Chapter 3

6.7K 491 24
                                    

William berlari menelusuri lorong rumah sakit karena tadi asisten rumah tangga nya menelpon nya bahwa Bella jatuh dari kamar mandi dan sekarang dia di lari kan ke rumah sakit. William yang saat itu masih di kantor segera bergegas ke rumah sakit dimana ia sekarang berada. William mencari ruangan Bella dan saat menemukan nya William langsung masuk dan hatinya mencelos melihat Bella yang berbaring lalu ia mendekati Bella dan memanggil istrinya itu.

Bella yang mendengar suara suaminya menatap William dan kedua mata Bella jatuh melihat suaminya sekarang. William langsung memeluk Bella dan menangkan istrinya sampai kata kata yang Bella ucapkan membuat William menegang.

"Anak kita.. Anak kita sudah tiada dan aku.. Aku tidak bisa memiliki anak lagi." Bella menangis semakin deras saat memberitahu kabar yang menyakitkan kepada suaminya. Ia tahu bagaimana berharapnya mereka untuk memiliki anak tetapi semua itu tidak akan terjadi karena Bella sudah tidak memiliki rahim lagi.

William semakin memeluk erat Bella dan mengatakan bahwa ia tetap akan menerima Bella meski mereka tidak bisa memiliki anak. Bukan nya lega justru Bella semakin meraung karena William begitu baik kepadanya tetapi ia membalas suaminya dengan tidak memberikan anak. Bella mulai histeris karena tak terima ia tidak memiliki rahim lagi sampai akhirnya Dokter datang dan menyuntikkan obat tidur untuk Bella.

"Saya harap Pak William menemani Nona Bella di saat seperti ini. Dia harus di beri semangat dari semua keluarga agar tidak larut dalam kesedihan." ujar Dokter kemudian pergi meninggalkan William yang memejamkan matanya.

William keluar dari dalam ruangan Bella untuk mencari udara segar tetapi seseorang menabraknya. Orang itu langsung meminta maaf tetapi ucapan nya terhenti melihat siapa yang ia tabrak."Dunia ini sangat sempit sampai aku selalu bertemu denganmu."

William diam mendengar sindiran dari Jeremy ia tak berniat untuk menjawabnya dan akan pergi karena William sudah sangat lelah menghadapi semua ini dan ia tak mau Jeremy membuatnya semakin pusing. William pamit untuk pergi karena ia memiliki banyak urusan tetapi sebelum benar pergi ia sempat mendengar Jeremy menerima sebuah telfon dan jantungnya seketika berdebar saat Jeremy memanggil orang yang menelfon nya.

Alisha...

Alisha membuka kedua matanya saat Pesawat sudah mendarat di Indonesia. Alisha segera turun dan mengambil koper kopernya lalu tak lama ia menelfon Jeremy untuk mengabari nya bahwa Alisha sudah sampai dan meminta Jeremy menjemput nya. Setelah menelfon Jeremy Alisha menarik nafasnya menikmati udara di tempat yang sudah lama ia tinggalkan.

"Tak banyak berubah.." gumam Alisha duduk menunggu Jeremy datang dan 30 menit berlalu akhirnya Jeremy datang dan memeluk Alisha dengan senang. Alisha tersenyum memeluk kakaknya karena sudah beberapa bulan ini mereka tidak bertemu entah karena apa keluarga nya tidak datang berkunjung ke sana dan nanti saat ada kesempatan Alisha akan bertanya.

Jeremy membawa koper Alisha menuju mobilnya dan setelah mereka masuk Jeremy langsung melajukkan mobilnya dengan kecepatan sedang. Di dalam mobil mereka berbincang bincang dan Alisha mendesah lelah karena ia tahu pasti Jeremy akan mengatakan hal ini."Jangan terlalu mengikuti gaya di sana Alisha."

Jeremy tidak akan pernah bosan mengatakan hal itu saat bertemu dengan Alisha sebab adiknya itu benar benar sudah mengikuti gaya Amerika. Pakaian yang selalu terbuka rambut yang awalnya hitam setelah tinggal di sana berubah menjadi warna merah tak lupa Jeremy tahu Alisha sering datang ke Club. Jeremy tidak mau Alisha terlalu mengikuti budaya luar negeri.

Alisha yang mendengar itu hanya bisa diam sebab percuma saja melawan karena akan berakhir sia sia. Alisha tidak mengatakan apapun membuat Jeremy menarik nafasnya sebab Alisha tidak mau mendengarkan nasihatnya. Sesampainya nya di rumah sakit Jeremy membawa Alisha menuju ruangan Papa nya yang sudah di operasi dan berjalan dengan lancar.

Serpihan Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang