Sixteen ( END )

463 110 43
                                    

⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.
.
.
.

1400+ word!








"Cukup Jaehyuk!"

"Lo mau kemana? Lo gak mau tanggung jawab atas perbuatan lo?"

"Pasti sakit kan.. Maafin gue.."

"Maafin gue jae.."











Jaehyuk membuka matanya setelah terputar suara milik Chaeryoung.
Ia baru sadar, kenapa Chaeryoung selalu minta maaf kepadanya saat dia terluka?

Padahal dirinya terluka bukan karna dia tapi ayahnya, bahkan Chaeryoung sendiri tidak tau ayahnya jadi hantu suruhan kembarannya.

Ribet memang.

Oke kembali ke topik.

Jaehyuk baru merasakan bahwa dirinya terikat di sebuah kursi, Jaehyuk membuka matanya lebar-lebar karna kaget. Dengan perlahan ia mendongakkan kepalanya untuk melihat ke sekitarnya.

Tidak.

Ini tidak mungkin terjadi! Jaehyuk kembali ke tempat dirinya di bawa tadi, ke dalam rumah milik Daehwi.

Bagaimana bisa ia ada disini?!
Barusan tadi kan dia sudah keluar sangat jauh kenapa dia kembali kesini?!

Jaehyuk berada di ruangan yang sama seperti tadi, bedanya sekarang ada sedikit pencerahan disini.

Meskipun ada pencerahan atau tidaknya disini tetaplah menyeramkan.

Jaehyuk menggerakkan kakinya berharap kakinya bisa terlepas dari ikatan kursi itu.

Namun, pergerakkannya terhenti saat baru menyadari bahwa kakinya terasa.. aneh.

Jaehyuk terus mencoba dan akhirnya kakinya terlepas dari ikatan itu, saat Jaehyuk mengangkat kaki kanannya, ia tercekat saat melihat kaki kananya bolong dari telapak kaki hingga tembus ke punggung kakinya.

Dan setelahnya ia melihat kaki kirinya, disitu juga banyak luka dan luka sayat.

Yang membuat dia takut bukanlah luka-luka itu tapi, kenapa dia tak bisa merasakan rasa sakitnya?!

Cklek!

Suara pintu terbuka menalihkan atensi Jaehyuk dan di situ terlihat Daehwi masuk dengan muka datarnya, dan tak lupa menutupnya kembali kemudian menguncinya.

Daehwi melangkah hingga berdiri di depan Jaehyuk, dan Jaehyuk melihat ia membawa sebuah tali dan di ujungnya terdapat sebuah kertas dengan tulisan tiongkok kuno, seperti sebuah jimat dan itu berjumlah 3 buah.

"Lo udah baikan, Jae?" Tanya Daehwi.

Dan Jaehyuk tak menjawab ia menatap tajam Daehwi.

Daehwi yang melihat tatapan tajam Jaehyuk hanya mendengus dan sesaat berikutnya, Daehwi mengambil salah satu jimat tadi kemudian ia menamparkannya ke arah pipi kiri Jaehyuk.

"A-AAARRGGGGGGGHHH-!!" Teriak Jaehyuk karna rasa panas luar biasa menjalar di pipinya hingga ke seluruh tubuhnya.

"Enak ? Mau lagi hm?" Tanya Daehwi dan dia kembali menamparkan jimat itu, tepat ke ubun-ubun Jaehyuk.

Jaehyuk kembali berteriak karna rasanya sungguh panas seperti di bakar api.

Daehwi berhenti dan dia menatap Jaehyuk yang tengah menunduk menahan sakitnya, Daehwi mengangkat dagu Jaehyuk kemudian menatap kedua manik matanya.

[3] R E A S O N    [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang