18

5.1K 154 7
                                    

Eh sumpah gabisaa nahann
makanya up wkwk😭

»»——⍟——««

"Gue tu istri lo atau pelacur sih?"

Kalimat itu terus berputar pada otak bagaikan kaset rusak.

Azka memukuli kepalanya pelan. Ia pusing memikirkan semuanya. Ditambah dia belum makan sama sekali dari tadi pagi. Tubuhnya terasa lemas.

Azka duduk pada sofa ditemani TV yang menyala. Meskipun tidak ia tonton. Sepulang sekolah tadi, Kayla belum juga keluar dari kamar.

Azka menatap pintu putih yang menjadi tempat tidur Kayla dari semalam. Ia mencemaskan gadis itu. Kenapa masalahnya jadi tambah bulat seperti ini?

Dengan lemas, Azka menghampiri pintu itu. Mengetuk nya pelan, bersender pada pintunya. "Kayla bukain." terdengar memohon.

Ceklek

Akhirnya terbuka juga, tentu Azka tersenyum. "Kayla ayo makan."

Kayla menggeleng tegas. Menyeret koper keluar.

"Lo mau kemana?" bingung Azka.

Kayla bergerak selangkah. Dihadang Azka. "Buat apa sih? Nikah tapi ga ada perasaan apa-apa? Ga gunakan? Kenapa lo ngga nikahin Yelsa aja? Atau cewe yang kemarin kesini. Kayanya lo demen sama dia, kenapa harus milih gue? Lo ngga sadar, lo cuma bikin hati gue sakit? Ha? Lo mikir ga si?"

"Udah deh Az, gue cape. Gue gatau maksud lo mau nikah sama gue apa, gue gatau tujuan lo mau nikah muda sama gue apa. Yang gue tau, disini gue cuma jadi cewe yang bisa lo gunain buat ngepuasin nafsu lo doang."

"Kayla dengerin dulu-"

Kayla membekap mulut Azka menggunakan jari telunjuk. "Gue cape, gue ga kuat, gue ngga sehebat yang lo kira. Gue mau kita pisah!" finalnya, masa bodo dengan gelar janda.

"Engga! Kita gabole pisah!" Azka menatap lekat wajah wanitanya. Mengurung Kayla dan menyudutkannya pada tembok.

"Gue janji. Gue bakal putus sama Yelsa dan nggak deket-deket lagi sama Arum. Gue janji! Kasih gue satu kesempatan lagi, ya?"

Tetap pada pendirian, Kayla menggeleng. "Minggir lo anjing! Gue mau lewat!" mendorong bahu Azka kasar walaupun tidak bergerak sesenti saja.

"Kayla please." bibirnya melengkung ke bawah. Azka memeluk Kayla, menangis sesenggukan di bahu Kayla.

"Hiks, ma-maafin Azka. Kaykay ga boleh pelgi ya hiks." memeluk pinggang Kayla posesif.

Jujur Kayla merasa melayang saat dimanja seperti ini. Haruskan dia memberikan kesempatan pada Azka satu kali lagi? Ia tidak tega melihat Azka menangis seperti ini.

"Tapi lo-"

"Azka janji ga deket cewe lain lagi. Janji! Hikss huaa-"

Kayla tertawa kecil dalam diam. Ah sungguh, perlakuan Azka memang benar-benar mengemaskan. Gadis itu luluh begitu saja?

Kayla tetap pura-pura marah. "Minggir lo, ah ganggu!" berdecak kesal.

AZKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang