39. Aku Membunuh

237 48 22
                                    

Novel Sesuap RasaPenulis: Catz Link TristanEditor: @pardedeafriPenerbit: @elex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Novel Sesuap Rasa
Penulis: Catz Link Tristan
Editor: @pardedeafri
Penerbit: @elex.novels

Blurb:
“Mungkin kamu takut untuk makan, tapi makanan dan teman makan yang baik dapat menghangatkan jiwamu.”
Ketiga bersaudara Wuddan seakan kehilangan ikatan setelah mama mereka meninggal.
Ketiganya tenggelam dalam pelarian akan penyesalan. Hingga saat Nessa, saudari mereka jatuh sakit.
Wendy dan Hansen di hadapkan pada dilema, haruskah mereka kembali ke kampung halaman dan menghadapi penyesalan mereka?
Ada luka di dalam hati mereka yang harus mereka sembuhkan. Ada ikatan persaudaraan yang harus mereka selamatkan.
Dapatkan kenangan makanan yang pernah menghangatkan jiwa membawa kembali ikatan yang telah merenggang?
“Makanlah denganku hari ini....”

Pesan ke IG Bookishstorage
Atau ke WA : +62 859-2129-3806
Toko : toko.ly/bookishstorage

https://www.instagram.com/p/CSyKN9pBXJ-/?utm_medium=copy_link

Akan ada hadiah menarik selama masa PO lho.
Pouch minimalis dan kopi 😻

39. Aku Membunuh

Jenifer Storm menjadi tersangka kasus pembunuhan! Gila, skandal apa lagi yang akan lebih besar daripada ini? Pukulan telak untuk Lord Denzell yang malang. Kami bersungguh-sungguh mendoakan agar semua permasalahan dapat diselesaikan dengan baik. – Lembar Berita Rahasia.

Denzell menggenggam jemari Jenifer erat. Dia tidak pergi dari sisinya walau sedetik pun. Para petugas medis mulai bekerja memeriksa keadaan Jenifer yang sepertinya seakan tidak berada di sana meski kesadarannya masih belum menghilang.

"Astaga! Apa yang terjadi padanya?" Seorang perawat tampak bergidik ngeri melihat keadaan Jenifer saat menyingkap rok.

"Maafkan kami My Lord, tapi sepertinya Anda harus menunggu di luar saat kami memeriksa keadaannya," ucap perawat lainnya.

"Tidak, aku akan berada di sini." Denzell berkeras. Dia tidak bergerak meski perawat memaksanya pergi. "Aku tunangannya dan aku tidak akan pernah meninggalkannya lagi!"

Para petugas medis tak bedaya atas sikap keras kepala Denzell. Mereka akhirnya meneruskan pekerjaan dengan Denzell terus memantau di samping. Pertama-tama, para perawat menggunting gaun cokelat luntur yang kini kian kotor dan lecek tersebut, bercampur dengan debu juga darah. Jenifer terus mengepalkan satu tangannya tanpa dilepaskan. Dia terbaring masih dengan tatapan kosong seakan tak memiliki semangat untuk hidup.

"Lihat!" perawat pertama menunjuk pada pangkal paha Jenifer.

"Tidak mungkin bukan?" perawat lainnya mendekat. Mereka memeriksa dari perut, pangkal paha hingga ke kaki Jenifer. Sesaat keduanya menatap Denzell lalu saling bertukar pandang.

"Sebaiknya kita panggil dr. Rachella," ucap dokter yang baru saja masuk setelah dipanggil perawat. "Dia sudah kembali dari luar kota bukan?"

"Sepertinya," sahut perawat lainnya.

Mr. Perfect MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang