Bab 11. Rencana

7 2 0
                                    

Sesampainya di rumah Nisa, mereka semua langsung masuk dan disambut hangat oleh Bu Rike, setelah itu mereka duduk di ruang tamu dan berbincang bincang, jujur saja Nisa sangat penasaran dengan kedatangan keluarga Winata kemari.

"Maaf Pak, Bu ada apa ya?" ucap Bu Rike mengawali pembicaraan.

"Kedatangan kami kesini mau membahas soal pernikahan anak kita Bu..". jawab Bu Diana.

Raffi, Nisa, Fafa dan Dina pun kaget, namun Raffi dan Nisa memilih untuk diam tak berkutik, jujur saja mereka tidak tahu sebelumnya kalau orang tua mereka akan membahas tentang pernikahan.

"Pernikahan Ma?" tanya Dina.

"Iya sayang, lebih cepat kan lebih baik, makanya Mama sama Papa mau bahas soal pernikahan ini sekarang". jawab Bu Diana dengan senyum yang terpampang jelas di wajahnya.

"Benar juga Bu.. tapi apa mereka berdua setuju?" Bu Rike kembali bertanya.

"Mi, sebenarnya Nisa setuju saja, bener kata Bu Diana lebih cepat lebih baik, tapi Nisa menurut kak Raf- eh Raffi nya saja" ucap Nisa dengan posisi kepala seperti biasa (menunduk).

"Saya setuju kapanpun itu" jawab Raffi singkat.

"Baiklah sekarang kita tinggal nentuin tanggal yang tepat aja". kata Pak Winata yang sedari tadi diam dan hanya mendengarkan.

"Menurut Fafa si tanggal 18, karena sekarang kan udah tanggal 9 jadi masih ada waktu sedikit buat nyiapin semua".

"Kalau Dina si lebih milih tanggal 15, kan tanggal 15 hari lahirnya Dina tapi beda bulan, sayangnya sekarang bulan Maret, Dina ulang tahunnya bulan Januari jadi udah kelewatan haha".

"Emm.. kalau Mama milihnya besok".

"Yang bener aja Bu, jangan dadakan lah Bu" ucap Bu Rike.

"Sudah sudah mending kita serahin aja sama Raffi dan Nisa, baiknya tanggal berapa, ngga besok juga kali Ma, ngadi ngadi aja, lagian kan Raffi dan Nisa yang mau nikah kenapa kalian yang berdebat" usul Pak Winata.

"Kalau kita bisa kasih pendapat, why not?" jawab Dina pada Papa tercintanya dengan sedikit candaan dan di balas dengan tawa oleh seisi ruang tamu (kecuali Raffi).

"Cukup, kalau menurut aku lebih baik tanggal 14 Bu, Ma, Pa" ucap Raffi dengan memberhentikan tawa semua orang membuat semua orang yang ada disana langsung diam dan mendengarkan apa yang Raffi ucapkan.

"Kenapa tanggal 14 kak?" tanya Dina pada Raffi.

"Gapapa iseng ngasih usul aja"jawabnya cuek dengan wajahnya yang datar.

"Saya juga setuju Mi, Bu, Pak, karena kebetulan tanggal 14 adalah hari jum'at, hari sebaik baiknya hari" kata Nisa.

"Hari ini, detik ini, di tempat ini, kita resmikan pernikahan Raffi dan Nisa yang jatuh pada tanggal 14 Maret 2021" tingkah aneh Pak Winata mulai muncul, ia mengucapkan itu dengan berdiri dan setelah kata terakhir terucap ia mengetuk meja seolah olah mirip palu yang biasa digunakan di acara peresmian maupun persidangan.

"Ngga usah lebay kali Pa, yaelah heboh banget" kata Raffi (wajah datar)

"Tau ni si Papa ada ada aja" kata Bu Diana dengan tersenyum melihat tingkah laku suaminya itu.

Tak hanya Bu Diana yang tertawa melihat tingkah laku Pak Winata, Bu Rike, Dina, Fatimah dan Nisa pun juga ikut tertawa, namun yang paling kencang ketawanya adalah Dina.

"Yasudah, kapan kita akan persiapkan semuanya?" tanya Bu Rike.

"Mulai besok kita cari dan kita sewa gedung buat resepsi nya, nikahnya terserah mau dimana, oh iya hampir lupa sekalian besok kita cetak undangannya, kita akan bikin undangan yang banyak, setuju?" Bu Diana menjawab dan kembali bertanya.

"Bu, menurut saya kalau untuk nikahnya mending di Masjid aja" usul Bu Rike.

"Oke kalau mereka berdua mau ya silahkan" jawab Bu Diana.

"Mau aja kok Bu" Nisa pun menjawab.

"Yang pasti Raffi harus sependapat dengan Nisa, tidak menerima penolakan!" ucap Pak Winata meniru gaya angkuhnya Raffi.

"Oh iya Ma, untuk masalah gedung biar Papa aja yang cari nanti Papa sekalian carinya yang plus sama prasmanan-nya". tambah Pak Winata

"Oke Pa, semua setuju kan?"

"Setuju" jawab mereka kompak.



🔥🔥🔥

Alhamdulillah selesai juga
Jangan lupa Voment teman teman

Happy Reading 🍂

Dear ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang