Thirteen

296 109 40
                                    

⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.
.
.
.






























Friday, 07.00 a.m

Hari berganti begitu saja.

Di seluruh penjuru sekolah tak ada yang tak menggunjingkan kejadian kemarin.
Hampir seluruh murid membicarakannya, bahkan ada yang membuat gosip lain, seakan kejadian kemarin tidak boleh ada endingnya.

Di keramaian itu , Jaehyuk hanya diam, ia duduk di bangkunya, dan memandang jendela yang ada disampingnya.

Jaehyuk merasa kemarin hanyalah sebuah mimpi, bagaimana bisa ia melihat orang di bunuh di depan matanya...

Benar-benar di depan matanya..

Itu terasa tak nyata sama sekali, kemudian ia juga mengingat satu yang sangat jelas, mata tajam milik laki-laki yang ia pukuli..

Menatapnya tajam seakan ia akan segera membunuhnya esok hari..

Jaehyuk mengusap wajahnya kasar dan kemudian ia melipat kedua tangannya, setelahnya kepalanya ia taruh di atas lipatan tangannya.

Ia berharap kejadian kemarin hanyalah sebuah mimpi.

Jaehyuk juga masih kepikiran ucapan dari Chaeryoung, bagaimana caranya ia akan meminta maaf ?.

"Menyebalkan.." gumam Jaehyuk sebelum ia memejamkan matanya dan hal terakhir yang ia dengar adalah bel pertama berbunyi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hei!"

Jaehyuk berjengit kaget ia yang awalnya fokus ke ponselnya kini menoleh ke belakang dan di dapatinya Chaeryoung yang ada di belakangnya memasang muka kaget.

"Lo bikin gue kaget aja.." kesal Jaehyuk.

"LO BACA CERITA GUE?!" Teriak Chaeryoung dan bikin Jaehyuk menutup telinganya tapi tetap pada posisinya.

Chaeryoung terlihat mengulurkan tangannya menuju ponsel Jaehyuk,hendak memastikan apa yang ia lihat benar atau salah, namun..

Tentu saja, tangannya tak dapat memegangnya..

Tangannya menembus ponsel Jaehyuk.

Wajah sedih terpampang di wajah cantik Chaeryoung, dia melihat tangannya yang pucat pasi.
Jaehyuk yang menangkap raut sedih dari Chaeryoung segera menghadap ke arah Chaeryoung kemudian menggapai tangannya.

"Gue masih bisa pegang lo kok.."

"Ya, cuma lo doang." Decih Chaeryoung.

"Lupain," Chaeryoung menjeda, kemudian matanya kembali ke ponsel Jaehyuk.

"Itu serius lo baca cerita gue?! Yang bener aja! Darikapan lo jadi fans gue?!" Girang Chaeryoung dan Jaehyuk memutar matanya.

"Gak usah ge'er, gue cuma nemu cerita gitu aja, dan palingan juga entar gak gua baca lagi" Tipu Jaehyuk tapi membuat Chaeryoung berdecak.

"Lo gak suka ya liat gue seneng dikit, ck" kesal Chaeryoung.

Hening di antara keduanya, tapi tak lama Jaehyuk membuka suaranya.

"Kenapa lo kasih judul ceritanya Peek A Boo? Bukan Hide n Seek gitu? Kan di dalamnya lagi mainan petak umpet." Tanya Jaehyuk.

"Bukannya sama aja?"

"Beda Chae"

"Emang Peek A Boo apaan?, Bisa peragain gak?"

Jaehyuk berdecak kemudian ia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, kemudian ia berujar, "Peek a Boo itu.. Cilukk...".



































[3] R E A S O N    [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang