Ryujin mengangkat tangannya ke pinggang dan menghela nafas berat, satu tangannya naik untuk mengusap peluh yang membanjiri pelipisnya. Dia mengulum bibir dan menatap sekitar, melihat kayu yang cukup besar ia berjalan dan duduk disana. Matanya memandangi kresek hitam isi ikan yang seharusnya ia bawa kedalam rumah, tapi dia cukup lelah."mengapa kau ada disini?" suara seorang mengagetkan ryujin, dia berbalik dan menatap seorang pemuda yang berjalan mendekat kearahnya.
"tidak ada" balasnya seadanya.
"nenek menyuruhku membawamu kebidan" mendengar itu ryujin mengangkat satu alisnya "ah hari minggu?" tanya ryujin dan dibalas anggukan oleh sang empu.
Gadis itu akhirnya berusaha berdiri dengan tangan yang memegangi pinggang, dua hari tinggal didalam seseorang yang ia tak kenal membuat dirinya merasa harus tau diri, pekerjaan berat yang biasanya tidak bisa dilakukan oleh nenek tih akan dia lakukan, dan itu membuat pingangnya terasa berat.
"biar aku bantu" ucap seorang pemuda disamping ryujin dan dengan segera memegang pingang dan bahu ryujin. ryujin yang memang merasa kesusahan hanya diam dan menurut.
bug
"astaga, sungchan!"
Pekik ryujin saat melihat sungchan yang sekarang terhunyung sampai jatuh memegangi ujung bibirnya, matanya melotot nyalang menatap seorang lelaki yang juga menatap kearahnya, dingin. tatapannya didominasi oleh amarah, tanpa memikirkan lelaki itu ryujin mendekat kearah sungchan dan memegang ujung pipi yang terlihat terluka. Belum sempat dirinya membantu sungchan namun tangannya sudah ditarik lagi oleh seseorang.
"berani sekali dirimu" ucapnya yang terdengar sangat tajam, membuat ryujin yang tadinya menatap sekitar kini menatap balik sang empu. dia mengatur nafas dan bibir bawah yang ia gigit.
"sayang sekali jika dirimu baru tau bahwa aku berani" balas ryujin dengan ketus, suara ringisan terdengar ketika tangan ryujin dipengang semakin erat. Dia memandang samping, melihat sungchan yang sudah berdiri dan menghampirinya.
"permisi tuan, anda siapa?" ucap sungchan-seorang lelaki yang hobi mencari ikan dan kebetulan entah membantu atau semakin membuat ryujin dalam bahaya.
Hyunjin. Yang telah kalut pada amarahnya kini menatap nyalang sungchan, beralih merangkul ryujin dan memegangnya erat "harusnya aku yang bertanya padamu, apa urusanmu dengan gadis ini?" jawabnya menatap sungchan dengan dagu yang terangkat gagah, Dan jawaban sungchan selanjutnya sukses membuat pipi bagian kirinya memar.
"dia kekasihku" ucapan itu terngiang ngiang diotak hyunjin, hatinya yang marah ingin sekali menghabisi wajah seseorang sudah terhunyung jatuh didepannya. Ryujin yang sama kagetnya dengan hyunjin hanya bisa diam dan semakin melototkan mata, kekasihnya? apa apaan.
"hwang hyunjin, stop!" bentak ryujin saat sekali lagi hyunjin memukul wajah sungchan sembarangan, mata tajam hyunjin berbalik menatap mata ryujin lama.
"kenapa? kau benar benar mencintainya?" ejek hyunjin, lalu melirik sungchan yang sudah terkulai lemas. Badannya kini membungkuk dan tersenyum miring, mengangkat kerah baju sungchan yang terjatuh pada tanah dengan sorot mata tajam.
"dia milikku, bajingan"
bug
Satu pukulan mengenai pipi sungchan bertepatan dengan ia yang sudah tak sadarkan diri. Hyunjin melepaskan pegangan tangannya pada kerah sungchan lalu menepuk nepuk kedua tangannya bagai debu, kembali berdiri tegak dengan tangan yang dimasukan kesaku, berjalan kearah ryujin yang hanya menatap sungchan khawatir.
Dengan satu sentakan pingang ryujin kini sudah didekap erat dengan satu tangan hyunjin, satu tangan lagi menangkup pipi ryujin dan membawa pandangan ryujin kearahnya "yang harus kau lihat, hanya aku" ujarnya dingin.
"urus dia, pastikan dia masih hidup" ucapnya pada pria berbadan besar dibelakang mereka namun matanya masih tetap menatap ryujin, hanya menunjuk sungchan yang sudah tak sadarkan diri dengan dagunya.
"mari kita lihat, shin ryujin yang pemberani"
"halo?"
"hai" ruangan dengan harum obat obatan itu seketika hening karena mendengar suara yang tak kalah berat dari sebrang, felix mengerutkan keningnya.
"apa kabar, jung felix?" suara dari sebrang kembali terdengar membuat jemari felix seketika langsung mengerat pada handphone, hatinya mencelos ingin meledak ledak. Somi dan haechan yang memang mendengar ucapan yang keluar dari handphone hanya memandang felix bigung.
"jung jaehyun sialann!!"
piuwittt pacarku yang kesekian muncul
KAMU SEDANG MEMBACA
cause its you
Romance[✔] hwang hyunjin ft shin ryujin awalnya, hwang hyunjin hanya ingin menginginkan kesengsaraan musuhnya saja. namun jika akhirnya ia malah menginginkan kekasih musuhnya, ia bisa apa? (n) mature content ⚠️ completed.