Mr. Perfect Mask
Blurb:
Lord Denzell Austin Whallen, terkenal sebagai lord sempurna.
Pria ini menolak menikah sebelum adiknya Lady Alecia Kim Whalen yang selalu dijaganya menikah.
Namun, setelah adiknya menikah, Lord Denzell menjadi bingung, tidak a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yipiie, Sesuap Rasa sudah bisa dipesan lho. Untuk pemesanan bisa ke instagramnya @bookishstorage Selama masa PO akan dapat bonus pouch minimalis dan kopi.
Blurb: “Mungkin kamu takut untuk makan, tapi makanan dan teman makan yang baik dapat menghangatkan jiwamu.” Ketiga bersaudara Wuddan seakan kehilangan ikatan setelah mama mereka meninggal. Ketiganya tenggelam dalam pelarian akan penyesalan. Hingga saat Nessa, saudari mereka jatuh sakit. Wendy dan Hansen di hadapkan pada dilema, haruskah mereka kembali ke kampung halaman dan menghadapi penyesalan mereka? Ada luka di dalam hati mereka yang harus mereka sembuhkan. Ada ikatan persaudaraan yang harus mereka selamatkan. Dapatkan kenangan makanan yang pernah menghangatkan jiwa membawa kembali ikatan yang telah merenggang? “Makanlah denganku hari ini....”
Pesan ke IG Bookishstorage Atau ke WA : +62 859-2129-3806 Toko : toko.ly/bookishstorage
Anda tentu tidak akan percaya! Mrs. J sudah ditemukan. Dan dia, benar-benar tidak dalam keadaan baik! – Lembar Berita Rahasia.
"Denzell!" Simon, Earl of Trevalle menyambut teman lamanya. Mereka berkenalan pada beberapa acara kalangan ton dan sesekali bertukar informasi. Hanya saja Simon lebih sering berada di Plymouth dibanding London sehingga sudah lama sekali mereka tak bertukar kabar. Saat Denzell menyurati Simon dan beberapa teman-teman lainnya untuk meminta bantuan mereka, Simon cukup terkejut. Denzell jarang sekali meminta bantuan, apalagi dia terkenal sebagai lord yang selalu cakap dan sempurna dan mampu menyelesaikan masalah apa pun dengan kepala dingin.
Lagipula permintaan Denzell cukup unik. Denzell meminta kenalan-kenalannya untuk mengabarinya bila menemukan wanita dengan ciri-ciri sesuai gambar yang dia kirimkan, atau wanita tanpa identitas, juga hingga wanita dalam rentang usia 30 tahun-an yang tersandung kasus kriminal bahkan hingga pada mayat wanita yang tak dikenali. Bukankah ini sangat membuat bingung Simon juga kenalan-kenalan Denzell lainnya. Apalagi beredar kabar kalau Denzell menghilang dari London setelah kabar pertunangannya diumumkan.
"Di mana dia?" tanya Denzell. "Dia masih hidup bukan?" Denzell begitu cemas, berita yang diterimanya tiba-tiba saat berada di Wingham membuat dunianya menjadi gelap.
"Namanya Mathilda, dan dia ditemukan di rumah peristirahatan yang disewa oleh seorang bangsawan dari Perancis," ucap Simon.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Denzell sambil berjalan di depan Simon. Dia tidak peduli soal yang lainnya, yang pasti wanita itu harus dalam keadaan baik.
"Dia masih hidup, hanya saja terluka parah," sahut Simon. "Sebaiknya kita pastikan terlebih dahulu apakah dia orang yang kamu cari."
Denzell masuk ke ruangan, Simon terlihat berbicara dengan seorang petugas. Tak lama petugas itu mengeluarkan berkas lalu berjalan menuju lorong tempat ruang tahanan berada. Mereka mengikuti dari belakang. Denzell melihat keadaan setiap ruang tahanan yang gelap, kotor dan dingin. Denzell tidak yakin apa yang dia harapkan. Apakah dia harus berdoa, bahwa wanita yang akan mereka temui adalah Jenifer atau sebaiknya dia berharap wanita itu bukan kekasih yang dicarinya. Yang dia tahu, dia tidak akan membiarkan Jenifer berada di ruangan mengerikan itu begitu lama.
