ternodai 🙂

415 48 55
                                    

Gulf berusaha mengejar pria yang melangkah cepat dengan merangkak dengan lutut yang tidak mengenai tanah. 'kenapa dia berjalan seperti anjing?' sekelibat pertanyaan itu muncul di pikiran Gulf di tengah kegiatan berlarinya di bawah gerimis.

"HEII TUNGGU.." Jerit Gulf setelah dirasa posisinya sudah cukup jauh dari lokasi awalnya tadi.

Lama Gulf berlari dengan menahan perih di telapak kakinya akibat luka kecilnya yang terbungkus kaus kaki dan sepatu sneaker milik Off.

Sampai akhirnya Gulf melihat pria itu menghentikan langkahnya di ujung tebing dekat dengan air terjun yang mengalir disampingnya.

"JANGAAANNN.." Teriak Gulf dengan membelalakkan matanya, seakan alam mendukung reaksi Gulf setelah teriakan Gulf terdengar, cahaya kilat dari langit menyusulnya bersama dengan gemuruh di atas sana, ketika pria itu tiba-tiba terjun dari tebing yang dipijaknya tadi.

Sesak dada Gulf melihat hal itu dengan mata kepalanya sendiri, dia paksa kakinya yang bergetar untuk bergerak dan melihat apa yang terjadi di ujung tebing itu. Setelah tiba di tempat pria tadi berdiri, Gulf hanya melihat jurang yang sangat tinggi, bahkan sorot lampu senternya tidak bisa menilik ada apa di bawah sana.

Air hujan semakin turun deras membasahi tubuh pria manis. Gulf melihat lagi ke bawah jurang itu, kepalanya sedikit pusing karena rasa terkejut nya tadi. Gulf mencoba meyakinkan diri jika apa yang dilihatnya tadi bukanlah percobaan bunuh diri. Tapi bagaimana yang terlihat di matanya adalah fakta?

Dengan perasaan sedih dan menyesal kerena dia tidak bisa menyelamatkan nyawa seseorang membuat Gulf berbalik badan dengan detak jantung dan nafas yang tidak teratur. Larut dalam lamunan dibawah derasnya hujan yang membuat rambutnya lepek dan air menusuk kulit wajahnya. hingga dia tidak sadar kemana kakinya melangkah. Air.

Gulf berjalan menuju aliran sungai yang cukup deras, larut memikirkan apa yang terjadi pada pria tadi, kenapa pria itu sampai nekat terjun, apa yang terjadi setelah dia terjun ke bawah sana?

Tiba-tiba Gulf merasakan air dingin dan kencang mengelilingi hampir seluruh tubuhnya, aliran sungai yang sangat deras di cuaca hujan ini menghantam tubuhnya dengan cukup keras membuat Gulf kewalahan mencegah tubuhnya agar tidak terseret.

"Hahh.. t-tolong.. hah.. blupptolongg.. gun..haahh" lolongan meminta tolong yang tertutup suara gemuruh langit dan petir yang menyambar.

Gulf bisa berenang tapi bukan di arus deras seperti ini. Tangannya mencoba meraih batang pohon di tepi sungai, air sudah masuk kedalam telinga dan juga hidungnya bahkan Gulf sudah menelan cukup banyak air.

Sedikit lagi tangannya dapat meraih batang pohon itu. Tapi naas, kram menyerang kedua kakinya, Gulf menahan rasa sakitnya tapi kaki itu sudah kaku tidak dapat di gerakan. Tapi Gulf masih berusaha melawan derasnya arus dengan tangannya, dan tetap saja tidak ada hasil dari usahanya, air sudah memenuhi telinga dan hidungnya, Gulf sudah kelelahan menghadapi arus yang sangat deras ini.

Air mata turun dari pelupuk matanya menyatu dengan air hujan dan air sungai yang kini menyeret tubuh lelahnya. Kepalanya sesekali tenggelam kedalam air, dan ketika kepalanya naik ke permukaan air yang dia lihat ialah ujung sungai di depan sana.

Gulf POV

"Tolong gupi.."

"Tuhan.. kalo gupi bakal datang padaMu malam ini, gupi gapapa Tuhan.. gupi gak bisa lagi nyelametin diri.. Tuhan.. nanti jangan biarin orang yang gupi sayang nangis ya.. makasih yah.. Tuhan udah kasih kehidupan yang luar biasa buat gupi"

MIU is TARZAN (discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang