Terdengar suara adzan dzuhur dengan indah, membuat Nisa bangkit dari lamunannya untuk berwudhu sebelum melaksanakan kewajibannya itu, setelah selesai sholat, tak lupa Nisa pun berdo'a.
"Ya, Allah yang maha pengampun, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tua ku, jauhilah kami dari perkara buruk, dekatkanlah kami dengan orang orang yang shalih, Ya Allah jangan gantungkan hatiku kepada seseorang yang tidak bergantung kepada-Mu, berikanlah aku pasangan hidup yang mampu membimbingku dengan baik, Aamiin" setelah kalimat terakhir terucap di bibir Nisa, Nisa pun berwirid sebentar sembari beristirahat.
***
Hari pun mulai malam tetapi Nisa terus saja melamun entah memikirkan apa.
"Ya Allah aku rindu kehadiran sahabat sahabatku, biasanya mereka kalau malam kita ke masjid untuk mengaji dan hafalan bersama, tetapi kini mereka sudah tak disini bersamaku lagi" batin Nisa disusul dengan kucuran air mata.
Setelah selesai memikirkan ke 2 teman sejolinya itu Nisa pun beranjak tidur, tak lupa untuk berwudhu dan berdo'a sebelum tidur.
***
Jam menunjukkan pukul 02:25 malam, Nisa yang sedang terlelap tidur, tiba tiba bangun dari tidurnya karena mendapati mimpi yang lagi lagi sama dengan mimpi mimpi yang kemarin, akhirnya Nisa memutuskan untuk melakukan sholat tahajud dan mengadu tentang mimpi itu kepada Allah.
Author pov on
Oh iya mimpi Nisa itu adalah seorang pria yang sedang tidur bersama Nisa di sebuah kamar yang cukup luas dari kamar Nisa, seakan Nisa bisa melihat tubuhnya sendiri yang tengah berbaring dengan pria tak jelas asal usulnya itu, tetapi Nisa tidak bisa melihat wajah pria itu, ketika ingin melihatnya wajahnya Nisa langsung terbangun dari tidurnya, akankah dia jodoh Nisa? sepertinya haha.
Author pov off
***
Sudah hampir 1 jam pria bertubuh tinggi dan disegani banyak kaum hawa itu (siapa lagi kalau bukan Raffi) berada di kamar mandi, entah apa yang dilakukannya, Bu Diana yang tak sabar menunggunya untuk sarapan akhirnya mendatangi kamar putra kesayangannya itu, dan mengetuk ngetuk dengan keras pintu kamarnya membuat Raffi keluar tanpa menggunakaan pakaiannya.
"Raffi!! kamu ini apa apaan si!" teriak Bu Diana yang tak lain adalah Mama nya Raffi dengan telapak tangan yang menutupi matanya.
"Apa nya yang apa apaan Ma? jawab Raffi santai.
"Itu kamu ngga pake baju lagi ngapain?!" tegasnya.
"Orang tadi Raffi lagi mandi dipanggil Mama ya Raffi keluar dong Ma, emang salah? lagipula Raffi kan anak Mama ngga papa juga memperlihatkan semuanya ke Mama" jawab Raffi dengan cengiran kuda.
"Iya si ngga papa tapi kan ngga sopan Zain Raffi Winata yang Mama Diana sayangi dan cintai sepanjang masa!" tegas Bu Diana dengan penuh penekanan.
"Bukannya kamu udah mandi dari tadi pagi ya? kenapa belum juga selesai? lagi ngapain kamu, hampir 1 jam loh kamu berdiam diri di kamar mandi, hampir 1 jam juga Mama Papa sama Dina nunggu kamu untuk sarapan".
Author pov on
🦋🦋🦋
Dina Gabriella Winata adalah adik bungsu Raffi, bukan siapa siapa kok hehe.
Author pov off
"Yaudah iya Mamaku sayang sekarang Raffi pake baju dulu, Mama duluan aja nanti Raffi nyusul beneran, 20 detik Raffi udah beres semua".
Setelah keluarga Winata menyelesaikan sarapan pagi nya, mereka semua berangkat menuju rumah Bu Rike atau ke rumah Nisa.
***
Sesampainya di rumah Nisa, keluarga Winata itu pun keluar dari mobil dan melihat ada seorang anak yang tengah duduk dan membaca buku di teras depan rumahnya yang tak lain adalah Fafa, adik Nisa itu pun menyapa keluarga Winata terlebih dahulu sebelum memberi tahu kedatangannya itu kepada Ummi dan kakaknya.
Bu Rike dan Nisa pun keluar dari rumahnya dan menyambut kedatangan serta mempersilahkan masuk keluarga Winata tersebut.
Mereka berbincang bincang hangat tentang anak anak mereka yang terasa sangat cepat tumbuh dewasa, Raffi dan Nisa pun hanya mendengarkan percakapan orang tuanya itu, tidak dengan Dina dan Fafa mereka justru langsung sangat akrab layaknya teman lama, heran dengan Fafa padahal dia sangat susah untuk bergaul walau dengan perempuan sekali pun, tetapi saat dengan Dina mereka justru langsung akrab seperti ada ikatan batin saja haha, mereka berbincang bincang di depan halaman rumah, dan mereka sama sama berusia 15 tahun, sehingga mudah untuk menyesuaikan diri.
***
"Oh iya Nis, kamu punya pacar atau ngga?" tanya Bu Diana pada Nisa.
Pertanyaan aneh menurut Nisa, Nisa pun terkejut, jelas saja Nisa itu tidak pernah berteman dengan laki-laki terlalu dekat apalagi sampai pacaran, hanya kali ini Nisa berteman dengan Raffi sedikit lebih percaya diri, INGAT HANYA SEDIKIT.
"Maaf Bu, berteman atau dekat dengan lawan jenis saja saya selalu merasa risih Bu, apalagi sampai pacaran, lagipula saya tidak mau berpacaran, karena saya mau menjaga diri saya untuk menghindari dari perbuatan zina, saya hanya mau menikah tanpa pacaran bu, tapi itu tidak sekarang, saya harus membahagiakan Ummi, adik dan Abi saya yang sudah di surga terlebih dahulu" jelas Nisa dengan wajah seperti biasa (menunduk).
Seketika hati Raffi langsung jleb! lebih tepatnya tersindir dengan cara halus, karena Raffi jelas sudah pernah pacaran apalagi Raffi ini kan tampan dan disegani kaum hawa, mantan yang ditinggalkannya saja banyak, ya.. sekitar 17-an (17-an dikira 17 Agustus kali ya haha), sejak pertama kali bertemu Nisa, Raffi memang sudah menaruh harapan kepada Nisa tapi karena sifat gengsinya yang lebih tinggi membuat Raffi menggunakan jurus Cinta dalam diamnya.
Dalam hati, Bu Rike mengucapkan "Masyaa Allah anak Ummi" karena Bu Rike bangga dan senang dengan jawaban yang dilontarkan anaknya itu.
Pak Winata dan Bu Diana pun terkagum mendengar jawaban Nisa.
"Saya kagum sama kamu Nis, di usia yang masih muda ini kamu masih bisa memikirkan kebahagiaan orang tua, biasanya anak anak diluar sana yang seusia kamu bisanya cuman hura hura dengan temannya dan yang paling sering dilakukan mereka adalah pacaran, tetapi tidak dengan kamu" jawab Pak Winata terkagum kagum.
"Iya Nis Ibu juga kagum sama kamu, kamu mau ngga Nikah sama Raffi anak saya, didik Raffi jadi seseorang yang berguna, kamu tau ngga Raffi selalu bawa perempuan ke rumah dan selalu dikenalkan ke Ibu tetapi perempuan perempuan itu terus bergonta ganti setiap kedatangannya, Ibu jadi bingung dan sekarang Ibu banyak kenalan temennya Raffi, Ibu harap kamu mau menerima Raffi ya, ini juga untuk kebaikan kamu, kalau nanti kamu sudah bersuami kamu kan jadi ada yang melindungi dan menghindari dari pacaran juga iya kan? jelas Bu Diana.
"Ihh.. Mama apaan si ma" rengek Raffi seperti anak kecil yang membuat kedua orang tuanya dan Bu Rike terkekeh kecil tetapi tidak dengan Nisa yang tengah memikirkan perkataan Bu Diana tadi.
💥💥💥
Pak Winata, pebisnis yang punya segudang harta tetapi tidak sombong dan terkenal sifatnya yang penyayang.
Bu Diana, Ibu yang sedikit cerewet dan penyayang tetapi sangat tidak suka dengan masalah, ya walaupun hanya masalah ringan.
🔥🔥🔥
Part kali ini udah panjang belum?
Author lagi berusaha bikin part yang panjang tapi keburu pegel duluan jarinya hahahaPenasaran kan sama jawaban Nisa?
Next baca part selanjutnya ya..
Janlup Voment nya
Happy Reading 🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Imamku
Teen FictionDear imamku... Kehadiranmu masih menjadi misteri bagiku. Aku akan menunggumu dalam keikhlasan, walaupun itu lama. Ku ikhlaskan semua harapanku untuk mengabdi kepadamu. Ku serahkan segala cinta untuk menggapai cinta-Nya bersamamu. Kapan kita akan dip...