Kita terbiasa menyulam imajinasi. Dimana kainnya terbuat dari rangkaian cerita ilusi. Sementara benangnya berhelaikan rasa yang meremukkan dada. Kemudian, jari kita menuntun jarum yang menusukkan lara. Seolah tak ada apa-apa tetapi diam-diam bermain rasa. Seolah tak ada apa-apa tetapi pelan-pelan dibalurkan luka. Seolah tak ada apa-apa yang menyisakan kisah bertajuk apa-apa.
****
How are you?
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam
PuisiDiam bukan berarti bungkam Karena diamku berontak Karena diamku menolak Karena diamku menanti Karena dengan diam, aku meminta izin pergi **** Tak memaksa membaca, sebab bacaan perihal rasa Bila sudah nyaman Tetap posisikan pada zona aman Jika me...