Chapter 33

4.8K 314 71
                                    

Flashback.

Setelah pertengkaran nya dengan Papa nya membuat William datang ke Club untuk minum minum. William tidak mengerti kenapa bisa ia mengalami situasi yang rumit ini. Tekanan dari Papa nya membuat nya susah bernafas karena setiap hari Papa nya tidak berhenti menekan nya.

William meminum Vodka nya sampai dering ponsel nya terdengar. Melirik ponsel nya dan ia menghela nafas saat nama Alisha tertera di layar ponsel nya. William tidak berniat menjawabnya karena ia tidak mau Alisha mendengar dentuman musik di Club ini.

Memijat pelipis nya karena Alisha masih terus memanggilnya tetapi tetap William tidak menjawabnya karena beberapa hari ini William tidak memberi kabar kepada Alisha."Sial. Apa yang harus aku lakukan."

Panggillan Alisha berhenti lalu tak berapa lama sebuah pesan masuk.

Kenapa kau tidak bisa di hubungi Wil?

Ada apa dengan mu? Apa kau baik baik saja?

Aku mencemaskan mu. Tolong hubungi aku.

I miss you.

William mengepalkan gelas nya yang berada di tangan nya melihat pesan pesan yang Alisha kirim kan pada nya. Bagaimana bisa William menduakan Alisha. Dalam pikiran nya ia tidak pernah memikirkan itu semua. William mematikan ponsel nya karena ia akan minum minum sepanjang malam melepaskan rasa frustasi nya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. William sudah mabuk berat tetapi sebisa mungkin ia berjalan menelusi jalan dan menaiki kendaraan nya dengan kecepatan sedang. Beberapa menit kemudian William sudah sampai di depan pagar rumah nya.

"Dani! Dani!" William memanggil penjaga rumah nya dan tak berapa lama Dani datang.

"Pak William!" pekik Dani terkejut melihat majikan nya.

"Buka pintu nya." ucap William dan Dani membuka gerbang. Mobil William memasuki rumah nya dan keluar dari mobil nya. Berjalan memasuki kamarnya dengan sempoyongan lalu merebahkan tubuh nya.

"Pusing sekali." gumam William memijat pelipis nya lalu rasa mual tiba tiba mengaduk perutnya lalu segera William bangkit dan memuntahkan isi perut nya.

"Sial." umpatnya lalu kembali ke kamarnya. Sebelum tidur William mengambil ponsel nya karena sejak semalam ia tidak menyalakan ponselnya. Saat membuka ponselnya banyak sekali pesan pesan dari Alisha dan keluarga nya?

"Banyak sekali telfon dari Mama." gumam William lalu ia membuka pesan dari Mama nya sampai jantung nya berdebar kencang membaca isi pesan Mama nya.

Papa kecelakaan. Kau di mana.

Kedua kaki William lemas membaca pesan itu dan segera ia bangkit dari ranjang nya dengan tergesa. Bayang bayang Papa nya dan ia tadi sekelebat menghampiri pikiran nya."Papa..."

Sesampai nya di rumah sakit William langsung mencari kamar Papa nya meski rasa pusing mendera nya tidak ia tidak peduli. Resepsionis memberitahu kamar Antonio dan tanpa banyak kata William langsung berlari menuju kamar Papa nya.

"Mama!" seru William memihat Adelia yang sedang menangis tersedu di temani oleh Bella dan Mona. William menghampiri Mama nya dan segera memeluk nya dengan hati yang tak kalah hancur nya.

"William! Papa mu papamu.." isak Adelia di pelukan putra nya. William semakin mengeratkan pelukan nya saat air mata mama nya semakin banyak.

"Bagaimana bisa ini terjadi Pa? Kenapa Papa kecelakaan." tanya William.

Serpihan Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang