Five

358 119 47
                                    

⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.
.
.
.
























Kepalanya pusing, Dadanya sesak, darah tak berhenti mengalir dari telinga dan pelipisnya.

tubuhnya lemas, ia hanya bisa duduk bersandar di kursi penumpang melihat anggota keluarga tercintanya tak sadarkan diri di dalam mobil yang sudah di menggantung di jalan yang bawahnya adalah jurang yang dalam.

Ia berpikir inilah akhir hidupnya dan juga keluarganya, Mereka akan bahagia bersama di surga.

Akan tetapi bayang-bayangnya bersama keluarganya selamanya, sirna saat sebuah tangan penuh darah melepas sabuk pengamannya, membuka pintu di sebelahnya.

dengan sisa tenaganya ia menoleh dan mendapati kakaknya lah pemilik tangan berdarah darah itu, sang kakak yang pelipisnya sudah banyak mengeluarkan darah ditambah kakinya yang sudah terhimpit kursi depan otomatis sudah patah.

Sang kakak menyempatkan tersenyum sambil berujar lirih.

"Hiduplah dengan baik...."

setelahnya ia di lempar sang kakak keluar dari mobil itu dan ia tergeletak di jalan , sementara mobil keluarganya terjun ke dalam jurang.




















Friday

09.05 a.m

Jaehyuk tengah berdiri sendiri di belakang sekolah tengah menikmati semilir angin, saat tiba-tiba pundaknya di tarik dan...

Plak!

kepala Jaehyuk tertoleh ke kanan akibat tamparan tiba-tiba dari Yuri.

"Lo udah keterlaluan ya Jae! Murid yang gk tau apa-apa malah lo gebukin, Lo itu kenapa sih Jae?!!"

Jaehyuk diam, ia tetap dalam posisi yang sama. Sampai beberapa saat kemudian Jaehyuk menatap Yuri datar.

"Lo tanya kenapa?.. Lo masih nanya kenapa gue kayak gini?"

Yuri menatap Jaehyuk kesal,
"Ya, gue tau! tapi cara lo buat ngalihin perasaan kehilangan lo itu, salah Jae!,"

Yuri menarik nafasnya,
"Alih-alih lo tenang, lo malah jadi gila!, Lo tau?!"

Jaehyuk menatap tajam Yuri dan menarik kerah seragam Yuri hingga gadis itu berjinjit akibat tarikan itu.

"Ya.. gue emang udah gila, lo baru tau? jadi, kalo lo gak mau deket orang gila ini lagi, lo bisa jauhin gue, ngerti?."

Jaehyuk mendorong Yuri hingga gadis itu terduduk di atas tanah yang kotor itu, setelahnya Jaehyuk pergi dari tempat itu.

Yuri melihat kepergian Jaehyuk dengan tatapan mata kesal, kecewa, dan tidak menyangka.

"Chae Eonnie , Aku harus gimana lagi sekarang.." Gumam Yuri dengan wajah sedih.

















































04.15 p.m

Brak!

Junkyu berjengit kaget karna mejanya yang di tendang secara kasar itu, pelaku yang menendang tak lain tak bukan adalah Jaehyuk.

"Oi anak panti." ujar Jaehyuk sembari menaruh tasnya di atas meja Junkyu.

"Lo bawain tas gue sampe gerbang" titah Jaehyuk dan Junkyu mau tak mau pun mengangkat tas Jaehyuk yang cukup berat.

Kalo di bandingkan tas Junkyu sendiri yang ada di punggung mungkin masih berat miliknya sih.

"lo ngapain masih berdiri disini, cepet jalan!" Seru Jaehyuk dan Junkyu mengangguk kaku kemudian segera berjalan dengan tergesa-gesa keluar kelas.

setelah keluarnya Junkyu terlihat di pintu kelas Jaehyuk, Teman-teman Jaehyuk muncul.

"Oi Jae!" Panggil Seokhwa seraya melambaikan tangannya kemudian masuk ke kelas itu, disusul Yunseo di belakangnya kemudian Daehwi bagian ekornya.

"Tas yang dibawa anak tadi, bukannya tas lo ya Jae?" tanya Yunseo karna sempat melihat Junkyu yang membawa tas hitam milik Jaehyuk.

"Iya" jawab Jaehyuk.

Daehwi berjalan ke Jaehyuk dan merangkul leher Jaehyuk dari samping.

"Wahh, Habis lo gebukin sekarang malah lo jadiin babu, kejam lo Jae.." Ujar Daehwi dan Jaehyuk hanya mendengus sarkas.

Jaehyuk melepaskan rangkulan tangan Daehwi kemudian ia berjalan keluar kelas meninggalkan teman-temannya.

"udah di samperin malah di tinggal, Woi Jae!" Teriak Seokhwa seraya berlari mengejar Jaehyuk.

Yunseo menggeleng-geleng kan kepalanya melihat kelakuan Seokhwa,sebelum ia melangkah Daehwi menahan tangannya membuat Yunseo berhenti dan menoleh ke arah Daehwi.

"Ngapa lo ?" tanya Yunseo karna Daehwi menatapnya tepat di matanya, membuat Yunseo merinding sejenak.

Tak beberapa lama, Daehwi berkedip sekali kemudian ia nyengir dan merangkul bahu Yunseo dari samping.
"Lo ganteng sih, terpana gue"

"Homo anjing, lepas!"

"Gak mau, gue mau sama lo, lo tuh udah ganteng, pinter ,baik lagi, Sayang deh" Goda Daehwi

Yunseo makin di buat merinding dan terus mencoba melepaskan rangkulan Daehwi tapi tetap tak bisa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jaehyuk sudah berada di gerbang dan melihat keberadaan Junkyu yang tengah berdiri dan masih membawa tas Jaehyuk.

Jaehyuk segera mengambil tas itu dan berjalan tanpa sepatah kata apapun, atau berterima kasih dulu kepada Junkyu.

Junkyu menunduk dan melihat ke arah ujung sepatunya yang sudah usang itu, ia menghela nafasnya, dan bergumam.
"Benci jaehyuk.."

































"Ah ternyata gue salah, Gue selalu baik di mata semua orang.."




















⏮ ⏮ ⏮

Huhuhu, Ngaret bangett😭

Maaf telat lagii, Padalan mau ngasih double up, tapi gak sempet nulisnya😭.

Thanks for reading!

Love you all ❤️❤️

[3] R E A S O N    [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang