106.

158 18 0
                                    

Dan kita terlanjur patah di tubuh antah berantah. Nelangsa yang beranak pinak bertudung pisah yang dijejali serakah. Panggung khayalan yang semakin lama semakin mabuk penyesalan. Belum usai jika terbata-bata memulai. Tetaplah berjalan hingga menetap pada impian. Remuk, peluru memeluk setiap rongga berseluk. Namun, sekali lagi, belum usai ... kasih.






****
Terimakasih telah membaca, jika berkenan silakan vote dan tidak perlu segan berkomentar. Hope you like it!

Tertanda,

DiaNaf

DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang