik-baik saja? Kau kenapa? *tanyaku*

Aku tidak kuat eonni , sangat dingin....*lirih umji*

Aku pun segera membuka bajuku dan menindih tubuh umji , tapi dia masih saja kedinginan

Aku pun membuka baju umji agar lebih hangat , namun tetap saja tubuhnya sangat dingin

Aku pun akhirnya melakukan hubungan badan lagi dengannya

Aku tidak tega melihatnya begitu sangat kedinginan

Setelah aku melakukan pelepasan berkali-kali , aku pun memindahkan posisi umji ke atas tubuhku

Umji terus mendesah menikmati setiap ayunan lembut yang ia lakukan

Namun gerakannya semakin lama semakin cepat , dan ditengah nafasnya yang memburu , mengalirlah cairan yang begitu hangat

Aku segera merangkulnya dengan erat

Umji mengangkat tubuhnya dan mengelap keringat dikeningku

Kau lelah? *tanya umji*

Tidak apa-apa sayang , kau masih mau? *tanyaku*

Tidak eonni , kau sudah lelah...aku akan ambilkan minum untukmu , duduklah sayang....*ucap umji*

Umji pun berdiri setelah mendaratkan ciuman singkat dibibirku

Setelah aku minum , aku merangkul tubuh umji dan menaikan tubuhnya dipangkuanku

Mengapa kau tidak bilang padaku , jika kau harus menahan rasa dingin ketika tidak berhubungan denganku? *ucapku*

Aku tidak ingin kau sakit eonni...*lirih umji*

Aku juga tidak ingin kau menahan rasa dingin itu sayang ...*ucapku*

Ne eonni , sebenarnya suhu tubuhku berbeda setelah aku meninggal , rasa dingin itu sangat menyiksa tubuhku , aku tidak bisa menahannya , maafkan aku..*ucap umji*

Aku tidak mau kau merahasiakan apapun lagi dariku....*ucapku*

Ne eonni..  *ucap umji*

Kami berdua pun mengobrol sampai pagi hari

Pagi harinya aku ke kamar mandi untuk mandi

Luka ini , mengapa semakin membesar...*batinku*

Aku pun segera pergi ke dokter setelah selesai mandi

Saat ini aku sudah berada di rumah sakit

Dok...sebenarnya aku menderita sakit apa? Mengapa aku semakin lemas , mengapa luka ini semakin membesar...*tanyaku*

Entahlah , ini penyakit langka , baru kali ini aku menangani penyakit semacam ini , seperti ada yang menggerogoti tubuhmu , dan ...maafkan aku nona , keadaanmu akan semakin memburuk...*ucap dokter*

Apakah ini akan menyebabkan kematian dok? *tanyaku*

Bisa jadi ... tapi aku akan berusaha yang terbaik untuk mengobati lukamu , kau harus banyak beristirahat nona...*ucap dokter*

Setelah melakukan konsultasi dengan dokter , aku pun segera pulang

Kau darimana sayang? Mengapa tidak bilang dulu padaku? *tanya umji*

Aku dari dokter..*jawabku*

Mengapa kau tidak bilang dulu? *tanya umji*

Maafkan aku sayang , tadi aku tidak mau mengganggu tidurmu...*ucapku*

Ya sudah istirahatlah , aku akan buatkan teh hangat untukmu...*ucap umji*

Umji-ya tunggu , aku ingin berbicara denganmu , jika aku mati..apakah aku akan tetap bersamamu? Apakah kita akan selalu bersama di alam lain ?*tanyaku*

Tidak eonni , kematianmu berbeda denganku , kita akan terpisah...*jawab umji*

Ya sudah , aku mau makan bersama sahabatku , kau sudah lapar? *tanyaku*

Tidak eonni , pergilah aku belum lapar..*jawab umji*

Aku pun mencari ke empat sahabatku itu

Kalian disini? *sapa ku*

Ne eonnie , kami ingin makan disini...*jawab sinb*

Yuju , ada bercak darah di bajumu...*ucap yerin*

Aku sudah memakai perban , tapi entahlah , maafkan aku... akan ku ganti dulu perbannya...*ucapku*

Tidak eonni , nanti saja..
Sekarang ayo kita makan , kami menunggumu sejak tadi...*ucap yerin*

Eonnie , mengapa wajahmu terlihat sangat sedih ? Kau baik-baik saja? *tanya sinb*

Aku memeluk sinb yang berada disampingku

Apa yang terjadi padamu? Katakanlah...*ucap sinb*

Tidak apa-apa aku hanya ingin memeluk kalian semua , bisakah kalian memberikan sebuah pelukan untuk ku? Aku sangat merindukan pelukan kalian...*ucapku*

Tentu saja...*jawab sowon*

Kami berlima pun saling berpelukan dan mengelus punggung satu sama lain

Bersambung....


Garis khayaL ✔ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang