Eight

312 106 22
                                    

⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.
.
.
.



























Tuesday, 06.50 a.m

Jaehyuk baru saja masuk di area sekolah dan ia dibuat berjengit karna ada yang merangkul lehernya dari samping.

"Pagi bro!" Sapa Daehwi dan Jaehyuk hanya diam tak berniat membalas.

Tak berapa lama Daehwi berhenti melangkah karna merasakan tarikan di tasnya, dan otomatis Jaehyuk ikut berhenti.

Daehwi menoleh dan mendapati Junkyu dengan muka yang sudah terobati Yuri kemarin. Junkyu menatap Daehwi lamat lamat membuat Daehwi berdecak dan menepis tangan Junkyu dari tasnya.

"Apa sih sat" cerca Daehwi kemudian ia melanjutkan jalannya bersama dengan Jaehyuk.

Tapi tak berapa lama Jaehyuk berhenti melangkah dan membalikkan badannya menghadap Junkyu,
"Hei, anak panti." Panggil Jaehyuk.

Jaehyuk melemparkan tasnya dan dengan segera Junkyu menangkap tas itu.

"Bawa ke kelas." Titah Jaehyuk dan Junkyu melihat tas yang ada di tangannya.

Raut muka Junkyu menjadi kesal dan ia pun menjatuhkan tas milik Jaehyuk itu, membuat Daehwi yang melihat melotot.

"Hei, lo—"

Bugh!

Junkyu jatuh terduduk karna pukulan yang mengenai batang hidungnya itu, darah pun keluar dari hidungnya.

Pelaku pemukulan tersebut tentu saja Jaehyuk. Jaehyuk menatap dingin Junkyu yang berada di bawah itu , Jaehyuk berjongkok di hadapan Junkyu kemudian berujar.

"Lo harus sadar posisi lo disini tuh siapa, ngerti?" Jaehyuk menjeda untuk lebih mendekatkan wajahnya ke telinga Junkyu.

"Lo itu cuma anak buangan, lo gak pantes ada disini.." bisik Jaehyuk dan Junkyu melotot dengan rahang yang mengeras.

Jaehyuk dengan wajah datarnya berdiri, setelah sebelumnya mengambil tasnya dan ia meninggalkan Junkyu yang masih terduduk itu.

Daehwi hanya melihat Junkyu sekilas dan mengikuti Jaehyuk di belakangnya.














































09.15 a.m

Jaehyuk berdiri menyendiri di belakang sekolah dan tak lama satu tepukan di bahunya membuatnya menoleh kebelakang.

"Lo gak makan apa, kesini mulu" ujar Chaeryoung dan Jaehyuk hanya mengedikan bahunya.

"Disini enak, sunyi." Ujar Jaehyuk dan Chaeryoung mengangguk-anggukkan kepalanya.

Hening untuk sesaat dan Jaehyuk membuka suaranya,
"C-chae.. gue bisa tanya sesuatu?"

Chaeryoung memiringkan kepalanya,
"Apa?"

"Lo masih ingat hari kematian ayah mu kah?" Tanya Jaehyuk hati hati dan Chaeryoung nampak sedih kemudian ia berujar.

"Nggak. Bahkan kematian gue sendiri aja gue nggak ingat.. makanya sampai sekarang gue gk bisa ke akhirat dan gentayangan di sini." Chaeryoung menjeda.

"Tapi kenapa hal hal lain gue masih ingat.." lanjutnya.

"Hal lain?" Tanya Jaehyuk, dan Chaeryoung mengangguk.

"Ya.. semacam, gue masih ingat kalo dulu ayah gue punya selingkuhan saat gue lahir makanya ibu ninggalin ayah, dan sampai akhir hayat gue, gue nggak pernah tau ibu gue.."

Jaehyuk terkejut dia baru tau akan hal tersebut, ia kira ibu Chaeryoung sudah meninggal.

"Oh iya! Gue juga masih inget kalo gue pernah nulis cerita di salah satu aplikasi.. tapi gue lupa aplikasianya.. haish." Ujar Chaeryoung secara tiba- tiba dan membuat Jaehyuk menggaruk tengkuknya.

"O-oh.. g-gitu ya.."

"Kenapa lo?" Tanya Chaeryoung dan Jaehyuk menggeleng.

Bel masuk pun berbunyi dan Jaehyuk segera meninggalkan Chaeryoung.































04.20 p.m

Terlihat Seokhwa sudah menenteng tasnya hendak pulang, hingga tiba-tiba ada yang menaruh setumpuk buku di atas mejanya denga cukup keras membuatnya terkaget.

"Eh anjing!" Umpatnya secara reflek.

"Ini buku, bukan anjing buta ya" ujar Yunseo sang pelaku si penaruh buku itu.

"Lo ngapain bawa buku sebanyak ini ke gue?!" Seru Seokhwa dan Yunseo tersenyum.

"Bantuin gue dong, hehehe"

"Dih ogah" sahut Seokhwa.

"Ayolah seok,ini juga buat data-data kelulusan lo juga kalii" ujar Yunseo.

"Weh serius?! Kalo gitu gue bisa ganti nilai dong!"

Yunseo segera menoyor kepala Seokhwa,
"Enak aje lo anying, bantuin ya pleaseee"

"Yodah lah, lagian juga kalo gue di rumah gk ngapa-ngapain."

"Yes! Thanks Seok! Lo emang terbaik"

"Ya ya ya, ini mau di apain?" Tanya Seokhwa.

"Ah ini tinggal cek in satu satu nama walinya bener apa nggak gitu aja" jawab Yunseo sembari mengambil sebagian buku kelulusan itu.

"Oke"

Menit demi menit terlewat dan di tengah pemeriksaan buku kelulusan itu Seokhwa merasa ada yang janggal saat ia memeriksa nama-nama orang tuanya.

Seokhwa terus membandingkan dua buku kelulusan yang ada di hadapanya mencoba meyakinkan.

Melihat Seokwa yang nampak kebingungan itu Yunseo pun akhirnya bertanya,
"Ada apa, Seok?"

Seokhwa menatap ke arah Yunseo kemudian menujukkan isi salah satu buku kelulusan ke arah Yunseo.

Yunseo pun membacanya, dan ternyata milik Daehwi.

"Punyanya Daehwi? Kenapa?" Tanya Yunseo.

Kemudian Seokhwa menunjukkan buku kelulusan lainnya yang saat dibaca Yunseo adalah milik Yunseo.

"Dan itu punya gue, emangnya kenapa sih?" Yunseo mulai kesal.

Bibir Seokhwa bergetar ia pun berujar.



































"Kenapa nama ibu Daehwi dan ibu lo sama? Dan kenapa tahun kelahiran lo 1997?.."





















Cklek!

"Wah.. kalian ngapain?"

































⏮ ⏮ ⏮

Yeayy double up loh aku :>,

Thanks For reading !❤️

Love you all ! ❤️

[3] R E A S O N    [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang