Malam ini, Puan di sudut ruang merindukan bulan. Bulan yang hampir setiap malamnya menyapa, berdialog singkat, entah tentang apa.
"Mengapa ?" tanya Puan lirih, saking rindunya setelah penantian siang hari yang perih.
Sedikit awan tersibak, di selanya bulan menyembul berucap, "setiap individu mempunyai urusan hidupnya masing-masing."
Sedikit awan tersibak, Puan sekilas melihat bulan yang sedang sibuk bersua dengan bintang.
Sedikit awan tersibak, Puan membalas, "di bawah sini aku hampir sekarat sedangkan di sana kau memeluk bintang dengan hangat."
Ia mengerti, bulan menghilang dari Puan karena urusan hidupnya–hidup bulan tanpa Puan.
****
Holaa🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam
PoesíaDiam bukan berarti bungkam Karena diamku berontak Karena diamku menolak Karena diamku menanti Karena dengan diam, aku meminta izin pergi **** Tak memaksa membaca, sebab bacaan perihal rasa Bila sudah nyaman Tetap posisikan pada zona aman Jika me...