Puisiku buntu, temanya tak menentu. Apakah karena kepergianmu atau matinya hatiku ? Aku tak ingin terpaksa menulis nanti penaku menangis meneteskan aksara yang teriris. Untuk kertas dan tinta nanti kutemui lagi bersama segala laraku yang diksi jumpai sebagai keindahan puitis yang menghiasi.
****
Menulis seperti jatuh cinta. Dipaksa bakal hambar, ditahan bakal sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam
PoetryDiam bukan berarti bungkam Karena diamku berontak Karena diamku menolak Karena diamku menanti Karena dengan diam, aku meminta izin pergi **** Tak memaksa membaca, sebab bacaan perihal rasa Bila sudah nyaman Tetap posisikan pada zona aman Jika me...