Chapter 22

4.8K 347 28
                                    

Setelah mendengar ucapan Elza yang membuat Bella terkejut, dirinya tak tahu harus mengatakan apa karena menurut nya permintaan itu sesuatu hal yang sulit karena semua keputusan itu ada pada William suaminya bukan kepada Bella."Tante, bukan nya Bella tidak mau hanya saja keputusan itu ada di tangan William." jelas Bella.

"Baiklah, tante akan membicarakan itu semua kepada.." ucapan Elza terhenti karena Denis yang menyela nya.

"Tunggu William sembuh baru kita membahas nya Ma." tegur Denis membuat Elza diam."Kita juga jangan ikut campur dengan rumah tangga mereka Ma. Ingat Alisha sudah memiliki suami jadi tanggung jawabnya ada pada suaminya."

"Tapi Pa..." Denis menggelengkan kepala nya dan akhirnya Elza hanya bisa menghembuskan nafasnya sedangkan Bella tidak mengerti dengan semua itu. Bella pamit untuk ke kamar William dan saat membuka pintu ia melihat sesuatu pemandangan yang membuat Bella diam.

"Ada apa dengan mu Wil? Sudah beberapa menit aku memeluk mu tetapi kau terus meminta nya lagi." kesal Alisha kepada William yang tiba tiba ingin Alisha peluk. Awalnya Alisha menolak tetapi tiba tiba saja wajah William sedih membuat Alisha tak tega lalu memeluknya sebentar tetapi saat Alisha akan melepaskan nya William tidak mau dan menginginkan Alisha memeluk nya lagi beralasan pusing nya akan hilang.

Tidak masuk di akal!

William memijat pelipisnya karena sungguh ia bingung terhadap diri nya sendiri. Kenapa ia ingin terus berdekatan dan bermanja-manja manja dengan Alisha, kenapa? Lebih anehnya rasa pusing nya seketika hilang berdekatan dengan Alisha. Ada apa dengan nya?

"Biar aku saja yang memelukmu Wil." ujar Bella membuat kedua nya terkejut melihat Bella yang sudah ada di depan pintu. Sejak kapan dia datang? Alisha tidak melihat nya.

Bella berjalan mendekati William dan duduk di samping suaminya."Kalau Alisha tidak mau aku saja yang memelukmu Wil. Kemari lah." lanjutnya lagi menarik William masuk kedalam pelukan nya.

Alisha menyipitkan kedua mata nya."Baiklah kalau begitu aku akan menemui orang tua ku dulu." ujar Alisha ingin beranjak keluar dari kamarnya karena memang hari ini seminggu kedepannya William tidur bersama Alisha.

William melepaskan pelukan Bella dan seketika muntah di pakaian istrinya itu membuat semua nya terbelalak. William segera ke kamar mandi karena entah kenapa saat Bella memeluknya seperti tadi William sangat mual dan ingin memuntahkan isi perutnya meski William sudah menahan nya agar tidak muntah tetapi tak bisa.

"Biarkan aku saja Alisha. Kau temani kedua orang tua mu saja." Bella berkata saat melihat Alisha ingin memasuki kamar mandi. Alisha pergi meninggalkan Bella dan berjalan ke ruang tamu.

"Ma Pa." panggil Alisha duduk di harapan mereka."Kenapa kalian menatap Alisha seperti itu? Apa ada yang salah?" tanya nya heran melihat tatapan kedua orang tua nya.

"Apa kau sudah datang bulan sayang?" tanya Elza langsung membuat Alisha tersentak mengingat sesuatu hal. Kapan ia datang bulan? Harusnya beberapa minggu lalu Alisha datang bulan tetapi sampai sekarang...

"Kenapa Mama bertanya begitu. Ada ada saja." Alisha mencoba tertawa tetapi melihat tatapan serius kedua orang tua nya membuat Alisha diam.

"Jawab Mamamu Alisha." tegas Denis membuat Alisha menunduk.

"Bulan ini Alisha belum datang bulan." jawab Alisha tercekat memikirkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi. Elza menganggukkan kepala nya tanda mengerti.

"Segeralah ke Dokter sayang. Periksa dirimu karena mungkin.." Alisha menyela ucapan Papa nya.

"Tidak! Alisha baik baik saja Pa. Mungkin nanti akan datang bulan. Papa tidak tahu bahwa para wanita terkadang terlambat." jelas Alisha tetapi mendapat tatapan tajam dari Denis dan Elza.

Serpihan Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang