_Flashback_

384 74 34
                                    

P.s: 3000+ word happy reading! Pemirsa :)

⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.


Di tengah malam yang sunyi itu , terdengar di salah satu rumah tengah ribut.

Yang ternyata di dalam rumah itu terdapat suami istri yang tengah adu mulut.

Sang istri terlihat tengah mengandung besar dan ia memarahi sang suami yang baru pulang di tengah malam itu, dan si istri sudah tau bahwa suaminya ini memiliki seorang selingkuhan.

Si suami tak mau mengakui hal tersebut jadilah sekarang mereka adu mulut.

Hingga di tengah adu mulut itu tiba-tiba saja perut wanita hamil itu terasa sangat sakit, sampai-sampai ia  berhenti bicara dan merintih kesakitan.

Dan barulah suami ini melihat ke arah bawah, ada banyak darah keluar dari daerah kewanitaannya, yang mengotori kaki istrinya dan juga mengotori lantai yang ada di bawahnya.

Tanpa berlama-lama pria ini menggendong istrinya dan membawanya keluar dari rumah tersebut,akan membawanya ke rumah sakit.

































Bayi lahir.

Kedua bayi itu lahir.

Pria itu menatap gemas ke arah kedua anak kembarnya yang berbeda gender itu.

"Pergi" ujar wanita yang berada di atas brankar sebelah box bayi itu.

"Aku tak bisa" sangkal pria itu.

Wanita itu mendengus sarkas,
"Kau bilang begini, tapi sesungguhnya dengan kau berselingkuh sama saja kau sudah pergi meninggalkan anak-anak dan diriku"

"Maafkan a—"

"Aku tak mau maafmu, yang kumau kau pergi dari sini sekarang." Tekan wanita itu.

"Bagaimana dengan anakku—"

"Mereka bukan anakmu, mereka anakku dan akan selalu seperti itu" lagi-lagi wanita itu memotong ucapan suaminya.

Pria itu menunduk dan menghela nafasnya, ia bersalah, dia tau itu.

"Aku mau cerai" ujaran wanita itu bagai petir yang menyambar hingga membuat dada pria itu terasa di tusuk ribuan pisau.

"Aku akan menjaga mereka seorang diri, tanpa ayah bajingan seperti kau" cerca wanita itu dan pada saat itu juga pria ini berlutut kemudian bersujud.

"Aku mohon maafkan kesalahan ku, aku mohon biarkan aku merawat anak-anak ku, kalau kau tetap menyuruhku pergi, izinkan aku membawa salah satu dari mereka" mohon pria itu dan wanita itu tak merespon.

"Aku mohon.." rintih pria itu membuat wanita itu menghela nafas, ia beranjak dari brankar untuk mengambil bayi perempuannya kemudian ia kembali duduk di tepi brankar untuk menyusui bayi itu.

"Biarkan aku menyusuinya dulu sampai besok, baru kau boleh membawanya"
.
.
.
.
.
.
.

16 tahun kemudian

"Chaeryoung!"

"Di sini pa!" Sahut seorang gadis yang berada di belakang rumah.

Pria tua itu melangkahkan kakinya menuju ke belakang rumah yang terdapat sebuah taman kecil dan kolam ikan.

Saat langkah pria tua itu sudah sampai di taman, matanya di suguhi anak gadisnya yang tengah duduk di ayunan kayu dan terlihat termenung.

Tak lama Chaeryoung menoleh kemudian tersenyum saat melihat papanya yang berpakaian jas rapi.

[3] R E A S O N    [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang