helikopter 🚁

327 49 45
                                    

Gulf masih berjalan sendiri di tengah Hutan, sebenarnya dia tidak mengenali daerah ini tapi Gulf mencoba mengingat-ingat jalan yang dilewatinya tadi, dan benar. Gulf melihat air terjun dari kejauhan, mulai berjalan di pinggir sungai.

Tiba-tiba Gulf mendengar sebuah mesin helikopter, spontan Gulf mendongak ke atas langit. Benar saja, sebuah helikopter sedang terbang rendah. Gulf segera bersembunyi di balik pohon. Gulf melihat ke sekeliling berusaha menemukan keberadaan pria kekar yang ia tinggalkan tadi.

"Itu helikopter nyari gw ato cuma lewat doang ya?"

"Kalo emang nyari gw.. gw juga mau pulang.. tapi.."

"Tapi semoga aja cuma heli lewat doang deh"

Ketika Gulf sedang fokus memantau satu helikopter, tiba-tiba empat helikopter datang dari arah barat. Berhenti di sekitar air terjun, tangga tali diturunkan bersamaan. Dua orang turun dari masing-masing helikopter.

Nafas Gulf sudah dipenuhi dengan kekhawatiran. Sudah jelas mereka pasti sedang melakukan pencarian. Gulf bingung sekarang. Gulf ingin pulang, tapi dia tidak bisa meninggalkan malaikat penolongnya. Pria itu juga pasti tidak akan begitu saja percaya dan dengan mudah bersedia ikut bersamanya.

Gulf melihat dari kejauhan, sepuluh orang itu masuk ke dalam Goa yang sudah Gulf anggap sebagai rumah selama dia di bawah sini.

"Astaga! Hape gw masih disana.. GULF GOBLOK!" Gulf segera berbalik badan dan berlari cepat menjauh dari tempatnya berdiri sekarang. Gulf tidak akan ragu lagi, dia akan membangun kepercayaan pada sang malaikat penolongnya, baru Gulf akan kembali ke atas sana.

Gulf berlari sangat cepat berusaha menjauh sejauh mungkin. Berulang kali menghadap ke belakang, untung saja obat yang diberikan sang pria kekar bekerja cepat menyembuhkan luka nya.

Berlari menembus semak dan dedaunan yang menghadangnya berusaha kembali ke tempat terakhir dia berada.

Di tengah kegiatan berlarinya, kaki Gulf tersandung kakinya sendiri tapi sebuah dekapan hangat tidak mengijinkan Gulf berpelukan dengan tanah kasar di bawah. Ya. Dekapan yang berasal dari seorang pria berdada bidang dengan cekatan mencegahnya terjatuh.

"Mas.." lirih Gulf akibat lelah berlari.

"Huk huh huh ha hah" sang pria itu benar-benar bingung, sebenarnya apa yang dilakukan Gulf, tadi dia pergi meninggalkannya dan sekarang kembali padanya dengan terburu-buru.

"A-ayo.. ngumpet.. jangan berisiiikkk.. ssttt" ucap Gulf sembari menggerakkan tangannya menutup mulutnya dengan jari telunjuknya berusaha membuat pria didepannya ini mengerti.

Sedangkan yang dipikirkan pria itu, 'apa dia ingin menghisap bibir miliknya lagi?' Pria itu mengingat kejadian malam dimana Gulf menutup mulutnya dengan jari telunjuk lalu mengatakan 'ssttt' dan kemudian menyatukan kedua bibir melumatnya dengan brutal.

Dia pun mendekatkan wajahnya pada wajah Gulf, Gulf sedikit mengerutkan keningnya, perlahan pria kekar itu mengerucutkan bibirnya untuk bersatu dengan bibir penuh Gulf, menuruti apa yang Gulf inginkan.

Gulf merasakan lumatan lembut dan lidah yang menjilati bibir bagian luarnya. Hampir saja Gulf mulai terbuai di dalam suasana panasnya, tapi Gulf kembali teringat dengan niat awalnya untuk bersembunyi.

Gulf mendorong pelan dada bidang yang telanjang, "dah mulai sange lo ya sama gw.. gw ngajak ngumpet bukan ngajak cipokan sueeepp.."

Gulf menarik tangan sang pria kekar, mulai mencari tempat persembunyian, tanpa sadar langkah Gulf membawa mereka pada wilayah lembab, gelap, dan lebih dingin dari tempat awalnya tadi.

MIU is TARZAN (discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang