hai lagi
yahhh gaasik banyak sider 😐YANG UDAH VOTE SAYANG BANYAK-BANYAKKK💘
»»--⍟--««
"Unit apartnya Azka lantai berapa ya?"
"Lantai 8 kayanya-" Angga nampak berpikir, jawabannya setengah ngarang setengah sadar. ia tak terlalu memperhatikan tata letak gedung yang menjadi tempat tinggal Azka itu.
"Yang bener dong," Arum menyenggol Angga pelan sambil mencebikkan bibir.
"Wkwk aku anterin aja Rum." Angga menutup pintu rumahnya. Malam begini Arum rela pergi ke rumah Angga untuk menanyakan keberadaan Azka. Definisi mantan masih sayang?
Arum tinggal di perumahan yang jauh dari kompleks perumahan Angga, apalagi Azka. Ah mereka saja tidak satu sekolah. Arum baru saja kembali dari Belanda beberapa minggu yang lalu, ia tinggal disana 4 tahun menemani ayahnya bekerja di negara itu dan alasan mengapa ia juga meninggalkan Azka secara tiba-tiba dan tanpa kejelasan yang tepat. Ia masih sayang pada Azka. Tapi Azka masih yang dulu apa bukan? Itu yang Arum cemaskan. Sebenernya terbesit rasa bersalah yang terbenam dalam hatinya. Tapi ya...
"Bunda! Kakak mau keluar sebentar." teriak Angga di luar rumah. Tepatnya di teras rumah yang mendadak menjadi kebun bunga. Beragam spesies bunga tertata apik disini.
"Akak au pelgi pajalan ndaa." Delvin Adhitama. Bocah berusia 3 tahun itu berteriak keras. Mengadu pada bundanya dengan ikut berteriak, dan juga berdiri di ambang pintu menatap sengit kakaknya. Entah sejak kapan bocah itu berada di ambang pintu, dan sejak kapan pintu terbuka lebar?
"Heh bocah diem lo!" Angga melirik Delvin horor. Tapi bocah laki-laki itu hanya cengengesan ditatap demikian oleh kakaknya. Mungkin menurutnya lucu.
Delvin menjulurkan lidah. "Akak mau pacalan Undaa," kemudian bocah itu masuk sambil berteriak.
"Freak banget anj." gumam Angga memandang malas adiknya.
"Itukan kan adik lo juga Angga," Arum menutup mulutnya, tawanya terdengar keras. "Ih imut ya, pipinya gemes."
Merdu sekali, Angga jadi terpesona hanya mendengar tawa gadis cantik disampingnya. "Ih gemoy banget si." puji Angga tanpa sadar.
"Yang freak elo!" Arum berjalan menjauh, menunggu Angga di luar gerbang saja.
"Mau bilang ganteng aja gengsi lo rum." Kepedean Angga memuncuk, ia menyugar rambutnya ke belakang. "Enak ya jadi orang ganteng haha."
"Akak elhek! Antengan Delpin!" Delvin kembali, membawa setepak eskrim.
"Apa lo?! Ikut-ikut aja dih."
"Apa yo? itut-itut aja huek."Dengan tersenyum nakal, otak kecilnya itu sudah memikirkan sesuatu.
Tuk.
Sekali olesan, celana Angga penuh dengan eskrim Delvin.
"EPIN!!! ANJ-"
plak.
Bunda lebih dulu datang menampar tangan Angga keras. Sebelum anak ini berbicara kotor didepan balita.
"Apa? Lanjutin lagi!" Bunda berkacak pinggang, menyincing dasternya naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKAY
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA] [PLAGIAT? SANKSI BERLAKU!!!] Revisi cerita setelah tamat. Kayla Anastasya, gadis yang harus menikah muda dengan lelaki yang ia tabrak tak sengaja saat pertama kali masuk sekolah. Menyebalkan sudah. Dreonvale Az...