18. Apakah Menurutmu Aku Lebih Baik Bersamanya?

290 52 58
                                    

Selamat Idulfitri untuk semua sahabat pembaca yang merayakan. Dan selamat hari Kenaikan Isa Almasih untuk sahabat yang merayakan.

Semoga damai selalu beserta kita. Sehat selalu semua.

Postingan kali ini dalam rangka liburan hari ini. Yang bosan di rumah aja. Selamat membaca.

 Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==

18. Apakah Menurutmu Aku Lebih Baik Bersamanya?

Penulis mengira musim semi akan segera hadir di kediaman Fridoph. Bunga cinta sedang mekar dengan indah. Penulis akan mulai menyiapkan ucapan khusus untuk berita gembira tersebut. - Lembar Berita Rahasia.

Rebecca sudah turun dan siap menyambut adiknya. Wajahnya tidak senang ketika melihat Edgar yang membantu Anastasia turun dari kereta.

"Selamat malam My Lord," sapa Rebecca manis pada Denzell, tetapi dia bersikap seakan Edgar tidak ada di sana. Senyum manis Rebecca terlihat aneh di muka dinginnya. Lebih mirip penyihir yang bersiap merapalkan mantra untuk menyihir seseorang menjadi kodok karena memasuki kastil berhantunya.

"Selamat malam, Miss Rebecca. Maafkan karena terlalu malam mengantar Miss Anastasia pulang," ucap Denzell.

Rebecca tersenyum lagi, "Tidak masalah My Lord, lagipula kurasa sekarang masih tidak terlalu malam." Lalu dia menggandeng lengan adiknya, "Maafkan aku karena tidak bisa ikut piknik tadi. Kepalaku sedikit pusing."

Edgar mencibir, dia tahu gadis licik itu berpura-pura. Rebecca seperti penyihir yang melemparkan adiknya sendiri sebagai umpan ke mana-mana. Mengerikan!

"Sayang sekali kepala Anda tidak pusing lagi saat ini!" celetuk Edgar.

Walau Rebecca berpura-pura tidak melihat Edgar, nyatanya alisnya berkedut menunjukkan reaksi atas ucapan beruang satu itu. Namun, Rebecca termasuk sangat ahli, dia dengan mudah kembali bermulut manis pada Denzell. "Jadi bagaimana dengan rencana besok? Jam berapa Anda akan menjemput Anastasia kami yang manis?"

Edgar terbatuk, mukanya seperti menelan air cucian kaos kaki ketika Rebecca bersikap terlalu manis, menjijikan!

"Kamu mengajaknya juga?" tanya Edgar pada Denzell.

"Tentu saja, aku mengundang Miss Rebecca dan Miss Anastasia besok untuk menemaniku menonton opera. Kamu juga bisa ikut Edgar, kalau bersedia." Denzell menantang Edgar.

"Tentu saja, kenapa tidak!" sahut Edgar menerima tantangan Denzell.

"Tapi...!" Rebecca melotot pada Edgar.

Saat Anastasia berbicara dengan Denzell, terlihat Rebecca mendekati Edgar dan melotot padanya.

"Sepertinya mereka berdua bermusuhan," ucap Denzell.

"Iya, entah mengapa Becca tidak bisa ramah pada Sir Edgar. Padahal Sir Edgar sangat baik dan menyenangkan." Anastasia menatap Edgar lembut. "Lelucon yang dia buat sangat lucu. Dan dia sangat manis."

Mr. Perfect MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang