30 : mencintai, siapa?

251 35 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika ryujin berhasil memandang sekitarnya satu persatu, gadis itu mengulum bibir dan menghela nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika ryujin berhasil memandang sekitarnya satu persatu, gadis itu mengulum bibir dan menghela nafas. kamar hyunjin tidak seburuk yang ia pikirkan selama ini. warna serba putih dengan interior berwarna gold, benar benar sama persis dengan kamar ia sebelumnya. namun, kamar ini terlihat lebih sejuk juga kasur yang lebih besar, tanpa ryujin lihatpun ia juga bisa menyimpulkan bahwa kamar mandi disebrang terlihat sangat luas.

Benar benar diluar ekspektasi ryujin.

Ia kira kamar lelaki itu akan serba hitam, minim cahaya, juga suasana yang mencekam. walaupun sebenarnya setiap saat ryujin merasa mencengkam disekitar sini, tapi kamar ini jauh lebih baik dari kamar kamar lainnya, sepertinya hyunjin merawatnya dengan baik. Tentu saja.

Setelah berfikir panjang, ryujin akhirnya duduk diujung ranjang, matanya memandang nakas disamping tempat tidur. ada handphone.

Jika saja ryujin berada ditingkat berani berlebih seperti kemarin, maka perempuan itu akan cepat cepat mengambil handphone dan menelepon seseorang untuk meminta bantuan. sayangnya, setelah kejadian sungchan tempo hari, ryujin bahkan tidak berani untuk keluar kepantai karena memang akan ada yang selalu menjaganya.

Bagus ryujin, kau semakin terperangkap.

berbarengan dengan itu semua hyunjin membuka pintu kamar, membuat lelaki itu mau tak mau berfikir ryujin akan mengambil handphone nya. karena itu, hyujin segera mengambil handphone nya dah ia jatuhkan didepan ryujin, ia menginjaknya sampai berbunyi retak, pasti layar handphone itu sudah tak berbentuk sekarang. dan ryujin menyayangkannya.

"gila" setelah mengatakan satu kata itu ryujin berjalan kearah kasur disisi lain, mulai merebahkan dirinya dan tidur memunggungi hyunjin yang masih terdiam. tak lama kemudian hyunjin juga terlihat tertidur dikasurnya, menghadap kearah pungung ryujin dan memperhatikan pungung kecil gadis didepannya cukup lama.

"kau.. sudah tidur?" tidak ada suara, membuat hyunjin menyimpulkan bahwa ryujin sudah benar benar tertidur. lelaki itu akhirnya menganti posisi rebahan dengan tangan sebagai bantalan, matanya menatap langit langit kamar dengan bigung. sudah berapa lama dirinya dengan ryujin tak tidur satu ranjang? kenapa sekarang terlihat sangat canggung? hyunjin bodoh, dia mungkin tak memikirkan kejadian yang ia buat akhir akhir ini.

"kau hamil, apa boleh buat?" lirihnya namun setelahnya berdecak.

"tapi aku seperti mau gila memikirkan bagaimana cara mengurus anak itu" celetuknya lagi "oh hell, anak itu merepotkan sama sepertimu" kata kata yang keluar kali ini menghasilkan decakan dari seseorang, membuat dahi hyunjin mengeryit bigung.

"jangan mengumpat untuk anakku!" hyunjin yang mendengarnya seketika menoleh, memandang ryujin yang sudah membalikan tubuhnya menghadap dirinya.

"jika kau tak menyukainya, maka aku akan menggugurkannya" suara tentang hal ini terdengar ditelinga hyunjin lagi, laki laki yang tengah dalam masa labilnya itu mendengus "pikirkan hyunjin, karena jika anak ini sudah dewasa aku akan benar benar menjaganya darimu" tambah ryujin mengalihkan atensi hyunjin sepenuhnya, mata elang lelaki itu menatap perut ryujin yang membuncit. benar benar membuncit.

"untuk apa menjaganya dariku?" ucapnya tanpa menatap ryujin, matanya masih fokus pada perut ryujin "akan lebih baik kalau kita menjaganya bersama sama, kan?" kali ini ia mendongak, menatap balik mata ryujin. Mata mereka bertubrukan lumayan lama namun ryujin melepaskan kontak mata merka terlebih dahulu.

"berhenti berbicara omong kosong!" ryujin menghela nafas.

"aku tidak berbicara omong kosong!" bentak hyunjin lalu meremat bahu ryujin agar menatap kearahnya

"aku mencintaimu"

pagi pagi sekali dan felix harus dibuat marah marah dengan keadaan seluruh tubuhnya yang remuk, dia terbangun sudah berada pada mobil yang berjalan entah kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pagi pagi sekali dan felix harus dibuat marah marah dengan keadaan seluruh tubuhnya yang remuk, dia terbangun sudah berada pada mobil yang berjalan entah kemana. "kemana kita akan pergi somi bodoh!" pekik felix yang masih merengangkan otot ototnya.

"Felix bisakah kau diam? suara serakmu mengangguku" yang dimaksud somi adalah suara bass felix yang terdengar lebih serak lagi, lelaki itu baru bangun tidur dan habis minum alkholol tadi malam, dan somi seperti mendengar suara malaikat maut yang menjemputnya, menyeramkan sekali.

berbeda dengan lelaki kelahiran australia yang sekarang berdecak "kemana kita akan pergi chan?" tanyanya memandang haechan yang sedang menyetir.

"keujung dunia" dan yang haechan dapat adalah pukulan pada lengannya, lelaki itu lantas tertawa.

"kita akan melayang felix" ucap haechan berbarengan dengan mobil yang berhenti, felix lantas memandang sekitar dari jendela mobil. bandara?

"kalian ingin bersenang senang sedangkan ryujin sekarang ketakutan? hey bodoh!" pekik felix ketika melihat keduanya yang telah turun dari mobil, yang membuat felix naik pitam adalah karena mereka berdua tidak menanggapinya dengan benar sendari tadi. dia bosnya kan?

"kita akan bertemu dengannya" ucap haechan sambil menyeret bahu felix, lelaki itu terdiam.

"siapa?" tanyanya

"bajingan tak punya otak, ayahmu" tunggu? kaki kaki felix seketika berhenti berjalan, matanya memandang haechan kebigungan.

"sudah tak ada waktu felix! aku akan menjelaskanmu dipesawat" felix yang mendengarnya hanya menghela nafas dan mengikuti haechan yang daritadi menyeretnya, apakah meminum 3 botol alkohol membuat dirinya bodoh?

"kita mengetahuinya, felix!" pekik haechan kegirangan.

"kita mengetahuinya, felix!" pekik haechan kegirangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















hai???
Ayoyoyoyooo lek, komen, en subskreb dong biar aku semangat update nyaa..
canda subskreb

cause its youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang