Seorang pemuda manis yang mengakui dirinya adalah uke binal pada semua temannya, sedang menunggu pangeran berkuda datang padanya dengan kata-kata manis nan romantis.
Hari kelulusan, adalah kesempatan emas untuk para pemuda menghabiskan waktu bersama...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mild Jinna (Penduduk lokal)
"Mild,, kenapa kau kembali sendiri? Kemana Gulf?" Tanya ayah Mild setelah melihat kedatangan sang anak yang seorang diri.
"Gulf sedang menemui ibu"
"Mild!!" Bentak sang ayah pada Mild yang berlenggak santai memasuki rumah.
Ayah Mild berjalan dengan wajah penuh marah menyusul sang anak, meninggalkan kayu-kayu yang sedang dia tata di tempat penyimpanan kayu bakar.
"Mild!" Panggil ayah Mild dengan nada datar pada Mild yang sedang meneguk segelas air.
"Iya ayah?" Saut Mild bertingkah seolah tidak mengerti dengan suara datar dan mata mendelik sang ayah.
"Sampai kapan kau terus begini?!"
"Begini bagaimana ayah?" Ucap Mild seraya mendudukan dirinya di sofa kecil.
"Kau terus mengirim mereka masuk ke dalam hutan itu! Apa yang kau dapat Mild?! Kau hanya mendapat kabar hilangnya seseorang atau kematian seseorang.. kau senang dengan kabar itu?!"
"Salah mereka yang tidak mempercayai Mild" ucap Mild dengan air mata yang membendung di pelupuk matanya ketika melihat foto wajah cantik seorang wanita di dinding.
"Kau ingin mereka percaya apa?? Sosok hitam yang memecahkan kepala ibu mu?! Mild.. ibumu tewas karna serangan manusia bertanduk dan berakhir dengan kakinya yang tergelincir membuatnya terjatuh dari jurang sialan itu!" Sentak ayah Mild yang geram dan semakin menaikkan nada bicaranya.
Mild selalu bingung,, sangat jelas ayahnya muncul di penglihatannya, ayahnya ada disana saat para iblis itu menyeret tubuh sang ibu. Kenapa dia selalu berbohong? Kenapa dia tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya?.
"Aku tau ayah berbohong" singkat Mild seraya bangkit lalu berjalan menuju kamar.
"Tidak ada yang pernah percaya dengan ucapanmu, begitu juga dengan ayah" Mild menghentikan langkahnya sesaat.
"Kalau begitu sebaiknya aku juga mengirim ayah ke dalam hutan itu" ucap Mild dengan senyum miris terukir di bibirnya dan kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan sang ayah yang terdiam.
Setibanya Mild di kamar, dia segera menutup pintu dengan rapat lalu menyandarkan tubuhnya pada sisi pintu, lagi-lagi dia mengirim seorang yang tidak bersalah masuk ke dalam Hutan itu.
Bagaimana Mild dapat melihat kematian sang ibu? Mild juga tidak tau darimana kemampuannya ini berasal, dia mampu melihat perjalanan hidup seseorang hingga hari kematiannya hanya dengan menatap foto atau mayat orang tersebut. Mild melihat semua perjalanan hidup sang ibu hingga berakhir dimalam kematian itu.
