Bab 13. Aku panggil kamu Sasa

11 2 1
                                    

Setelah acara resepsi selesai, Raffi dan Nisa menghampiri orang tuanya beserta adik adiknya yang tak lain adalah Dina dan Fatimah, mereka sedari tadi duduk di meja tamu sambil berbincang hangat.

"Eh ada KRT dan istrinya, yah sayang banget KRT nya ngga gandeng istrinya, kasian tuh istrinya ntar ada yang ambil gimana?? Hahaha" ucap Dina sambil meledek Kakaknya.

"Eh bocil, diem lo, mulutnya udah kaya burung aja" sahut Raffi tak terima dengan ledekan adiknya itu.

"Kakak aja yang kaya burung, Dina mah ngga mau jadi burung" jawab Dina dengan menjulurkan lidahnya ke arah Raffi.

"Sudah dong Tom & Jerry, dimana mana selalu ribut ngga bosen apa??" tanya Pak Winata.

"Ya ngga lah pa" jawab Raffi dan Dina kompak membuat seluruh keluarga tersebut tertawa, Nisa juga tertawa tetapi tidak terlihat karena tertutup oleh Khimar nya.

"Jadi sekarang kalian mau tinggal dimana?" tanya Bu Diana memberhentikan tawa mereka dan suasana menjadi hening.

"Nisa ngga mau pisah dari Ummi" jawab Nisa.

"Loh kenapa sayang?" tanya Bu Rike.

"Nisa belum siap untuk jauh dari Ummi dan Fatimah"

"Kalaupun kamu jauh dari Ummi, tapi hati Ummi selalu dekat dengan kamu sayang, do'a Ummi akan selalu menyertaimu, kamu jangan khawatir, sekarang kamu harus mikirin suami kamu, kamu harus jaga dia, harus jadi istri yang baik untuk dia, dan harus bersama sama berjuang untuk menggapai Ridho-Nya, jika ada masalah dalam rumah tangga kalian, kalian harus selesaikannya baik baik, jangan sampai kalian memilih jalan yang salah untuk menyelesaikan masalah, jelas sayang?" pesan Bu Rike untuk Nisa dan Raffi.

"Iya Bu" jawab Raffi dengan mengangguk, sedangkan Nisa sedang mencerna perkataan Umminya tadi dalam pikiran.

"Panggil Ummi aja ya sayang" ucap Bu Rike dan dibalas senyuman dan anggukkan dari Raffi.

"Kalau kamu belum mau jauh dari Ummi dan Fatimah, kamu sama Raffi bisa tinggal di rumah dulu" ucap Bu Rike.

"Kalau diizinin..Nisa pasti mau banget Mi" jawab Nisa.

"Boleh kok asal Ummi ngga keberatan" kata Raffi.

"Masa iya Ummi keberatan, Ya ngga lah sayang" jawab Bu Rike dengan penuh senyuman.

"Ma, jadi nanti dirumah ngga ada lagi yang mau aku rusuhin dong ma, nanti rumahnya jadi sepi Mama!" rengek Dina kepada Bu Diana.

"Sayang.. ngga boleh gitu dong, nanti juga Kakak kamu pulang, lagian ngga akan lama kan Nis?" tanya Bu Diana.

"I-iya Dina ngga lama kok" jawab Nisa.

"Lagian si bocil lebay amat, orang rumahnya juga agak deket, lagipula enak juga hidup tanpa lo, jadi ngga ada yang rusuhin kakak lagi" sahut Raffi yang dibalas pukulan dari Dina tetapi itu tidaklah sakit bagi Raffi.

***

"Aku boleh panggil kamu mas ngga?" tanya Nisa pada Raffi yang memecahkan keheningan dari dalam kamarnya.

"Boleh" jawab Raffi cuek.

"Makasih".

"Makasih buat apa?".

"Makasih udah dibolehin panggil kamu mas".

"Oh iya sama sama".

(Dalam hati) Raffi ingin sekali memanggil Nisa dengan panggilan sayang, namun karena mereka masih canggung dan suasana keheningan yang sedari tadi melanda pasutri tersebut membuat Raffi merasa sedikit gelisah.

"Aku boleh panggil kamu sayang?" tanya Raffi dengan wajah yang sedikit datar (Sedikit)

"Ngga boleh" gurau Nisa pada Raffi dengan senyum yang terpampang jelas di wajahnya, membuat hati Raffi seketika ingin melayang jauh di angkasa.

"Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" seperti itulah kira kira kata kata yang digambarkan dalam hati Raffi. Karena melihat senyuman manis pertama dari istrinya itu.

"Emm boleh boleh hahaha maaf bercanda" lanjut Nisa dengan senyumnya yang belum pudar.

"Udah mulai bercanda ya, aku ngga jadi panggil kamu sayang deh, aku panggil kamu Sasa aja biar kaya merek tepung yang diiklan hahaha" balas Raffi dengan candaan.

"Mas.. bisa aja ihh"


🔥🔥🔥

Benih benih keharmonisan mulai tumbuh nih hahaha

Jangan lupa baca part selanjutnya 😊

Vote dan Komennya ya

Happy Reading 🍂

Dear ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang