2 : berhasil dilacak

641 66 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tubuhnya yang kelelahan sepertinya membuat gadis itu terlelap tenang sampai sekarang, mengabaikan beberapa suara germicik air yang sendari tadi bersuara hingga seseorang yang daritadi berlalu lalang dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tubuhnya yang kelelahan sepertinya membuat gadis itu terlelap tenang sampai sekarang, mengabaikan beberapa suara germicik air yang sendari tadi bersuara hingga seseorang yang daritadi berlalu lalang dihadapannya. hingga saat gorden dibuka dan cahaya menyeruak masuk.

shin ryujin, membuka matanya.

tidak ada alasan untuk matanya terbuka ketika cahaya matahari mengenai matanya. dahinya mengeryit heran menatap sekitar yang tampak asing dari pengelihatannya. lalu ketika ia teringat, dirinya mengigit bibir bawah dan mencengkram sprei. hatinya tiba tiba terasa sakit seperti dihantam banyak batu dan ditusuk dengan barang tajam, dia menyikap selimut membuat benda tebal itu menjauh darinya.

badan yang hanya menggunakan kemeja putih oversize tanpa celana membuat kaki dan paha putihnya terekpos sexy. pelan pelan dia berjalan mendekat kearah benda pipih transparan yang menunjukan pemandangan taman. tidak peduli siapa yang memakaikannya baju atau siapa yang membersihkan sekitarnya, yang ia fikirkan sekarang adalah bagaimana caranya pergi dari neraka ini.

"kau sudah bangun?" cepat cepat kepalanya berpaling menatap arah suara, keningnya semakin mengerut dan berjalan mundur.

"aku jimin, park jimin" ucap lelaki dengan rambut agak kecoklatan sendari mendekat kearah ryujin yang semakin memundurkan langkahnya. bukan lelaki kemarin, dimana lelaki bajingan itu? gumamnya marah.

"aku tidak bertanya" celetuknya ketus, dadanya yang merasakan sesak naik turun melihat seseorang yang memperkenalkan dirinya sebagai jimin, semakin berjalan mendekati dirinya sedangkan dadanya sudah mencapai tembok, tidak bisa berjalan lagi. kaki jimin berhenti tepat dihadapan ryujin, ia sedikit membungkuk dan tersenyum remeh "aku hanya memberi tau" ucapnya lalu menyentuh tombol merah yang berada tepat disamping kepala ryujin

bagai sihir, dinding kaca transparan kini berganti menjadi tempok putih membuat pencahayaan disekitar yang memang minim semakin gelap. jimin beralih menjauh dan menyalakan lampu membuat kamar kembali terang. tubuh gadis manis merongsot jatuh sambil menatap sekitarnya dengan enggap, kamar kamar ini benar benar penjara bagi dirinya. tidak ada jendela, tidak ada celah, tidak ada jalan untuk kabur bagi ryujin. yang ada hanya ventalasi udara yang bahkan dimasukkan tangan ryujin saja tidak bisa

cause its youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang