⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.
.
.
.Masih dihari yang sama, di pukul 8 di sisi Jaehyuk.
Jaehyuk berada di tempat dimana kepala Seokhwa yang sudah di evakuasi di tempatkan di atas tanah dengan kain putih yang menutupinya.
Jaehyuk tak sendirian ia bersama Yunseo dan Daehwi yang mengabarinya tadi, mereka bertiga menatap sendu di satu titik yaitu di tempat kepala Seokhwa tertutupi kain putih.
Daehwi mengusap bahu Jaehyuk sekilas dan meninggalkan tempat itu merasa tak sanggup melihat apa yang sudah terjadi.
Yunseo pun meninggalkan tempat itu juga seraya mengusap matanya menggunakan lengan tangan.
Jaehyuk masih tetap disana, ia masih belum percaya ini semua.
Mata Jaehyuk memanas ia mengepalkan tangannya dan menahan air matanya kuat-kuat.
Di sekitarnya sangat sepi, hanya ada satu polisi yang menjaga tempat ini.
Polisi itu mulai menatap Jaehyuk dengan iba,polisi itu berdehem dan berjalan mendekati Jaehyuk.
"Nak, kau baik baik saja?" Tanya polisi itu dan pertahanan Jaehyuk runtuh, air matanya jatuh membuat polisi itu mengerjap.
Jaehyuk menutup matanya dengan lengan tangannya dan mulai sesengukan.
"Astaga, jangan menangis nak—"
Ucapan polisi itu tak berlanjut karna walkie talkienya berbunyi.
"Zrrrt... Petugas choi.. "
"Siap! Disini petugas Choi! Ada masalah apa, Ketua Jang?"
"Aku menemukan tubuh korban,,"
Potongan kalimat itu membuat Jaehyuk mendongak dengan cepat menatap petugas polisi itu.
" cepat ke lantai 2, kelas didekat perpustakaan" lanjut ketua kepolisian itu.
Jaehyuk dengan cepat memutar tubuhnya dan berlari menjauh dari sana menuju tempat dimana di temukannya tubuh Seokhwa.
"A-ah iya, siap ketua!, Tapi, bagaimana dengan kepalanya?" Tanya petugas Choi itu.
"Tinggalkan saja, tim forensik yang ku panggl akan segera datang dan menanganinya, kau cepat kemari saja..."
"Baik, siap ketua!"
Petugas Choi mengantungi walkie talkienya dan meninggalkan TKP itu dan tak lama petugas ini berpapasan dengan beberapa orang berjas yang menuju TKP tadi.
Petugas Choi segera menghadang mereka,
"Kalian siapa?" TanyanyaDan satu orang yang memimpin jalan menunjukkan tanda pengenalnya.
"Saya tim forensik yang di panggil ketua Jang"Petugas Choi mengerutkan dahinya merasa janggal, orang didepannya melirik nametag petugas Choi.
"Choi mino, sebaiknya anda minggir sebelum saya melaporkan anda ke ketua Jang bahwa anda menghalangi penyelidikan" ujar orang itu penuh peringatan.
Setelahnya orang itu menabrak bahu petugas Choi dan orang bawaanya berjalan melewatinya juga.
Sementara itu petugas Choi masih di tempatnya dan tetap merasa aneh dengan semua ini.
Mana ada tim forensik yang menggunakan jas seperti itu.. atau memang seragam tim forensik sudah berubah?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Brak!
Pintu kelas itu terbuka secara kasar dan terlihatlah Jaehyuk dengan baras terengah-engah.
Kedua polisi yang berada di dalam kelas itu menoleh seketika dan salah satunya raut mukanya langsung marah.
"Apa-apaan kau ini?!" Teriak salah satu polisi itu.
Jaehyuk tak memerdulikannya matanya langsung menangkap wadah jenazah berwarna kuning yang setengah terbuka di lantai dekat bangku paling belakang.
Jaehyuk segera menghampirinya dan berlutut di samping wadah jenazah itu,nampaklah tubuh Seokhwa yang sudah terbujur kaku tanpa kepala.
Air mata Jaehyuk kembali turun, kenapa semua ini terjadi kepada temannya.
Jaehyuk menunduk dan dalam sedetik ia jadi teringat suatu hal, ia melirik ke arah tubuh Seokhwa itu dan tangannya terangkat untuk menyentuh jasad itu.
Akan tetapi gerakan tangannya kurang cepat, tangannya segera di tahan oleh kepala kepolisian itu yang Jaehyuk tebak sebagai Ketua Jang.
Jaehyuk menatap ketua Jang dan ketua Jang nampak tersenyum hangat.
"Jangan menyentuhnya, itu bisa menyulitkan tim forensik jika terlalu banyak sidik jari,mengerti?"Jaehyuk menarik tangannya dengan kasar kemudian segera berdiri dan masih menatap ketua Jang itu.
Tiba-tiba bahu kiri Jaehyuk ada yang menepuk membuatnya segera menoleh,
Dan ia mendapati Daehwi."Ayo keluar.." ujar Daehwi seraya menarik lengan Jaehyuk.
Jaehyuk tetap berada di posisinya dan ia kembali menatap ketua Jang itu dengan tatapan tak terbaca.
Barulah satu tarikan lagi dari Daehwi membuat Jaehyuk tergerak dan menjauh dari hadapan ketua Jang itu.
Dan Jaehyuk baru menyadari sesuatu di bangku paling pojok ada Junkyu yang tengah duduk terdiam melihat kejadian tadi.
09.00 a.m
Sekolah di pulangkan lebih awal, Yuri, Jaehyuk, Yunseo dan Daehwi berjalan beriringan dengan muka sendu.
Banyak murid murid yang menggunjingkan kejadian yang telah terjadi di sekolah mereka.
"Hei hei, lo liat gak yang tadi?"
"Liat lah, semua murid juga pasti udah liat"
"Ngeri banget gak sih, gimana bisa kepala di gantungin kayak gitu hii!"
"Cuma sikopat gila yang berani kayak gitu,haish"
"Ha! Be-berarti di sekolah kita ada sikopat gila dong?!, Aaaa gue pengen pindah sekolah aja kalo gini"
Ocehan itu berasal dari dua gadis yang lewat di keempat manusia yang tengah berduka itu.
Sampailah mereka berempat di gerbang dan akan berpisah karna beda jalan pulang.
"Kita duluan ya, yunseo sunbae, Daehwi sunbae.." pamit Yuri dan di angguki keduanya.
Jaehyuk pun ikut berujar yang membuat kedua manusia di hadapannya sedikit terkejut.
"Semoga ayah Yunseo bisa menyelesaikan kasus ini..." Ujar Jaehyuk seraya menatap Yunseo dan yang di tatap terdiam.
Tatapan keduanya terputus oleh Jaehyuk karna dia segera memutar tubuhnya dan berjalan menjauh dari sana bersama Yuri yang ada di sebelahnya.
Yunseo dan Daehwi masih pada tempatnya dalam keterdiaman.
Hingga Daehwi berbicara."Gue udah bilang, lo harus hati hati sama dia.."
"Hahaha iya padalan kan gue gak pernah bilang ayah gue polisi.."
Yunseo tersenyum miring,
"Yaa, gue sekarang percaya.." Yunseo menjeda kalimatnya."Keistimewaan Jaehyuk lebih dari yang lo punya...."
⏮ ⏮ ⏮
Udah jelas banget kan siapa pelakunya wkwkwk
Thanks for reading !😆
Lov you all ❤️!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] R E A S O N [✓]
Mystery / Thriller[Prequel of Truth Or Dare] "Gak ada yang bilang gue baik"_ Start : 14 Juli 2021 Finish : 13 November 2021 ________ Kalian baca dua story aku dlu yaa, sebelum baca ini, biar paham gt :v.