Nine

297 104 23
                                    

⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.
.
.
.

























Wednesday, 07.00 a.m

Yuri tengah berada di kelasnya sibuk mencatat apa yang di terangkan gurunya, ia sesekali menghela nafasnya karna merasa jengah dengan pelajaran.

Dan tak berapa lama ia melihat sesuatu dari ekor matanya,lebih tepatnya di jendela kelas yang berada di sebelah kirinya.

Saat Yuri menoleh ia memekik dan terjatuh dari kursinya, hal itu membuat seluruh kelas memindahkan atensinya ke arah Yuri.

Sang guru pun ikut panik dan menghampiri Yuri yang tengah menatap ke arah jendela dengan wajah pucat dan keringat membasahi dahinya.

"Ada apa Yuri-ssi?!" Panik sang guru dan Yuri dengan tangan bergetar menunjuk ke arah jendela.

Sang guru yang awalnya berjongkok sekarang berdiri kemudian berjalan mendekati jendela.

Ia memincingkan mata dan melihat apa yang membuat anak muridnya ini ketakutan.

Tidak ada apa-apa. Hanya ada dinding pembatas sekolah, kemudian pepohonan di luar sekolah dan sebuah benda bulat dengan banyak bulu menggantung di dahan pohon.

Tidak. Itu bukan benda melainkan sebuah kepala yang di gantung terbalik!

Guru itu membulatkan matanya dan ia menyuruh beberapa murid membawa Yuri ke UKS untuk menenangkannya dan ada yang melaporkan ke guru lainnya.

Dan murid sisanya yang melihat hal tersebut merasa ngeri dan merinding.

Bagaimana bisa ada kejadian mengerikan di pagi yang cerah ini..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Brak!

"Yuri!" Panggil Jaehyuk dengan suara lantang dan tak lama salah satu tirai brankar terbuka memperlihatkan Yuri yang berdiri dengan wajah pucat pasi.

"Apa sih lo, berisik banget" cerca Yuri dan ia kembali duduk di atas brankarnya.

Jaehyuk menghela nafas lega dan berjalan menghampiri Yuri dan duduk di sebelahnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Jaehyuk dan terlihat tangan Yuri gemetar kemudian keringat dingin mengucur i dahinya.

"T-tadi ada kepala,be-beneran kepala dan... Hah.. hah.. hah.." Nafas Yuri mulai tak beraturan ia mulai meremat seragam bagian dadanya, merasakan sesak di sana.

Jaehyuk memegangi bahu Yuri dari samping dan mencoba menenangkannya dengan kata-kata.

Di rasa saat Yuri telah tenang, Jaehyuk menyuruhnya berbaring di atas brankar untuk beristirahat.

Sementara Jaehyuk duduk di kursi yang tersedia di sebelah brankar milik Yuri.

".. lo tau Jae, sebenernya kepala itu.. nggak terlalu nyeremin," Yuri menjeda.

"Yang nyeremin adalah pemilik kepala itu..." Lanjut Yuri.

"Gak usah dibahas mending lo tidur aja, biar nanti di urus sama guru-guru." Ujar Jaehyuk dan Yuri awalnya diam saja tapi setelahnya ia mengangguk kemudian memejamkan matanya.

Tiba-tiba ponsel Jaehyuk berbunyi menandakan ada yang menelfonnya, saat di lihat ternyata ibu Yuri.

Jaehyuk segera mengangkatnya.

"Halo tan?.."

"Jaehyuk, apa yang terjadi?! Yuri baik-baik saja kan?!"

"Iya tan, Yuri baik-baik saja, saya sedang bersamanya"

"Hah.. syukurlah, tante tadi di kabari oleh wali kelas Yuri. Untunglah kamu ada bersamanya, terima kasih Jaehyuk.."

"Tak masalah tan.."

"Apa yang terjadi Jaehyuk?" Tanya ibu Yuri sekali lagi di seberang.

"Saya.. kurang tau tan, katanya ada kepala yang tergantung di salah satu pohon luar sekolah yang dekat dengan kelas Yuri" jawab Jaehyuk dengan jujur.

"Astaga, itu mengerikan.. lalu sekarang bagaimana?"

"Para guru masih menyelidiki hal ini dan mungkin mereka akan memanggil tim kepolisian dengan segera .." terka Jaehyuk.

"Ya.. lebih baik begitu, baiklah jaga baik baik yuri, dan jaga dirimu juga, sampai jumpa Jaehyuk.."

"Iya sampai jumpa tan, Titip salam ke Om"

"Iya"

-Pip!

Dan baru saja telpon tertutup satu pesan masuk dari Daehwi.

Daehwi
| jae, Seokhwa meninggal




























08.00 a.m

Junkyu baru saja keluar dari perpustakaan setelah dirinya di suruh oleh guru untuk mengantar setumpuk buku ke sana.

Junkyu berjalan melewati kelas per kelas hingga ia melihat sesuatu yang janggal di matanya.

Di salah satu kelas berjarak 2 kelas dari perpustakaan ia melihat sesuatu, Junkyu dengan yakin membuka kenop pintu dan masuk ke kelas yang sangat gelap itu.

Ia mencari saklar lampu dan saat sudah ketemu ia menekannya, lampu menyala terang dan betapa kagetnya ia melihat sebuah tubuh terduduk di bangku masih memakai seragam sekolah namun tanpa kepala.

Junkyu hampir saja memuntahkan isi perutnya melihat hal tersebut, ia berjalan mendekati tubuh itu dan mengecek bagian saku seragamnya mencari tau siapa pemilik tubuh ini.

"Kang Seokhwa.." gumam Junkyu dan tak lama ia mendengar suara derap kaki berlari dari luar sana.

Junkyu yang tak mau berlama-lama di situ, segera keluar dan berniat memberi tau kepada guru.

Baru saja ia berlari dan akan berbelok langkahnya terhenti saat ada 2 polisi yang menghadangnya.

"Siapa kamu?" Tanya polisi seraya menodongkan pistol ke arah Junkyu.

"Sa-saya Kim Junkyu.."jawab Junkyu dengan ketakutan.

"Darimana kamu?" Tanya polisi itu lagi.

"Sa-saya d-dari kelas itu.. a-ada tubuh.. ta-tanpa kepala.." ujar Junkyu dan sang polisi menurunkan senjatanya kemudian berjalan melewati Junkyu.

Sementara polisi satunya menahan Junkyu,"Kamu ikut kami, untuk bersaksi nanti.."





















































⏮ ⏮ ⏮

Tinggal 3 part atau 4, ending kyknya :>.

Makasih udah tetep stay disini, dan nungguin aku up 😭❤️, Love you all ♡(˃͈ દ ˂͈ ༶ ).

[3] R E A S O N    [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang