6

7.3K 213 8
                                    

Refresh duluuu

»»--⍟--««

"Utututu cucu Oma pulangggg," girang Oma Nana mengetahui Azka sudah kembali di apartemen tepat pukul 7 malam.

Tapi anak itu terlihat murung tak seperti biasa. Oma menghampiri. "Kamu kenapa?"

"Oma, Azka mau ngomong sesuatu." cicitnya.

Kedua alis bertautan kemudian terkekeh geli, "lah itu kamu ngomong," ujar Oma di iringi tawa.

"Azka jadi pengen nikah ih," Azka mencebikan bibir, bisa juga dia berani ngomong seperti itu.

"Kan kamu masi SMA," tentu saja Oma nya melirik tajam.

"Tapi Oma..." Azka menatap lantai sedikit menyesal mengapa ia berucap demikian. "Oma tau kan pergaulan Azka? Temen Azka gada yang bener Oma. Nanti kalo jebol gimana?"

Oma Nana sedikit menimang-nimang ucapan Azka. Ada benarnya juga. Jebol dapet dosa nah pasti orang tuanya juga terkena imbas dosa. "Emang ada calonnya?"

Oma memincing mata curiga, "Oh ya kasur kamu kenapa kotor gitu Az?" tanyanya melipat tangan di depan dada.

Azka mendelik kaget, ia lupa membersihkan bekasnya tadi bersama Yelsa. Kenapa ia bisa sebodoh ini??!

Sehabis melakukan kegiatan itu, Yelsa kemudian pulang numpang mandi dulu sebentar. Oh ya, Kayla sebenarnya ada di apartemen lebih tepatnya di sofa tempat bersantai. Digendong Azka dari mobil saat gadis itu terlelap tidur. Kebo ya kebo, 2 jam ia tidur tanpa terusik. Mantab sekali bukan? Padahal ada orang yang tengah anu di samping ruangan.

"Siapa Azka?!" pekik Yelsa sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. Melihat sesuatu yang tertutupi selimut di sofa depan kaca jendela.

"Itu guling," teriak Azka dari balik kamar.

"Ya udah gue pulang," pamit Yelsa, gadis itu buru-buru menyimpan handuk kecilnya pada kamar mandi. Kemudian berlari kecil keluar dari unit apartemen Azka. Sudah mau magrib ini.

"Anu Ma itu..."

"Gadis tadi?" tanya Oma. Entah setan mana yang membisikkannya, Azka sontak mengangguk. Refleks.

Mau-mau saja Azka menikahi Kayla, oh gadis itu sangat cantik kalo lagi tidur. Ia jadi tak tahan ingin menidurinya.

"Bantu ngomong sama Mami Papi ya Ma," bujuk Azka. Bahkan laki-laki itu menampilkan puppy eyes nya dan mengerucutkan bibir lucu. "Biar kaya di novel-novel gitu Maaa, dijodohinnnn."

"Lo pikir ini dunia dongeng?" Omanya udah pake bahasa elo-gue. "Lagian nih ya, cucu temen-temen gue udah pada punya suami. Oh masi ada satu, SD. Mau lo?"

"Yah kan Azka bisa nyari sendiri, ntar Oma yang bantu ngomongin. Gamau cicit Ma?"

Oma mengangguk berbinar, ah jangan ditanya, suka sekali bocah-bocah bayi.

Mengetahui itu akan bisa meluluhkan hati sang Oma, "Mau request berapa Ma? 4? 5? Azka buatin deh yang gemoy-gemoy."

"Gimana kalo 6?" tanya Oma antusias.

"Bisa lah bisaa," Azka memberikan dua jempol sambil tersenyum lebar. "Bilangin ke Mami Papi kalo Oma mau jodohin Azka sama Kayla yang tadi ya Ma,"

"Janji bawa Oma ke club?" tawarnya. Ada-ada saja! Sudah tua mau ke clubbing? Ngapain??!

"Ke tempat lainlahh, Azka anti club Omaaa," bohong! Itu kebohongan besar. Mana mungkin seorang Dreonvale Azka Zayn anti mabuk-mabukan.

"Nah makanya ayo sekalian bareng gue ke sana!"

AZKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang