Chapter 27

5K 355 69
                                    

"Mama sudah katakan bukan perlahan wanita itu akan menguasai suamimu tetapi kau tidak percaya ucapan Mama." suara Mona mengisi ruang tamu Bella. Saat ini Mona sedang berkunjung ke rumah putrinya.

Bella sendiri hanya duduk diam mendengarkan ucapan Mama nya."Mama yakin perlahan dia akan mengambil suamimu dan menendang mu dari sini jadi sebelum wanita ular itu bertindak kau harus lebih dulu Bella."

Bella masih saja diam mendengar ucapan Mama nya yang masuk di akal sebab Bella sendiri mulai takut William meninggalkan nya hanya demi Alisha apalagi sekarang Alisha sudah memiliki anak. Di lain sisi hatinya menolak bahwa Alisha akan merebut suaminya terlihat dari sikapnya yang masih membenci mereka tetapi apakah nanti Alisha akan tetap membenci William kalau tahu bahwa...

"Apa kau mendengarkan Mama?" kesal Mona karena dari tadi Bella hanya diam saja.

"Bella tidak tahu. Saat itu yang ada di pikiran Bella hanya memberikan keturunan untuk William karena Mama tahu Mama Adelia sangat berharap memiliki cucu apalagi untuk di jadikan nya penerus.

"Mama mengerti dan sekarang Alisha sudah melahirkan. Seharunya dia pergi tanpa membawa kedua anak anak nya. Mama juga sudah sangat menyukai kedua anak nya itu Bel. Benar benar mengemaskan." ujar Mona tersenyum memikirkan kedua bayi kembar Alisha yang sudah membuat Mona jatuh hati.

"Lebih baik Mama jangan membahas itu lagi karena kalau William sampai tahu dia akan marah seperti tempo hari." jelas Bella dan Mona hanya bisa menarik nafasnya.

*****

Sudah seminggu Alisha di sibukkan dengan mengurus bayi bayi nya, dan saat ini juga Alisha sedang menyusui kedua bayi kembar nya yang sudah di beri nama Felix Anderson dan Cassie Anderson nama yang Alisha sudah siapkan sebelum ia melahirkan. Alisha masih tidak mau Bella memberikan nama untuk anak nya sebab Alisha yang berjuang melahirkan nya hidup dan mati bahkan rasa sakit nya sungguh luar biasa dan ia tidak ingin lagi merasakan itu semua.

"Kedua bayi kembar mu sangat mengemaskan." Eva melihat Felix yang tertidur di box bayi.

"Rasa nya aku ingin mencubit pipi gemuk nya." sahut Lizy tersenyum kearah Felix. Alisha hanya bisa tersenyum mendengar ucapan kedua sahabat nya.

"Kalian cepat menikah kalau ingin memiliki bayi." balas Alisha berhasil membuat mereka berdua mendelik kesal kearah Alisha. Alisha tertawa melihat tatapan mematikan dari kedua nya.

"Bagaimana hubungan mu dengan Jeremy, Eva? Apa berjalan lancar?" Alisha mulai membahas hubungan nya dengan Jeremy yang baru baru ini terjalin. Alisha dan Lizy awalnya terkejut mendengar hubungan mereka karena mereka tidak pernah melihat Jeremy dan Eva berbicara saat bertemu.

Eva menarik nafasnya mendengar nama Jeremy di sebut sebab memang hubungan nya dengan dia sedang kurang baik."Kakak mu itu sangat temperamental, dia selalu saja memarahi di mana pun dan kapan pun."

Alisha diam sebab ia tahu Jeremy memang cukup temperamental tetapi Jeremy tidak akan bertindak seperti itu kalau orang itu tidak membuat Jeremy marah."Apa kau melakukan sesuatu yang membuatnya marah? Aku tahu Jeremy tidak akan marah tanpa sebab Eva."

"Aku hanya mengingatkan nya bahwa sekarang dia memiliki kekasih dan membatasi pertemanan nya dengan para wanita tetapi dia malah memarahi ku dan mengatakan bahwa aku wanita pencemburu." kesal Eva membuat Alisha mengerti karena memang Jeremy cukup populer di kalangan para wanita semenjak sekolah dan sekarang mengambil alih perusahan Papa nya.

"Aku mengerti. Lain kali aku akan mengingatkan nya bahwa dia harus menjaga batasan nya terhadap para wanita genit itu." jelas Alisha sampai mereka bertiga mendengar deru mobil memasuki area rumah nya..

"Itu mobil William?" Lizy berkata membuat Alisha mengernyit sebab sekarang adalah jam 2 siang dan artinya William masih berada di kantor.

"Mungkin dia merindukan bayi kembar mu." sahut Eva lalu mereka melihat William mendekati mereka dan melemparkan senyum nya.

Serpihan Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang