123.

58 10 2
                                    

Daun


Seperti desau-desau angin yang lembut menerpa daun

Membelai manja di setiap helainya

Seolah hanya daun dunia yang begitu berharga

Ah, daun goyah

Sentuhan angin begitu meninabobokan 

Menghibur daun yang tak pernah dipeluk dahan


Mungkin sebab daun telah hadir terlalu lama

Mungkin sebab daun yang kini telah berubah warna

Tak segar lagi dipandang mata

Dan pucuk-pucuk yang lain menampakkan hadirnya


Daun telah menguning,

angin masih saja menemani dalam hening

Daun tak kuat lagi bertahan pada dahan

Daun jatuh pada pilihan menjatuhkan diri

Daun memilih mengarungi dunia bersama angin


Daun jatuh ...

Namun, mengapa angin tak ikut luruh ?

Daun kira angin 'kan merengkuh

Rupanya angin membiarkannya tertimbun lusuh


Angin membelai pucuk yang baru

Daun memandang dengan pilu

Daun yang sepanjang masa ia rayu

Dibiarkan jatuh sendirian dalam layu









****

Deep;(


Tertanda,


SajakDN


DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang