Pagi hari keluarga Winata sedang berkumpul setelah sarapan karena hari ini Pak Winata tidak ada kerjaan di kantornya, akhirnya mereka memutuskan untuk membicarakan masalah kemarin.
"Gimana Raf dengan soal yang kemarin??" Tanya Pak Winata.
"Gimana apanya pah?" tanya Dina yang memang tidak mengetahui tentang perjodohan Raffi dan Nisa, dan akhirnya Pak Winata menjelaskan semua ke Dina.
"Yang bener pah?!! Dina si setuju banget kalau gitu pah, jadi kalau kak Raffi sama kak Nisa nikah, aku sama Fatimah sama sama jadi adik ipar dong hahaha".
"Ma, Pa kalian ni apa apaan si, kenapa pake jodohin Raffi sama dia segala, Raffi sama dia juga baru kenal belum tau sifatnya, suka aja engga eh udah main jodoh jodohin segala" ucap Raffi dengan bohong.
Bohong? iya karena Raffi memang suka dengan sifat Nisa yang Rendah hati dan sopan, tetapi Raffi lebih memilih ego nya ketimbang rasa sukanya itu.
"Wait waitt!! kok ada yang aneh ya dari gue, kenapa gue bisa punya mantan banyak banget padahal sifat gue pun kaya gini (dingin, kecuali sama keluarga) pasti cewek ogah juga lah ya pacaran sama gue, oo apa mungkin karna paras tampan gue yang melewati orang tertampan di dunia? maybe mereka pasti pengin pacar ganteng kaya gue tanpa mempermasalahkan sifat gue" batin Raffi dengan cengir kuda yang tak dilihat orang.
"Ya emang kenape, dia cewek baik baik loh Raf, cewek kaya dia mah limited edition, ngga kaya mantan mantan kamu yang kelihatannya hanya sebatas mengagumimu saja" jawab Pak Winata bercanda.
"Ya udah terserah Mama sama Papa aja lah, oh iya sekalian deh terserah adek aja, Raffi mah bisanya cuman pasrah" jawab Raffi dengan wajah datar (aslinya dalam hati bahagia banget) dan pergi meninggalkan 3 orang penting dalam hidupnya.
***
Nisa kini sedang menceritakan tentang mimpinya semalam kepada Umminya, mereka berada di kamar Nisa, Fafa yang baru pulang dari sekolah pun ikut mendatangi kamar Nisa.
"Mi kemarin Nisa mimpi lagi tentang mimpi yang sama itu, jadi dalam mimpi Nisa itu ada seorang pria yang tengah tidur satu ranjang dengan Nisa, tapi anehnya Nisa bisa liat diri Nisa sendiri, dan setelah sekian lama pria itu tidak menampakkam wajahnya ke Nisa akhirnya kemarin dia menampakkan wajahnya, dan ternyata itu Raffi mi, maksudnya apa si Nisa jadi bingung".
Ummi dan Fafa yang sedari tadi hanya mendengarkan Ummi langsung angkat nicara ketika Nisa berhenti berbicara.
"Oo jadi selama ini kamu mimpiin mimpi yang sama? bisa jadi itu jawaban dari Allah dan suatu bentuk petunjuk dari Allah kalau jodoh kamu itu Raffi".
"Jodoh? apaan si aku ngga maksud mendingan aku pergi aja deh" batin Fafa.
"Ya Allah jodoh Nisa mi?? memang Nisa itu susah bergaul sama lawan jenis, tapi masa sekalinya Nisa bisa kenalan dengan laki-laki, masa laki-laki itu yang akan menjadi jodoh Nisa, Nisa sama sekali tidak pernah berfikir kalau Raffi itu jodoh Nisa Mi, jujur saja Nisa belum terlalu mantap dan yakin untuk memilih dia".
"Ummi juga belum terlalu yakin kalau Raffi itu jodoh kamu sayang, tapi kalau kamu beneran berjodoh dengan Raffi dan Raffi yang selama ini ada di mimpi kamu bisa jadi Raffi itu memang Jodoh kamu dan dia adalah pilihan dari Allah, artinya kamu itu harus bisa mendapatkan kemantapan hati yang sesungguhnya".
"Iya Mi, makasih ya Mi, Nisa pasti akan terus berikhtiar agar Nisa bisa mendapatkan kemantapan hati dan bisa menentukan pilihan Nisa atas seizin Allah" jawab Nissa dengan berhambur peluk dengan Ummi dan meneteskan air mata
"Iya sama sama sayang" singkat Bu Rike dengan tersenyum manis ke arah Nisa
🔥🔥🔥
Versi pendek lagi huhu sedih banget karena ngga bisa bikin panjang, mungkin ini ceritanya makin ngga jelas padahal baru berapa bab😔
Author kali ini kehilangan ide buat ngelanjutin cerita ini, mungkin Up nya lagi agak lama si (mungkin) belum tau juga nantinya
Do'ain ya temen temen biar ceritaku kali ini bisa menghibur dan banyak pembacanya, do'ain juga supaya Author ngga ngaret Up ceritanya, semoga Allah memudahkan Aamiin
Oh bentar bentar hampir lupa,
Jangan lupain voment nya ya😉Happy reading 🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Imamku
Teen FictionDear imamku... Kehadiranmu masih menjadi misteri bagiku. Aku akan menunggumu dalam keikhlasan, walaupun itu lama. Ku ikhlaskan semua harapanku untuk mengabdi kepadamu. Ku serahkan segala cinta untuk menggapai cinta-Nya bersamamu. Kapan kita akan dip...