"Sekarang hanya boleh hati gue yang senang, tapi nanti saat gue udah pulang dari sini gue akan menampakkan semua kesenangan kesenangan yang ada dalam diri gue, SEMUA, iya semua" batinnya.
"Alhamdulillah" jawab Bu Rike senang mendengar ucapan Raffi.
***
Sepulang dari rumah Nisa, keluarga Winata pun duduk di ruang keluarga tepatnya di sofa panjang berwarna mocha, mereka berbincang bincang sembari beristirahat sejenak, semua yang sedari tadi diam tak berkutik kini Dina pun yang membuka percakapannya.
"Asiiikk bentar lagi ada yang mau jadi KRT nihh haha" ledek Dina pada Raffi dengan sesekali menyenggol bahu Raffi dengan bahunya, karena mereka duduk bersebelahan.
"KRT??" tanya Raffi dengan wajah sedikit malas.
"Iya, kepala rumah tangga maksudnya hahaha" jawab Dina dengan bergelagak tawa.
"Kampret, dasar bocah!" .
"Hahaha".
"Dina ke kamar dulu ya ma, pa, dan calon KRT hahaha" ucap Dina dan langsung kabur ke kamar.
"Woi!! rese banget lu jadi adek!!" teriak Raffi pada Dina dengan melempar bantal ke arah Dina tetapi tidak tepat sasaran.
Pak Winata dan Bu Diana yang sedari tadi hanya melihat tingkah laku anak anaknya itu pun hanya tersenyum senang.
"Sayang, mengenai perjodohan yang tadi, kamu setuju kan? tanya Bu Diana pada Raffi.
"Ma.. gini ya, kebahagiaan Mama Papa adalah anugerah terindah bagi aku dan kebahagiaan Mama Papa adalah kebahagiaan aku juga, jadi kalau soal yang tadi bikin Mama Papa bahagia, aku pasti setuju dengan itu Ma Pa, aku ikut keputusan Mama Papa aja".
"Yaelah gausah bertele tele kali, tinggal jawab 'Setuju' gitu aja" kata Pak Winata dengan bercanda.
"Biar terkesan bijak pa" jawab Raffi menampakkan cengiran kudanya dan dibalas tawa oleh Pasutri yang notabene merupakan orang tua Raffi.
"Oke, good my son, kalau itu mau kamu besok kita pergi ke rumah Nisa" ucap Bu Diana dan diangguki Raffi.
Setelah percakapan mereka selesai, Raffi memutuskan untuk pergi ke kamarnya untuk melepaskan semua kesenangan kesenangan yang sedari tadi ia pendam, Raffi melompat lompat kegirangan di atas kasur empuknya, dan dilanjutkan dengan melamun dengan bersenyum senyum sembari membayangkan seorang Nisa yang akan menjadi istrinya nanti.
"Pasti harmonis nih rumah tangga gue nantinya" gerutu Raffi.
***
Raffi yang kini tengah senang, namun sebaliknya dengan Nisa, justru Nisa sekarang tengah sedih karena dia memikirkan Ibu, adiknya dan anak anak rumah pelangi yang sangat Nisa sayangi.
"Jika aku sudah menikah nanti, aku pasti tidak tinggal di rumah ini lagi dan waktu mengajarku pasti lebih terbatas, ataupun tidak mengajar sama sekali? Ya Allah aku sudah sangat merasa kehilangan ditinggal sahabat sahabatku, aku tidak mau jika harus pergi meninggalkan Ibu, adik dan anak anak yang sedang ku ajari ilmu, tolong bantu lah aku, dekatkanlah selalu hatiku dengan hati mereka agar aku tidak merasa jauh, lindungilah mereka Ya Allah, semoga engkau mendengar semua do'a do'a ku, Aamiin Yarobbal'alamin" ucap Nisa dengan berdo'a dan memohon kepada Allah.
***
Hari mulai berganti dan sang mentari mulai terbit, memancarkan keindahan bagi alam semesta, inilah bukti keesaan Allah, Allah yang telah menciptakan alam raya ini dengan segala manfaat manfaatnya.
Pagi hari Nisa sudah selesai melakukan kegiatan wajibnya membantu Ibu memasak bersama adiknya, hari ini tidak mengajar di rumah pelangi, karena sekarang hari Minggu, karena semua pekerjaan sudah selesai akhirnya Nisa memutuskan untuk bersepeda bersama adiknya.
Di tengah perjalanan ada sebuah mobil Avanza yang berhenti tepat di depan Nisa dan Fafa, pemilik mobil itu pun turun dari mobilnya.
"Nisa Fafa, kalian kok ada disini? lagi ngapain? kita mau ke rumah kalian loh" ucap pemilik mobil itu yang tak lain adalah Pak Winata and family.
"Oh iya Pak, kita lagi bersepeda aja keliling keliling, Bapak mau kerumah?" jawab Nisa.
"Iya"
"Kalau begitu mari Pak, saya naik sepeda sama Fafa di belakang mobil Bapak ya"
"Oke"
***
Sesampainya di rumah Nisa, mereka semua langsung masuk dan disambut hangat oleh Bu Rike, setelah itu mereka duduk di ruang tamu dan berbincang bincang, jujur saja Nisa sangat penasaran dengan kedatangan keluarga Winata kemari.
Author pov on
Hm.. apakah yang akan mereka bicarakan ya? jangan jangan....
Author pov off
🔥🔥🔥
Boom akhirnya part kali ini selesai, eh sebentar ini masih pendek loh..
iya karena Author udah kehabisan ide untuk part ini
Jangan lupa tunggu update-an terbaru dari cerita ini ya dan jangan lupa Vote dan Komennya
Happy Reading 🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Imamku
Teen FictionDear imamku... Kehadiranmu masih menjadi misteri bagiku. Aku akan menunggumu dalam keikhlasan, walaupun itu lama. Ku ikhlaskan semua harapanku untuk mengabdi kepadamu. Ku serahkan segala cinta untuk menggapai cinta-Nya bersamamu. Kapan kita akan dip...