Fourteen

285 102 53
                                    

⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.
.
.
.

⚠️⚠️⚠️

P.s: aku nggak tau ini bakalan sadis apa nggak, menurut aku sih nggak, tapi kata temenku sedikit ngeri...

Happy Reading guys !❤️

















"Jae..."

"Jaehyuk.."

"JAEHYUK!!"

Mata Jaehyuk terbuka lebar dan satu wajah yang pertama ia dapati adalah wajah milik Chaeryoung.

Jaehyuk melihat ke sekeliling tempat sekarang, semuanya terlihat putih.

"Lo kenapa bisa ada disini?!" Panik Chaeryoung karna tidak seharusnya sepupunya ini berada di alam ini.

"G-gue.. nggak tau" ujar Jaehyuk lirih karna merasa tubuhnya sangat lemah.

Chaeryoung membantu Jaehyuk untuk berdiri dan memapah tubuh Jaehyuk, meskipun tubuh Jaehyuk lebih besar dari tubuh Chaeryoung.

Chaeryoung menuntun jalan Jaehyuk entah menuju kemana, akan tetapi Chaeryoung melangkah tanpa ragu.

"Coba lo ingat-ingat lagi, lo gak mungkin kesini tanpa alasan." Ujar Chaeryoung dan Jaehyuk diam untuk mengingat.

Tapi, tetap saja ia tak bisa mengingat nya.
"Gue gak bisa ingat.."

Langkah Chaeryoung terhenti ia melirik Jaehyuk, kemudian Chaeryoung memegang kedua bahu Jaehyuk agar sepupu laki-lakinya ini menatapnya sepenuhnya.

Chaeryoung terus menatap kedua mata Jaehyuk dengan serius dan tak lama setelah beberapa menit Chaeryoung menatap ia menghembuskan nafasnya berat.

"Ini nggak boleh terjadi.." gumam Chaeryoung dengan nada cemas.

"A-ada apa?" Tanya Jaehyuk.

Chaeryoung kembali menatap Jaehyuk dan terlihat setitik air mata jatuh dari mata kanan Chaeryoung.

"Maafin gue jae.."

Setelah mengucapkan itu Chaeryoung mencekik Jaehyuk kuat kuat membuat Jaehyuk tak bisa bernafas dan saat itu juga sosok Jaehyuk menghilang.








































Di waktu yang sama raga Jaehyuk yang sudah tak bernyawa tengah diseret oleh mahluk berjas itu di sebuah rumah menuju ke sebuah kamar dengan pintu berwarna putih.

Pintu itu terbuka dengan sendiri dan sosok itu memasuki ruangan itu.
Saat sudah di dalam mahluk itu mengangkat kedua tangan Jaehyuk ke atas, kemudian mengikatnya di tembok sudut kamar yang tak terlalu luas itu.

Mahluk itu menatap wajah pucat Jaehyuk dan setelahnya tangan sosok itu terangkat menuju telinga kanan Jaehyuk, mengeluarkan sesuatu hingga telinga Jaehyuk mengeluarkan darah.

Tak lama ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan itu,
"Sudah?" Tanya Orang itu dan sosok itu mengangguk kemudian menyodorkan benda yang ia ambil dari telinga Jaehyuk.

Yunseo mengambilnya kemudian menggenggamnya erat erat,
"Makasih, kamu boleh pergi"

Dan dalam sekejap mata mahluk itu menghilang begitu saja.

[3] R E A S O N    [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang