semoga.. ⛰️

311 48 51
                                    

Lamanya perjalanan Gulf menggunakan kereta api bawah tanah telah selesai, Gulf kini sudah tiba di wilayah perkampungan West Sussex, Inggris, bernama Clapham Wood, yang warga Inggris sebut sebagai Segitiga Bermuda asal Inggris.

Sedangkan pesawat yang membawa Singto dan yang lain telah melakukan pendaratannya dengan selamat, entah mereka sedang apa sekarang tapi kita bisa melihat sekarang seorang pria manis bernama Gulf tengah termenung melihat pemandangan di tepi jurang sebuah pedesaan tepatnya pedesaan yang sangat sunyi.

Pikir Gulf yang mengira dirinya akan sangat bersorak tidak jelas saat menapakkan kaki di tanah Clapham Wood, ternyata Gulf salah. Bukan sorakan  tidak jelas Gulf melainkan jantungnya lah yang bersorak ricuh. Apa ini? Kenapa jantungnya berdetak sangat cepat seakan jantung ini sudah menantikan hari ini, jantungnya sangat bersemangat.

Tidak hanya jantung yang bertingkah tapi air mata pria manis yang tengah termenung tiba-tiba melesat cepat di pipi lembutnya membuat Gulf terkejut dan sadar dari lamunannya.

"Eh? Kenapa nangis?" Ucap Gulf memandang jarinya yang basah setelah mengusap air mata yang berlinang di pipi nya.

Perasaan apa ini? Rasa bahagia dan semangat yang amat teramat jelas Gulf rasakan tapi juga ada kesedihan yang terselip di benaknya, Gulf sama sekali tidak dapat mengerti dengan apa yang hatinya katakan. Perasaan ini sangat sulit digambarkan dengan kata-kata.

Gulf menarik nafasnya panjang dan membuangnya kasar mencoba menetralkan hati dan jantungnya yang tidak karuan.

"Oke sekarang kita kemana?" Monolog Gulf dengan dirinya sendiri sambil melihat sekeliling berusaha mengabaikan perasaannya yang tidak jelas.

Kaki Gulf memutuskan untuk bergerak ke arah timur mengikuti jalan setapak yang tidak terlalu besar yang hanya cukup di lewati sepeda motor.

Angin dingin menerpa permukaan kulit memberi sensasi merinding di tubuh, serta bunyi alam yang tercipta dari gesekan antar daun dan ranting menimbulkan irama yang menenangkan, semua itu menemani langkah kaki jenjang Gulf di tanah yang tidak terlalu rata.

Setelah lamanya berjalan, penglihatan Gulf menangkap sebuah rumah kecil sederhana bergaya barat yang terlihat sangat tenang.

Ada satu orang yang sedang menyirami bunga cantik di halaman rumah itu, tanpa berfikir Gulf pun menghampiri orang itu.

"Selamat siang, sir" ucap Gulf mencoba membuat orang itu sadar dengan kehadirannya.

Sang pemuda yang terlihat sepantaran dengan Gulf berbalik dan menatap Gulf dengan senyum, "selamat siang juga, kau pengunjung di sini? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya" ujar pemuda itu seraya menaruh gembor yang dia gunakan untuk menyiram tanamannya di tanah.

"Iya, aku baru saja tiba di kampung ini" jawab Gulf dengan senyum manisnya.

"Ouh.. apakah ada yang bisa aku bantu?" Saut pemuda yang sepertinya seumuran dengan Gulf.

"Aku ingin bertanya jalan menuju hutan, sir" jawab Gulf yang sontak membuat pemuda itu mengerutkan keningnya.

"Untuk apa kau ingin pergi ke hutan, anak manis?" Tanya pemuda itu dengan rasa penasaran, karena sudah sangat lama tidak ada pengunjung yang tertarik menilik Hutan bernuansa suram itu, tapi kemarin seorang pembawa acara nekat datang kesana dengan bantuan penjagaan dari penduduk lokal yang sudah sangat mengenal wilayah Hutan itu. Tapi tentu saja penduduk lokal tetap melarang keras semua kru agar tidak lancang melewati zona aman yang sudah ditetapkan.

"Aku hanya ingin mengumpulkan foto pemandangan di dalam Hutan Clapham Wood dan juga sekedar menyelusuri Hutan cantik itu" ucap Gulf setelah mengeluarkan kamera DSLR yang dia bawa di ranselnya.

MIU is TARZAN (discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang